Lagu “Niang (Rumah)” dari Lipooz menghadirkan nostalgia penuh makna tentang kampung halaman dan kenangan masa kecil. Dengan lirik berbahasa Manggarai yang dipadukan dengan nuansa hip-hop khas Lipooz, lagu ini menjadi refleksi personal yang menyentuh. Dirilis pada 7 Februari 2025, “Niang (Rumah)” adalah bagian dari perjalanan musikal Lipooz yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade, memperingati 21 tahun sejak debutnya di tahun 2004.
Lirik Lagu Niang (Rumah)
[Verse 1]
Sa ini dari kampung yang jarang liat mentari
Hujan pu datang ju nih, pagi tembus pi pagi
Mama pu putar kopi, hitam pekat sekali
Yo satu gelas bikin sa sadar 2 hari
Rumah pas samping kali, Waebuka tempat lari-lari
Sanggar menari, nggong gendang bunyi sampai sore hari
Ya Lawelenggong one nai
Mbaru bate berit saโi, hoโo aku caig
RRC tempat inung sopi
Start muing leso eros, rame ganda satu kompi
No mix, anak-anak hobi ciu murni
Tap non stop macam doping sampai pulang pakai hopi
[Chorus]
Bawa sa bale pulang ke rumah
Ke pelukan wajah-wajah yang ramah
Tempat ada cinta selamanya
Tir pernah rasa kurang biar seadanya
Ade kaka kumpul bagi berita
Rame tawa saat duduk cerita
Tir ada kesedihan yang ada cinta
Bawa sa pulang, itu sap pinta
[Verse 2]
Sa ini dari masa kemana-mana jalan kaki saja
Taputar dalam kota naik bemo macam raja
Om sopir putar 2 Live Crew, F-ck Martinez paling laku
Bass deras bikin sesak dada
Yeah Flores is the island where Iโm from
Duduk dingin malam-malam sambil bakar drom
Siram moke merah bukan coke & rum
Sampai tinggi, tinggi, tinggi ke angkasa macam drone
Memori melekat kuat di dalam hati
Kita dulu anak-anak kecil penuh mimpi
Malas tau, injak dunia di bawah kaki
Teman, nanti kita ulang sekali lagi
Walaupun kaki melangkah su jauh
Bapa pu pesan sa ingat, sa tetap tau
Nana, kalau cape dan dunia mulai menjauh
Pulang ke rumah bambu, hoโo cee kin dite mbaru
[Chorus]
Bawa sa bale pulang ke rumah
Ke pelukan wajah-wajah yang ramah
Tempat ada cinta selamanya
Tir pernah rasa kurang biar seadanya
Ade kaka kumpul bagi berita
Rame tawa saat duduk cerita
Tir ada kesedihan yang ada cinta
Bawa sa pulang, itu sap pinta
Deskripsi
Lagu “Niang (Rumah)” bercerita tentang kerinduan terhadap kampung halaman dan rasa syukur atas kesederhanaan hidup di masa lalu. Frasa dalam bahasa Manggarai seperti “Mbaru bate berit saโi” (rumah tempat baringkan kepala) menggambarkan rumah sebagai tempat kembali yang penuh cinta dan kenyamanan.
Liriknya dipenuhi dengan gambaran kehidupan di kampung halaman di Flores. Mulai dari hujan yang menemani pagi hingga kebiasaan minum kopi hitam pekat, semuanya menggambarkan suasana yang akrab bagi mereka yang tumbuh di daerah tersebut. Penggunaan bahasa lokal memberikan sentuhan autentik yang memperkuat identitas budaya.
Lipooz juga menyisipkan refleksi perjalanan hidupnya dalam lagu ini. Lirik seperti “Walaupun kaki melangkah su jauh, Bapa pu pesan sa ingat, sa tetap tau” mengingatkan pendengar bahwa rumah selalu menjadi tempat kembali, terutama saat dunia terasa menjauh.
Diproduksi oleh 16 Bar Indonesia dan dimixing serta dimastering langsung oleh Lipooz, lagu ini mengusung beat yang mellow namun tetap memiliki energi khas hip-hop. Kombinasi melodi yang santai dengan bass yang kuat memperkuat emosi yang disampaikan dalam liriknya.
FAQs
“Niang” adalah kata dalam bahasa Manggarai yang berarti “rumah”. Lagu ini menceritakan tentang pentingnya rumah sebagai tempat kembali yang penuh cinta dan kenangan.
Lagu ini dirilis untuk memperingati 21 tahun sejak Lipooz merilis single pertamanya, “Ruteng Is The City“. Lagu ini juga menjadi refleksi personal dari perjalanan hidupnya.
Penggunaan bahasa Manggarai adalah bentuk penghormatan terhadap akar budaya Lipooz. Hal ini memberikan keunikan tersendiri dan memperkuat identitas lokal dalam lagunya.
Lagu ini diproduksi oleh 16 Bar Indonesia dan dimixing serta dimastering oleh Lipooz sendiri.
Pesan utama lagu ini adalah pentingnya menghargai kampung halaman dan selalu mengingat rumah sebagai tempat kembali, terutama saat merasa lelah atau kehilangan arah dalam hidup.