Obscura

Obscura, track ketiga dalam EP Proyeksi Bunuh Diri, menampilkan lirik rap yang penuh simbolisme, referensi filosofis, dan kritik sosial yang tajam. Terapi Minor memadukan citraan apokaliptik dengan realitas politik dan ekonomi, sekaligus mengajak pendengar merenungkan batas tipis antara ilusi demokrasi, represi, dan kehancuran dunia modern. Lagu ini berfungsi sebagai refleksi atas kegelapan zaman, di mana setiap sudut kehidupan diawasi oleh “sipir dan tentara.”

Lirik Lagu Obscura

[Verse 1]
Merangkum prosa usai lelah diperkosa
Lampaui amorfati usai lelah tersiksa
Kembali menapaki dunia yang begitu hina
Atas nama diri ini kusampaikan pesan lewat sebuah rima
Eksistensi senyawa Fanta dan juga Rootbeer
Kutolak menjadi candu, kencingi hantu yang teriak ‘takbir’
Buat kembali demarkasi di tengah ilusi demokrasi
Mereka mungkin lupa bahwa NKRI itu pandemi
Bangkit dari kubur, pemakaman ini bukan Zombie
Telisik kembali macam produksi korporasi Umbrella
Mungkin mereka hari ini berwujud Spectacle Society
Piramida menuju patolopolis konstruksi nyata
Menuju apokalips luluhkan surga dan neraka
Waspada organi-Nazi semacam Ernest Haeckel

[Hook]
Melampaui imaji ditengah hancurnya dunia
Di setiap sudut ada sipir dan tentara
Melampaui imaji ditengah hancurnya dunia
Di setiap sudut ada sipir dan tentara

[Verse 2]
Akar mistik darah dan tanah terselubung berjudul ekosistem
Bahaya laten Kim Il Sung siap membredel
Bercampur bumbu Murray Rothbard yang dianggap totem
Bercanda tawa dengan 365 Bonnot Gang dalam satu ‘Selti’
Bukan Pisarev, boleh kau sebut aku Minor Trippy
Saat ku nyalakan api yang ilegal tuk lupakan hidup tak hanya dibatasi arloji
Untuk apa Raja? Jika mereka mati oleh Suku Api
Injak Anumerta ketika Tamtama terpesona
Popor dan ‘Dot Sight’ hancurkan Indigenous yang dituduh membebani
Perampas legal atas nama sertifikasi
Wahana masa depan dan fabrikasi lencana
Manuver legal politik dan media serupa bisa penumbal nyawa
Namun satu hal yang tak disangka
Ini bagai amoeba – ada, tiada, dan mungkin amerta

[Hook]
Melampaui imaji ditengah hancurnya dunia
Di setiap sudut ada sipir dan tentara
Melampaui imaji ditengah hancurnya dunia
Di setiap sudut ada sipir dan tentara

Deskripsi

“Obscura” bergerak dalam atmosfer muram yang dipenuhi citraan kehancuran, represi, dan ilusi. Sejak bait pertama, lagu ini sudah membawa nuansa kritis dengan menolak pasrah terhadap nasib (amorfati), lalu menyandingkan kritik politik dengan rujukan budaya pop seperti Umbrella Corporation dan konsep Spectacle Society. Simbol-simbol ini menegaskan bahwa kekuasaan modern bekerja melalui teknologi, industri hiburan, dan konstruksi sosial yang memperbudak manusia.

Hook lagu yang berbunyi “melampaui imaji di tengah hancurnya dunia” menjadi semacam mantra perlawanan. Di satu sisi, ia mencerminkan distopia yang nyata: dunia penuh sipir, tentara, dan kontrol. Namun di sisi lain, ia juga menyiratkan upaya untuk menemukan imajinasi baru di tengah reruntuhan, melampaui batas-batas yang dipaksakan oleh negara, kapitalisme, dan represi sosial.

Verse kedua menambah kedalaman makna dengan menghadirkan rujukan ke tokoh-tokoh politik, filsafat, dan anarkisme. Terapi Minor menyandingkan nama-nama seperti Kim Il Sung, Murray Rothbard, hingga Bonnot Gang untuk menunjukkan bahwa perlawanan, ideologi, dan represi selalu hadir dalam berbagai wajah sejarah. Kritik terhadap perampasan tanah, sertifikasi legal yang menindas masyarakat adat, serta peran media dalam memanipulasi realitas menegaskan bahwa lagu ini tidak hanya metaforis, tetapi juga berakar pada kenyataan sosial-politik Indonesia maupun global.

Dengan bahasa yang keras, padat metafora, dan nuansa apokaliptik, “Obscura” menjadi semacam catatan gelap tentang dunia yang dikuasai represi. Namun, di balik kegelapan itu, liriknya juga mengandung semangat untuk “melampaui imaji”—membangun harapan dan cara pandang alternatif di tengah kehancuran.

You cannot copy content of this page