Sedih

Lagu “Sedih” karya Whllyano feat. Dhoty merupakan refleksi mendalam tentang identitas, budaya, dan perjuangan masyarakat Papua. Dengan lirik yang kuat dan penuh emosi, lagu ini mengeksplorasi bagaimana perubahan zaman, keserakahan, dan pengaruh luar dapat memengaruhi kehidupan dan hubungan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, Whllyano dan Dhoty tidak hanya berbicara tentang rasa kehilangan dan kesedihan, tetapi juga tentang pentingnya menjaga kebersamaan, identitas, dan tanah leluhur.

Lirik Lagu Sedih

[Intro: Dhoty]
Beberapa dari tong terlalu asyik
Sampai lupa jati diri bahwa de Papua
Sama deng sa rambut keriting, kulit hitam
Dan yang paling terbelakang di negara ini
Begitu dikasih uang, buta hati, buta mata
Dijuallah saudaranya, dijuallah negerinya

[Chorus: Dhoty]
Sedih, sa sedih
Bayangkan beberapa tahun ke depan
Apa kitong masih baku peduli
Atau kitong baku bunuh mati oh

[Verse 1: Whllyano]
Ko menari ceria tanpa resah
Cendrawasih indah dari sebelah
Balik gunung, pinggir pantai besar
Tanah mama, papa, tete dorang
Jaga baik, jaga tanah ini, jang bakalai
If you really love it, jang ko lalai
Banyak jiwa yang hilang karena perjuangan besok lusa
Don’t be change, donโ€™t be motherf-cker lose your brain
Donโ€™t be loser like a stup-d man
Ko tra boleh lupa ko pu land
Sa di pantai, ko di gunung friend
Tong dua satu pulau, satu land
Tong dua sama-sama keriting, kulit hitam manis
Tara beda ko deng sa, ingat itu my man

[Bridge: Dhoty]
Bermain dengan dorang bah silahkan
Tapi jangan sampai ko lupakan
Identitas asli ko siapa?
Jangan lebih jauh ko ke sana
Masa kitong ini keriting, hitam sama
Lalu ko bikin begitu untuk saya
Leluhur menangis, dorang kecewa

[Chorus: Dhoty]
Sedih, sa sedih
Bayangkan beberapa tahun ke depan
Apa kitong masih baku peduli
Atau kitong baku bunuh mati oh

[Verse 2: Whllyano]
Sa bilang fresh
Jika sa lihat langit cerah, gunung tinggi sa nikmati sampe
Dataran lama ko yang punya, sa dapat bagian bibir pantai
Ko jadi gunung, sa jadi pantai, sa menari kaki banting lantai
Tong dua sama-sama sagu jadi ingat jaga diri baik-baik, jang baku bantai
Kalau sedih, tong dua pu dusun sagu dorang bakar habis
Gunung dong bongkar, dong ambil isi sampai sekarang tara pernah habis-habis
Sa ingat man, ko juga man
Jang karena dorang tong dua berkelahi
Jang karena money tong dua saling benci
Jang baku jual demi get it something

[Chorus: Dhoty]
Sedih, sa sedih
Bayangkan beberapa tahun ke depan
Apa kitong masih baku peduli
Atau kitong baku bunuh mati oh

Deskripsi

Pada Intro, Dhoty membuka lagu dengan kritik tajam terhadap masyarakat yang melupakan jati diri mereka. Dengan lirik seperti “Begitu dikasih uang, buta hati, buta mata, dijuallah saudaranya, dijuallah negerinya,” Dhoty menggambarkan dampak buruk dari keserakahan dan pengaruh luar yang menyebabkan keretakan di dalam masyarakat Papua.

Chorus menjadi inti emosional lagu ini, di mana Dhoty menyuarakan kesedihan dan kekhawatiran terhadap masa depan. “Bayangkan beberapa tahun ke depan, apa kitong masih baku peduli, atau kitong baku bunuh mati” adalah pertanyaan mendalam tentang apakah masyarakat Papua akan tetap bersatu atau justru terpecah oleh konflik internal.

Pada Verse 1, Whllyano mengajak pendengar untuk tidak melupakan tanah leluhur dan identitas mereka. Lirik seperti “Jaga baik, jaga tanah ini, jang bakalai” dan “Ko tra boleh lupa ko pu land” menekankan pentingnya mempertahankan budaya dan tanah yang diwariskan oleh leluhur. Ia juga menyerukan kesetaraan dengan lirik “Tong dua sama-sama keriting, kulit hitam manis, Tara beda ko deng sa.”

Bridge yang dinyanyikan oleh Dhoty mempertegas pesan bahwa perubahan dan pengaruh luar tidak boleh membuat masyarakat melupakan identitas mereka. “Jangan lebih jauh ko ke sana, masa kitong ini keriting, hitam sama” adalah pengingat bahwa persaudaraan dan kebanggaan atas budaya adalah hal yang harus dijaga.

Pada Verse 2, Whllyano melanjutkan dengan menggambarkan keindahan alam Papua, seperti gunung dan pantai, yang seharusnya dijaga dan tidak dijual demi keuntungan materi. Dengan lirik “Jang karena dorang tong dua berkelahi, Jang karena money tong dua saling benci,” ia menyerukan agar masyarakat tidak saling menghancurkan karena pengaruh luar dan keserakahan.

Secara keseluruhan, “Sedih” adalah lagu yang menggugah perasaan dengan pesan mendalam tentang menjaga persaudaraan, melindungi budaya, dan mempertahankan tanah leluhur dari ancaman luar. Lagu ini merupakan panggilan untuk introspeksi dan tindakan, terutama bagi masyarakat Papua, agar tidak melupakan akar dan warisan mereka.

Latest Songs

You cannot copy content of this page