Beatbox menjadi salah satu genre musik yang unik. Musik ini dimainkan hanya menggunakan mulut, hidung, dan tenggorokan untuk menirukan berbagai suara alat musik. Perjalanan sejarah beatbox pun cukup menarik. Apalagi, genre ini menawarkan keunikan tersendiri yang beda dengan genre musik lain.
Popularitas beatbox memang masih kalah jauh kalau dibandingkan dengan musik pop dan rock. Meski begitu, genre musik ini mempunyai pencintanya tersendiri. Pencinta musik beatbox pun tersebar luas, termasuk di Indonesia. Lalu, bagaimana perjalanan sejarah beatbox hingga mampu menjadi genre musik yang cukup populer?
Sejarah Beatbox: Awal Mula Kemunculan
Istilah beatbox muncul pertama kali pada tahun 1970-an. Penggunaan istilah beatbox saat itu ditujukan sebagai bahasa slang untuk mesin drum. Mesin ini memiliki fungsi mampu menciptakan suara drum serta instrumen perkusi lain.
Pada era tersebut, mesin drum menjadi alat musik yang umum digunakan oleh para penyanyi hiphop. Bahkan, ada mesin drum yang secara khusus mempunyai fitur untuk mengakomodasi kebutuhan para pemusik hiphop, yakni Roland TR-808 yang rilis pada tahun 1982.
Hanya saja, tidak semua penyanyi mempunyai kemampuan untuk membeli mesin tersebut. Apalagi, bagi masyarakat pinggiran Kota New York seperti di area Bronx. Namun, keterbatasan tersebut membuat para pemusik menjadi lebih kreatif. Hingga muncul beatbox sebagai alternatif dari mesin drum yang murah meriah.
Penyanyi Beatbox Pertama
Tidak ada catatan secara resmi mengenai siapa penyanyi pertama beatbox pertama dunia. Namun, ada 3 nama yang begitu fenomenal dan terkenal dengan kemampuan beatboxing yang mereka miliki. Ketiganya adalah Mark “Prince Markie Dee” Morales, Damon “Kool Rock-Ski” Wimbley, dan Darren “Buff the Human Beat Box” Robinson.
Trio pemuda tersebut bergabung dalam grup The Disco Three dan mengikuti sebuah talent contest di Radio City Music Hall lewat kemampuan beatboxing. Dari ketiganya, Buff secara khusus menjadi sosok yang begitu menonjol. Buff mempunyai kemampuan meniru ritme musik hiphop dan berbagai jenis efek suara hanya menggunakan mulut, hidung, dan tenggorokan.
Ketiganya pun berhasil menjadi juara dan mendapatkan hadiah berupa kontrak rekaman. Setelah itu, mereka mengganti nama grup menjadi The Fat Boys. Beberapa lagu yang mereka nyanyikan pun menjadi hits, termasuk di antaranya adalah “Jail House Rap”, “Stick ‘Em”, “All You Can Eat”, “The Fat Boys Are Back”, serta “Pump It Up”.
Keberadaan The Fat Boys kemudian menjadi gerbang awal meningkatkan popularitas musik beatbox. Sejarah beatbox kemudian memunculkan beberapa nama tenar lainnya, termasuk Doug E. Fresh yang terkenal dengan julukan human beatbox. Ada pula Rahzel yang mempunyai kemampuan unik bisa menyanyi dan beatboxing secara bersamaan.
Era Modern Beatboxing
Perkembangan sejarah beatbox terus berlanjut dan bahkan semakin kreatif. Apalagi, para pemusik beatbox tidak terbatas hanya menggunakan mulut, hidung, maupun tenggorokan untuk menirukan suara alat musik.
Mereka juga kerap memanfaatkan organ tubuh lain untuk menghasilkan efek suara tertentu. Fenomena ini pun memunculkan teknik baru dalam dunia beatboxing, termasuk di antaranya adalah crab scratch dan throat tap.
Nama-nama beatboxer terkenal pun semakin banyak bermunculan. Beberapa nama beatboxer yang terkenal dengan kreativitas tingginya dalam bermusik di antaranya adalah Kid Lucky, NaPoM, Reeps One, The Beatbox House, dan Kevin Olusola.
Sejarah Beatbox dan Perkembangannya di Indonesia
Berawal dari kawasan pinggiran New York, Amerika Serikat, beatbox mulai menjadi genre musik yang populer dan mendunia. Komunitas pencinta musik beatbox di Indonesia pun berkembang cukup baik.
Sejarah beatbox di Indonesia diawali dengan keberadaan komunitas Indonesian Beatboxing Community. Komunitas ini berdiri atas inisiasi dari Billy BdaBX dan Tito Gomes pada 20 Oktober 2008 di Jakarta. Nama komunitas ini pun lebih populer dengan sebutan Indobeatbox.
Selanjutnya, muncul Jakarta Beatbox (JB) yang merupakan grup beatbox pertama di Indonesia. Grup beatbox ini tercipta pada 15 September 2010. Menariknya, para anggota JB mengaku kalau mereka belajar beatboxing secara otodidak dengan memanfaatkan video berbahasa Inggris dan Jerman di Youtube.
Selanjutnya, JB kemudian berganti nama menjadi Beatboxnesia. Keputusan penggantian nama tersebut mereka lakukan seiring dengan meningkatnya peminat beatbox di luar wilayah Kota Jakarta. Mereka pun secara aktif mempromosikan beatbox secara online lewat berbagai kanal, baik YouTube, Instagram, maupun website.
Sejak itu, beatbox kian berkembang. Bahkan, para beatboxer mulai menunjukkan kemampuannya. Tidak cuma di level nasional, tetapi juga di tingkat dunia. Hal itu dibuktikan dengan partisipasi Billy BdaBX dalam kejuaraan beatbox dunia pada tahun 2021 yang diselenggarakan di Berlin, Jerman.
Billy BdaBX memang tidak berhasil meraih prestasi dalam penampilannya di kejuaraan dunia beatbox di Berlin. Namun, partisipasi membuat para beatboxer muda Indonesia tertarik untuk ikut serta dalam kejuaraan dunia serupa.
Salah satunya adalah Marvelous yang berhasil tampil dalam babak final Grand Beatbox Battle (GBB) yang diselenggarakan oleh Swissbeatbox.
Berstatus sebagai peringkat 11 dalam pencurian wildcard, Marvelous memiliki kemungkinan kecil untuk bisa ikut serta dalam kompetisi beatbox tersebut. Namun akhirnya nama Marvelous ditunjuk bersama dengan 7 beatboxer lain sebagai pengganti asal Ukraina M1KLZ memilih mundur.
Tak disangka, Marvelous berhasil mencatatkan prestasi membanggakan. Dia berhasil mengalahkan Serpent yang termasuk salah satu unggulan dan bahkan mencapai babak final. Sayang, di babak final, Marvelous harus kalah dari beatboxer asal Prancis, Julard.