Waktu Susah

“Waktu Susah” adalah lagu kolaborasi antara Ximore dan Presiden Tidore yang mengangkat kisah perjuangan hidup di tanah rantau. Dengan nuansa hip hop yang penuh emosi, lagu ini menggambarkan kesulitan, rindu keluarga, dan pentingnya menjaga prinsip serta iman dalam menghadapi kerasnya hidup di perantauan. Liriknya menjadi pengingat bahwa setiap cobaan pasti memiliki hikmah jika dihadapi dengan keteguhan hati dan doa.

Lirik Lagu Waktu Susah

[Verse 1: Presiden Tidore]
Yow buka mata pagi-pagi, ingat waktu kecil-kecil
Hidup dalam rumah cuma pakai pelita
Sekarang hidup tanah rantau, harus kejar cita-cita
Kasih bukti tong pe mimpi untuk jadi realita
Tetap jaga kualitas dalam diri
Hidup tanah rantau jang bikin diri
Ingat amanah mama, papa itu ulang-ulang
Tiap hari minta doi, lebe bae ngoni pulang
Dalam satu hari, makan satu kali
Tetap kuat walau kena rasis mereka ulang kali
Ini tanah rantau, hidup harus cerdas
Ini kota besar, pertemanan itu kadang bisnis
Dorang punya, dorang punya mama e
Torang punya, torang punya papa e
Tetap jaga Kie Raha punya pitutur
Ngoni yang di Jogja, ayo ke Juanga Culture

[Chorus]
Waktu susah la ma do daga
Sininga susah de la to ari
Wako ngona dekowasa
Waktu ku di dalam bui
Ku bersedih dan menangis
Di dalam kesunyian
Ayah dan ibu menangis
Dan berdoa setiap hari
Saat ku berbaring

[Verse 2: Ximore]
Mandi wudhu lalu pigi sambayang
Jangan dudu tara hambak kong biking sambarang
Biar hidup susah, minum teh colo deng sagu
Tuhan kase cobaan, so pasti torang mampu
Beda-bedakan mana haq mana batil
Hidup susah di rantau pastikan harus terampil
Tampil, kase bukti nyata yang terbaik
Walaupun pembuktian ujian kadang turun naik
Tong biking bae-bae pasti jou barakati
Tong biking bae-bae pasti orang dong segani
Bajalan jao-jao jangan lupa dengan hati
Pasang orang tua, tetap jujur rendah hati
Buka tutusaji dapa lia nasi basi
Lia hati saki tapi bagaimana lagi
Harus kase kuat mental, kase kuat hati
Tuhan pasti balas bae, itu sudah pasti

[Chorus]
Waktu susah la ma do daga
Sininga susah de la to ari
Wako ngona dekowasa
Waktu ku di dalam bui
Ku bersedih dan menangis
Di dalam kesunyian
Ayah dan ibu menangis
Dan berdoa setiap hari
Saat ku berbaring

Deskripsi

Verse pertama yang dibawakan oleh Presiden Tidore mencerminkan perjuangan seseorang di tanah rantau. Ia menggambarkan kerasnya kehidupan sejak kecil, hingga saat ini harus bertahan di kota besar dengan segala tantangan, seperti rasisme dan kesulitan ekonomi. Pesan moral yang kuat tercermin dalam lirik โ€œTetap jaga Kie Raha punya pitutur,โ€ yang mengingatkan pendengar untuk tetap memegang nilai-nilai kebaikan, tidak peduli di mana berada.

Pada chorus, lagu ini menggambarkan suasana hati yang dipenuhi kesedihan dan perjuangan. Analogi “bui” sebagai tanah rantau menonjolkan perasaan terkurung oleh keadaan sulit namun tetap berharap pada kekuatan doa dan dukungan orang tua. Lirik ini menyentuh sisi emosional, terutama bagi para perantau yang merindukan keluarga.

Verse kedua oleh Ximore membawa pesan spiritual yang mendalam. Ia menekankan pentingnya doa dan usaha dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Kalimat seperti โ€œBiar hidup susah, minum teh colo deng saguโ€ menggambarkan penerimaan atas kondisi sulit dengan tetap rendah hati. Lirik ini mengajarkan pendengar untuk tidak lupa pada asal-usul dan menjaga integritas, meskipun menghadapi berbagai cobaan.

Melalui kolaborasi ini, Ximore dan Presiden Tidore menyampaikan pesan universal tentang perjuangan hidup, pentingnya doa, dan rasa syukur dalam menghadapi cobaan.

Latest Songs

You cannot copy content of this page