“My Land Papua” adalah lagu yang menyuarakan keprihatinan mendalam Whllyano terhadap isu sosial, politik, dan budaya yang dihadapi tanah kelahirannya, Papua. Dengan lirik yang tajam dan penuh makna, lagu ini menjadi seruan perjuangan untuk keadilan, kesetaraan, dan pengakuan terhadap hak-hak masyarakat Papua. Lagu ini adalah bentuk ekspresi cinta terhadap tanah Papua dan panggilan untuk menghentikan diskriminasi dan ketidakadilan.
Lirik Lagu My Land Papua
[Verse 1]
Karena hanya satu mulut kotor yang badaki
Banyak bangunan yang runtuh karena api
Bangsa Papua merontak, siapa peduli?
Keadilan berat barat woy dong paruci
Jaringan dorang kas putus, biar jang banyak yang tau
Telepon rumah su putus, bertanda dorang tra mau
Peduli apa yang harus negara adil kas tau
Apa ini yang dorang bilang kitorang bersatu
Co kam teriak โFreedomโ
Lebih keras, lebih lantang lagi
Kam teriak โFreedomโ
Dong pegang kepala kas patah kaki deng tangan
Banyak catatan kriminal tapi tarada yang sibuk
Dong asyik garap meterial, pentingkan uang yang masuk
Cerita problem Papua dong takedown all the media
Dong ganti topik berita, tutupi semua cerita
Leluhur pasti dong menangis
Lihat surga kecil ini sudah hampir habis
Mulai dari tanah sampai manusia
Tuhan berkati Papua sepanjang usia
[Chorus]
God blessing sa pu land, sa pu land
Dari dong yang make a plan to get in all and never end
Berhenti rasis, diskriminatif, kalau tidak pulangkan saja kami pasifik
God blessing sa pu land, sa pu land
Dari dong yang make a plan to get in all and never end
Papua itu masih bagian dari sang saka merah putih yang torang banggakan
[Verse 2]
Kapan bisa berhenti
Berhenti rasis dari tanah ibu pertiwi
Kapan rakyat Indonesia mengerti
Papua salah satu dari republik ini
Papua butuh keadilan, bukan tekanan
Papua butuh kehidupan, bukan ejekan
Papua butuh tindakan, bukan hanya omongan
Papua butuh harapan hari ini dan ke depan
Belum cukup kah semua yang terjadi
Sejarah dong tutup sejak generasi kami
Belum cukup kah semua ini
Papua butuh masa depan lebih dari ini
[Chorus]
God blessing sa pu land, sa pu land
Dari dong yang make a plan to get in all and never end
Berhenti rasis, diskriminatif, kalau tidak pulangkan saja kami pasifik
God blessing sa pu land, sa pu land
Dari dong yang make a plan to get in all and never end
Papua itu masih bagian dari sang saka merah putih yang torang banggakan
Deskripsi
“My Land Papua” adalah lagu yang penuh kritik sosial, mencerminkan realitas pahit yang dialami oleh masyarakat Papua. Pada Verse 1, Whllyano menggambarkan ketidakadilan yang dirasakan oleh bangsa Papua. Ia mengangkat isu penindasan, kurangnya perhatian terhadap hak asasi manusia, dan cara media sering kali menutup-nutupi masalah Papua. Dengan frasa seperti “Leluhur pasti dong menangis, lihat surga kecil ini sudah hampir habis,” Whllyano menyampaikan betapa suramnya keadaan Papua yang kaya akan sumber daya, tetapi terus dieksploitasi.
Di bagian Chorus, Whllyano menyerukan harapan kepada Tuhan untuk memberkati tanah Papua dan meminta semua pihak berhenti melakukan diskriminasi dan rasisme. Pesannya kuat dan emosional, mengingatkan bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia yang layak mendapatkan hak dan pengakuan setara.
Pada Verse 2, Whllyano menekankan kebutuhan mendesak Papua akan keadilan, bukan tekanan atau diskriminasi. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menghentikan sikap rasis dan memahami bahwa Papua adalah bagian integral dari republik. Frasa seperti “Papua butuh kehidupan, bukan ejekan” dan “Papua butuh masa depan lebih dari ini” memperkuat pesan bahwa masyarakat Papua ingin maju dan hidup bermartabat di tanah mereka sendiri.
Lagu ini adalah bentuk protes sekaligus harapan yang menggugah, menantang kita untuk melihat realitas Papua dengan lebih jujur dan manusiawi.