Lagu “Cinta Nusantara” oleh Whllyano feat. Michael 58 merupakan sebuah karya yang penuh dengan pesan persatuan dan cinta terhadap Indonesia. Dengan lirik yang menggugah semangat nasionalisme, lagu ini menyerukan pentingnya menjaga keharmonisan, menghormati keberagaman, dan mencintai Tanah Air. Dalam suasana yang hangat dan penuh harapan, lagu ini mengingatkan kita bahwa meskipun berbeda suku, budaya, dan daerah, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
Lirik Lagu Cinta Nusantara
[Verse 1: Whllyano]
Ko kele sa kawan
Kas tau tong bukan lawan
Sa pegang ko tangan
Tong dua satu tuk Indonesia
Jang beda-bedakan
Warna kulit suku dan budaya
Sa deng ko tu tong dua sama
Torang anak-anak Indonesia
[Chorus: Whllyano]
Tong satu nusa, Nusantara
Tong basudara, jang ada tumpah darah
Tong satu nusa ni saudara
Tong cinta damai jang ada perang saudara
Ko ingat sa, sa ingat ko, tong dua ni saudara
[Verse 2: Michael 58]
Ko harus ingat kalau kita ni saudara
Jangan ada lagi saling baku gara
Dari Aceh sampai di Papua
Tetap satu nama kita Nusantara
Mari sini pegang sa pu tangan
Sama-sama kita maju satu arah
Tetap tanam jiwa nasionalisme
Dan jangan pernah lupakan sejarah
[Bridge: Michael 58]
Ko kele sa kawan
Tong satu meski beda daerah
Ko pegang sa tangan
Ko itu tetap sa pu saudara
[Chorus: Whllyano]
Tong satu nusa, Nusantara
Tong basudara, jang ada tumpah darah
Tong satu nusa ni saudara
Tong cinta damai jang ada perang saudara
Ko ingat sa, sa ingat ko, tong dua ni saudara
Deskripsi
Pada Verse 1, Whllyano membuka lagu dengan seruan persatuan. Lirik “Ko kele sa kawan, Kas tau tong bukan lawan” menegaskan bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk saling bermusuhan. Dengan lirik seperti “Jang beda-bedakan warna kulit suku dan budaya,” ia mengingatkan pentingnya menghormati keberagaman di Indonesia. Whllyano menyampaikan pesan bahwa sebagai anak bangsa, kita harus bersatu untuk menjaga keutuhan negeri.
Chorus menjadi pengingat kuat akan identitas nasional kita. Lirik “Tong satu nusa, Nusantara, Tong basudara, jang ada tumpah darah” menyoroti pentingnya menjaga perdamaian dan persaudaraan. Frasa “Tong cinta damai jang ada perang saudara” menyerukan ajakan untuk menjauhi konflik dan menanamkan nilai-nilai cinta damai dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada Verse 2, Michael 58 melanjutkan dengan mengingatkan bahwa kita semua adalah saudara, meskipun berasal dari berbagai daerah. Lirik seperti “Jangan ada lagi saling baku gara, Dari Aceh sampai di Papua, Tetap satu nama kita Nusantara” menunjukkan bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai budaya dan wilayah, yang semuanya berharga dan penting. Pesan untuk tetap menjaga jiwa nasionalisme dan tidak melupakan sejarah menjadi sorotan penting dalam bagian ini.
Bridge menguatkan pesan persatuan dengan lirik yang menyentuh, “Ko kele sa kawan, Tong satu meski beda daerah.” Ini mengingatkan bahwa meskipun kita berasal dari tempat yang berbeda, kita tetap saudara sebangsa.
Secara keseluruhan, lagu ini adalah sebuah ode untuk persatuan Indonesia. “Cinta Nusantara” adalah seruan bagi generasi muda untuk mencintai negeri ini, menjaga perdamaian, dan merayakan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.