Lagu “Junta Titimangsa” adalah salah satu track dari album kolaborasi Morgue Vanguard dan Doyz yang berjudul Demi Masa. Album ini dirilis pada tahun 2018 di bawah label Grimloc Records, dan menonjolkan lirik-lirik yang penuh makna mendalam serta kritik sosial yang tajam. Lagu ini menjadi pembuka yang kuat, dengan pesan politis dan revolusioner yang disampaikan melalui lirik-lirik penuh metafora. Morgue Vanguard dan Doyz, sebagai dua MC legendaris dalam skena hip-hop Indonesia, berhasil menciptakan suasana yang intens melalui beat boombap dan permainan kata yang kaya akan simbolisme.
Lirik Lagu Junta Titimangsa
[Intro: Morgue Vanguard]
Catatan kaki pembakaran dengan amunisi berlapis
Boombox Yudha vertikal hingga babylon paralisis
Di hadapan waktu yang menipis
Bakar jembatan di belakang
Pegang kalam bagai parang
Di belantara rima kopong dan omong kosong
[Verse 1: Morgue Vanguard]
Catatan historis di depan altar Nekropolis
Rapal mantra perubah despot menjadi seonggok rigor mortis
Meski berulang kali utopia terkikis
Serupa mendengar Forgotten bermain di acara rasis
Tetap berlabuh meski temali rapuh
Berkali jatuh tergerus arus yang terus meminta patuh
Meski nafas di paru hanya sisa separuh
Kepal tinggi di angkasa hingga akhir megatruh
[Verse 2: Doyz]
Melekat birama di medan martil dan gada
Sepekat aroma kemenyan memanggil arwah
Durma resonansi azimat penyair Yaumudin
Rima nekromansi hasrat Munir dan Udin
Kohesi integral dua unsur optima
Kompresi koronal kawah pemancur bisa
Konsorsium kontradiksi kumur pagebluk
Ini imperium kontra-fiksi kubur penakluk
[Outro: Morgue Vanguard x Doyz]
Bagi garda terdepan (kepal di angkasa)
Barisan barikade (angkat kepal di angkasa)
Setiap yang bertahan (kepal di angkasa)
Para penyulut sekam (angkat kepal di angkasa)
Para penjaga menara (kepal di angkasa)
para pelontar bara (angkat kepal di angkasa)
Para penjagal senyap (kepal di angkasa)
B-boys, b-girls (angkat kepal di angkasa)
Deskripsi
“Junta Titimangsa” secara harfiah membawa pendengar ke dalam dunia penuh pemberontakan dan perlawanan terhadap sistem yang menindas. Morgue Vanguard di bagian pertama menyampaikan pesan tentang kehancuran, kekuatan, dan perjuangan. Ia menggambarkan kondisi masyarakat yang terperangkap dalam penindasan, tetapi tetap melawan dengan “parang” di tangan dan keberanian di hati. Lirik ini penuh dengan metafora historis dan politik, mengacu pada revolusi serta kritik terhadap rezim yang korup.
Pada verse kedua, Doyz melanjutkan dengan nada yang sama, tetapi lebih ke arah spiritual dan mistis. Ia menyisipkan referensi ke figur-figur seperti Munir dan Udin, dua tokoh pejuang HAM Indonesia yang meninggal dalam perjuangan mereka. Doyz membangun suasana yang penuh dengan perlawanan serta kematian sebagai pengorbanan, membawa pesan bahwa perjuangan tak akan pernah berhenti meski menghadapi kematian. Outro lagu ini adalah seruan kebanggaan dan ajakan kepada para pendengar untuk mengangkat kepala dan terus melawan.
FAQs
Tema utama dari lagu ini adalah perlawanan terhadap kekuasaan yang menindas dan perjuangan dalam menghadapi sistem korup, dengan metafora yang menggambarkan perlawanan politik dan sosial.
Lagu ini ditulis oleh Morgue Vanguard dan Doyz, dua MC ternama di skena hip-hop Indonesia.
Lirik lagu ini penuh dengan kritik sosial, menggambarkan perjuangan melawan kekuasaan tirani dan kebangkitan revolusioner, serta mengajak pendengar untuk terus melawan dan tidak menyerah pada ketidakadilan.
“Junta Titimangsa” dirilis pada tanggal 16 Agustus 2018 sebagai bagian dari album Demi Masa.
Frasa “kepal di angkasa” merupakan simbol kebanggaan dan keteguhan dalam menghadapi penindasan. Ini menggambarkan sikap pantang menyerah dan terus melawan meski di bawah tekanan.