Lagu “Robecca” oleh Whllyano menyampaikan kisah tentang cinta yang kandas dan kesedihan akibat pengkhianatan. Dengan melodi yang menghantui dan lirik yang penuh perasaan, lagu ini menggambarkan perasaan seorang pria yang ditinggalkan oleh kekasihnya, Robecca, yang lebih memilih untuk pergi dan mengkhianati cinta yang telah diberikan. Liriknya penuh dengan emosi, membawa pendengar merasakan luka yang dalam.
Lirik Lagu Whllyano – Robecca
[Verse 1]
Jose, Josepina Robecca sarang heo
Ko bawa hati, ko lupa badan di orang lain
Sa lihat angin su tiup
Balari awan ke tampa lain
Sa dengar kabar tra sanggup
Ko ada sante sembunyi lain
Kalau memang ko bukan sa punya
Biar tenggelam deng matahari
Kalau memang ko bukan sa punya
Nanti rindu bawa kembali
[Chorus 1]
Ko su hilang, hilang, hilang sayang
De su bawa ko pergi jauh dari saya
Hati hancur bagaikan perahu picah di tengah laut
Ko berdusta sayang khianati cinta
[Verse 2]
Angin barat yang kas jatuh
Sa pu sagu deng parang tumpul
Ko jalan saja jang ragu
Walau sa hati paling tapukul
Sa hati ko taruh dalam ember
Ko bahagia ko kawin amber
Ko pu baik, sa tara bisa lupa
Sa yang susah ko sante-sante
[Chorus 2]
Sa pulang, sa pulang ke sa mama dorang
Sampai sini terakhir tong dua ketemu
Sa pu tugas selesai, sa jaga ko sampai mati
Tapi jodoh sayang, ko bukan sa punya
Deskripsi
Pada Verse 1, Whllyano langsung menggambarkan rasa kehilangan yang mendalam dengan kalimat “Ko bawa hati, ko lupa badan di orang lain”. Ini menunjukkan betapa Robecca telah memilih jalan lain dan meninggalkan kekasihnya, sementara ia hanya bisa menyaksikan perasaan cintanya hancur begitu saja. Lirik “Sa lihat angin su tiup, Balari awan ke tampa lain” menyimbolkan perasaan yang hilang, seakan-akan angin membawa pergi segala kenangan indah bersama Robecca.
Pada Chorus 1, Whllyano dengan tegas mengekspresikan perasaan patah hati melalui lirik “Ko su hilang, hilang, hilang sayang, De su bawa ko pergi jauh dari saya”. Rasa sakit yang mendalam tercermin jelas pada kata-kata “Hati hancur bagaikan perahu picah di tengah laut”. Ini menggambarkan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa cinta yang diberikan dihancurkan begitu saja.
Verse 2 memperlihatkan betapa beratnya perasaan yang dialami. Lirik “Angin barat yang kas jatuh, Sa pu sagu deng parang tumpul” menggambarkan betapa sulitnya untuk melanjutkan hidup setelah cinta yang pergi. Bahkan, perasaan itu dituangkan lebih dalam dengan kalimat “Ko jalan saja jang ragu, Walau sa hati paling tapukul”, menunjukkan bahwa meski hati hancur, ia harus rela melepasnya. Lirik “Sa hati ko taruh dalam ember, Ko bahagia ko kawin amber” menggambarkan bagaimana cinta itu disimpan begitu dalam, namun akhirnya Robecca memilih jalan yang berbeda.
Pada Chorus 2, Whllyano menegaskan rasa kehilangan dan perpisahan dengan “Sa pulang, sa pulang ke sa mama dorang, Sampai sini terakhir tong dua ketemu”. Perpisahan ini terasa sangat final, namun ia tetap menyimpan kenangan indah itu meski mengetahui bahwa jodoh mereka tidak akan pernah bersatu. Lirik “Tapi jodoh sayang, ko bukan sa punya” menjadi penutup yang emosional, mengingatkan kita bahwa tak semua cinta berakhir dengan kebahagiaan yang diinginkan.