Lagu “Alhamdulillah II” merupakan salah satu karya monumental dari grup hip hop legendaris Malaysia, Too Phat. Dirilis pada tahun 2004 dalam album kompilasi Too Phat Classics: The Collection Of Phat Tracks, lagu ini menghadirkan kolaborasi istimewa dengan Yasin, Daly Ahli Fiqir, dan aktris ternama Dian Sastrowardoyo. Dengan sentuhan rap yang sarat kritik sosial, nuansa spiritual, serta penggalan puitis yang menyentuh, “Alhamdulillah II” menjadi sebuah refleksi kehidupan modern yang sering terjebak pada hedonisme dan materialisme. Melalui lirik yang dalam dan chorus berbahasa Arab, lagu ini mengajak pendengarnya untuk kembali pada nilai syukur, iman, dan kesadaran spiritual.
Lirik Lagu Alhamdulillah II
[Intro: Dian Sastrowardoyo]
Disaat waktu berhenti, kosong
Dimensi membutakan mata, memekakkan telinga, lalu diri menjadi hampa
Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka
Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri
[Chorus: Yasin]
قلت لقلبي بالصراحة
Ult li albi bissaraha
هيّا نبعد الكراهة
Hayya nab’idil karaha
شاكرين على كل نعمة
Syakkireena a’ kulli ni’ma
باعدين عن الفتنة
Ba’ ideena anil fattana
[Verse 1: Malique]
Merenungi luar jendela, mengagumi kebesaran Yang Maha Esa
Ku menilai kehidupan dari sudut berbeza
Tak memadai hanya kecapi rasa selesa
Maukan harta yang mampu beli satu semesta
Berpesta ke pagi botol bergelimpangan
Kekasih muda bukan takat berpegang tangan
Harta dan jamuan nafsu tidak berkekalan
Bila menjelang tua bukan itu jadi bekalan
Dan jangan puisi ini disalah tafsir pula
Bukan berkhutbah cuma betuli diri jua
Ingin hidup sempurna, aset nilai berjuta
Saling tukar wanita, senyum dan mati tua
Bakat dikurnia jangan disalah guna
Jangan kufur nikmat yang diberi percuma
Guna kelebihan untuk hikmah bersama
Jagalah nama hidup penuh pementasan dan drama
Ada berisi, ada yang kurus
Ada melencong, ada yang lurus, bukan semuanya tulus
Ada sempurna, ada kurang upaya
Ada yang jadi buta hanya bila sudah kaya
Sebesar rumah bermula dengan sekecil bata
Boleh hilang dalam sekelip mata
Ucaplah “Alhamdulillah” bukannya sukar
Kerna semua nak kaya atau besar tetap “Allahuakbar”
[Chorus: Yasin]
قلت لقلبي بالصراحة
Ult li albi bissaraha
هيّا نبعد الكراهة
Hayya nab’idil karaha
شاكرين على كل نعمة
Syakkireena a’ kulli ni’ma
باعدين عن الفتنة
Ba’ ideena anil fattana
[Verse 2: Joe Flizzow]
Jadikanlah ku tentera Fisabilillah
Yang tertera di kalimah harap memanduilah
Entah apabila persimpangan tiba
Hidup penuh dengan rintangan harus kuhadapinya
Harapku tidak lupa diri bila gembira
Dan cuma mula mencari kau di saat hiba
Ku cuma manusia penuh dengan kesilapan
Tapi bisa membezakan cahaya dan kegelapan
Tabah bila dihalangan, duri onak dan cubaan
Teguh bila dicubakan, keruh kuasa dan perempuan
Oh, sentiasa legar diminda, dikejar dan dipinta
Dari zaman bermula hingga ke akhirnya
Ku mengerti siapa ku tanpamu di sisi
Dan apa guna posesi juga posisi
Sementara ini cuma hanya puisi
Nukilan tulisan dan bisikan isi hati
Mencari keterangan, menjiwai peranan
Menepati pesanan janji juga saranan
Alhamdulillah atas kurniaan rezeki
Moga tidak leka dalam perjalanan ini
[Chorus: Yasin]
قلت لقلبي بالصراحة
Ult li albi bissaraha
هيّا نبعد الكراهة
Hayya nab’idil karaha
شاكرين على كل نعمة
Syakkireena a’ kulli ni’ma
باعدين عن الفتنة
Ba’ ideena anil fattana
[Post-Chorus: Yasin]
Laihi ya ruhi, yara ya laihi
Laihi ya yaruhi ya, yara yalaihi
[Verse 3: Daly Ahli Fiqir]
Aku yang memandang di dalam lubuk hati
Mencari-cari zat rahsia yang katanya tersembunyi
Aku yang melihat, alam meliputi
Wujud menyertai lalu kupindahkan alam ke dalam mata hati
Aku hakiki, aku mengerti
Segala yang terjadi di langit dan di bumi
Gunanya tiada fantasi, pelik dan benar
“Qada’ dan Qadar” kau berilah ku kekuatan
Agar dapat ku hindarkan segala kesesatan
Usah kau biarkan nafsuku terliur
Dari pandangan majazi ini
Aku yang hodoh lagi hina amat benar merindui
Moga cahaya lailatul tak membutakan mataku
Semoga segala puji tak ku meninggi diri
Moga segala janji dapat juga ku penuhi
Moga dapat ku hadang tikaman dari belakang
Lidah setajam pisau, ku tidak akan risau
Dengan dugaan, cabaran sepanjang perjalanan
Ku pasrah, ku akur
Tujuh-lapan-enam, Alhamdulillah syukur
[Chorus: Yasin]
قلت لقلبي بالصراحة
Ult li albi bissaraha
هيّا نبعد الكراهة
Hayya nab’idil karaha
شاكرين على كل نعمة
Syakkireena a’ kulli ni’ma
باعدين عن الفتنة
Ba’ ideena anil fattana
[Outro: Dian Sastrowardoyo]
Sujudku pun takkan memuaskan inginku
Untuk hanturkan sembah sedalam kalbu
Adapun kusembahkan syukur padamu, Ya Allah
Untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta
Dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
Alhamdulillah, pilihan dan kesempatan
Yang membuat hamba mengerti lebih baik tentang makna diri
Semua lebih berarti apabila dihayati
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah
Deskripsi
Lagu “Alhamdulillah II” hadir sebagai kelanjutan sekaligus penguatan dari versi pertamanya. Dirilis tahun 2004 dalam album kompilasi Too Phat Classics, lagu ini menampilkan kolaborasi istimewa bersama Dian Sastrowardoyo, Yasin, dan Daly dari Ahli Fiqir. Nuansanya lebih puitis, reflektif, dan sarat dengan pesan spiritual yang mendalam, menjadikannya bukan sekadar karya musik hip hop, melainkan juga ruang kontemplasi bagi pendengarnya.
Dari awal, lagu ini langsung menonjol lewat narasi pembuka oleh Dian Sastrowardoyo yang bernuansa filosofis, menggambarkan kehampaan hidup tanpa kesadaran akan kehadiran Tuhan. Bagian ini memberi sentuhan berbeda, menyiapkan pendengar untuk masuk ke aliran lirik rap yang penuh perenungan. Malique dan Joe Flizzow menyampaikan kritik sosial tentang gaya hidup hedonis, keserakahan, dan kefanaan harta, sembari menekankan pentingnya syukur serta kesadaran spiritual dalam menjalani kehidupan.
Kehadiran Yasin dengan chorus berbahasa Arab kembali menjadi pengikat spiritual yang kuat, mengingatkan pendengar pada nilai universal syukur dan menjauhi fitnah. Sementara itu, Daly Ahli Fiqir memperkaya lagu dengan lirik yang lebih dalam secara sufistik, menekankan pentingnya memahami takdir, melawan hawa nafsu, dan menjaga kerendahan hati di hadapan Sang Khalik.
Secara keseluruhan, “Alhamdulillah II” adalah karya yang memadukan musik, puisi, dan spiritualitas dalam satu kesatuan. Lagu ini tidak hanya melanjutkan pesan dari versi pertama, tetapi juga memperluasnya dengan lapisan makna yang lebih filosofis dan religius. Hingga kini, lagu ini tetap relevan sebagai pengingat bahwa di balik hiruk pikuk kehidupan modern, ada nilai abadi yang perlu selalu dipegang: syukur, kesadaran, dan keteguhan iman.
FAQs
Lagu ini mengangkat tema spiritualitas, rasa syukur, dan kritik terhadap gaya hidup materialistis. Pesannya menekankan pentingnya kembali kepada Tuhan dan menjauhi kesesatan.
Lagu ini menampilkan Too Phat (Malique & Joe Flizzow), Yasin, Daly Ahli Fiqir, serta Dian Sastrowardoyo yang memberikan sentuhan puitis pada bagian intro dan outro.
Versi pertama lebih fokus pada pengalaman pribadi Too Phat, sedangkan “Alhamdulillah II” lebih puitis, filosofis, dan kolaboratif dengan tambahan suara Dian Sastrowardoyo dan Daly Ahli Fiqir.
“Alhamdulillah II” dirilis dalam album Too Phat Classics: The Collection Of Phat Tracks (2004), yang berisi kompilasi lagu terbaik Too Phat dari album-album sebelumnya.
Karena pesannya universal: mengingatkan pentingnya rasa syukur, menjauhi sifat sombong, serta menjaga kesadaran spiritual di tengah kesibukan hidup modern.