Sejarah DJ dan Perkembangannya

Sejarah DJ

Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana peran DJ (Disc Jockey) bisa menjadi begitu penting dalam dunia musik dan apa hubungan antara penyiar radio dan DJ? Dari hanya memutar rekaman di pesta-pesta kecil hingga menjadi bintang besar di festival musik internasional, perjalanan sejarah DJ ternyata cukup panjang dan menarik untuk ditelusuri.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang DJ, mulai dari sejarah, perkembangan teknologinya, hingga dampak budaya yang ditimbulkannya. Di sini juga akan dibahas tentang sejumlah tokoh penting dalam setiap dekade perkembangan DJ beserta perannya. Mari, simak mulai dari awal mula kemunculan DJ hingga transformasinya menjadi ikon musik yang kita kenal saat ini.

Awal Mula DJ: Dari Radio Hingga Pesta

Awalnya, DJ hanya berperan sebagai penyiar radio yang juga bertugas memilih dan memutar rekaman lagu-lagu tertentu. Martin Block, seorang penyiar radio populer yang juga memutar rekaman musik, disebut sebagai seorang disc jockey oleh komentator radio Amerika, Walter Winchell pada tahun 1935.

Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1943, Jimmy Savile, seorang penyiar radio, menggelar pesta dansa dengan memainkan rekaman jazz di Otley, Inggris. Selain merupakan pesta dansa pertama dengan iringan musik dari DJ, Jimmy Savile sendiri mengklaim dirinya sebagai DJ pertama yang menggunakan dua turntable untuk memainkan musik tanpa henti. Meski begitu, klaimnya tidak terbukti karena penggunaan dua turntable telah dilakukan sejak 1929.

Pergeseran dari radio ke pesta dimulai pada tahun 1940-an dan 1950-an. Pada masa ini, pesta dansa mulai menjadi populer di kalangan masyarakat. DJ radio seperti Alan Freed mempopulerkan istilah rock and roll dan mulai mengadakan konser yang menampilkan pemutaran rekaman musik, menciptakan suasana pesta yang belum pernah ada sebelumnya.

Revolusi Teknologi: Vinyl, Turntable, dan Mixer

Perkembangan teknologi pada tahun 1960-an dan 1970-an membawa perubahan besar dalam sejarah DJ sehingga disebut sebagai era kebangkitan DJ dan disko. Pada era ini, vinyl records atau piringan hitam menjadi format musik yang paling dominan, dan turntable menjadi alat utama bagi para DJ. Salah satu inovasi terbesar dalam DJ-ing adalah penggunaan dua turntable yang memungkinkan DJ untuk mencampur dua lagu secara bersamaan, menciptakan transisi mulus antara lagu yang satu dan yang lainnya. Teknik yang disebut beatmatching ini dipopulerkan oleh Francis Grasso, DJ Amerika, pada tahun 1969 di klub Sanctuary, New York. Tak hanya itu, Grasso juga mengembangkan teknik slip-cuing yang memungkinkan adanya transisi tiba-tiba di antara rekaman.

Era Disko dan Kelahiran DJ Modern

Pada tahun 1973, DJ asal Jamaika Kool Herc, tampil pada pesta-pesta blok di Bronx dan mengembangkan cara memperpanjang segmen instrumental ritmis atau break melalui teknik mencampur dua rekaman yang identik. Teknik tersebut mampu memperluas penggunaan turntable dari yang hanya untuk memainkan musik menjadi alat manipulasi suara dan menciptakan musik original.

Pada pertengahan 1970-an, sejarah DJ mencatat, disko yang merupakan perpaduan soul-funk dari musik pop dansa merajai tangga lagu pop di Amerika Serikat dan Eropa yang kemudian mendongkrak kebangkitan diskotek.

Menjelang akhir dekade 70-an, tepatnya pada tahun 1977, DJ Tom L. Lewis dari Saratoga Springs, New York memperkenalkan Disco Bible yang kemudian diganti nama menjadi Disco Beats. Ini merupakan daftar lagu-lagu disko hit berdasarkan beats per minute (BPM) serta artis atau judul lagu sebagai panduan bagi DJ pemula.

Era House Music dan Techno

Pada awal 1980-an, DJ Larry Levan yang dikenal dengan mixer elektriknya mulai mendapatkan pengikut setia. Klub malam Paradise Garage tempatnya bermain pun menjadi prototipe klub dansa modern yang menonjolkan musik dan DJ. Pada waktu, gaya musik dansa elektronik yang dipengaruhi disko yang disebut house music muncul di Chicago. House music sendiri merupakan musik disko dengan beat drum machine elektronik dan bassline synth yang solid.

Pada tahun 1986, kolaborasi rap/rock Walk This Way oleh Run DMC dan Aerosmith menjadi lagu hip-hop pertama yang mencapai Top 10 di Billboard Hot 100. Di waktu yang sama, ini juga memperkenalkan musik hip-hop dan konsep DJ sebagai anggota band dan artis kepada banyak audiens arus utama.

Transformasi Digital dan Era EDM

Memasuki tahun 1990-an dan 2000-an, teknologi digital mengubah dunia DJ secara drastis. CD dan perangkat lunak DJ menggantikan vinyl dan turntable tradisional. Perangkat lunak seperti Serato dan Traktor memungkinkan DJ untuk memutar dan mencampur musik dari komputer, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan akses ke ribuan lagu dalam satu perangkat.

Tahun 2010-an memulai apa yang dikenal di tahun 2020-an sebagai gerakan Electronic Dance Music (EDM). Era ini juga menandai kebangkitan musik EDM. DJ seperti Tiesto, David Guetta, dan Calvin Harris menjadi bintang global, membawa musik mereka ke festival-festival besar seperti Tomorrowland dan Ultra Music Festival. Teknologi digital memungkinkan mereka untuk menciptakan pertunjukan visual yang spektakuler, menggabungkan musik dengan cahaya dan visual untuk menciptakan pengalaman yang imersif bagi penonton.

Penutup

DJ tidak hanya mempengaruhi dunia musik, tetapi juga budaya populer secara keseluruhan. Mereka menjadi trendsetter dalam fashion, gaya hidup, dan bahkan teknologi. DJ sering kali menjadi ikon bagi generasi muda, menunjukkan bahwa dengan keterampilan dan kreativitas, seseorang bisa mencapai kesuksesan besar di industri musik.

Ke depannya, sejarah DJ akan terus berkembang dengan inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan dan realitas virtual yang mulai masuk ke dalam permainan. DJ masa depan mungkin akan menggunakan alat yang belum bisa dibayangkan hari ini, tetapi satu hal yang pasti, peran DJ dalam menciptakan dan mengarahkan pengalaman musik bagi para pendengar tidak akan pernah pudar.

You cannot copy content of this page