Kepada Kekasih

Lagu “Kepada Kekasih” karya Sombanusa bukan sekadar surat cinta biasa. Lewat lantunan puitis yang sarat makna dan ketegangan sosial, Sombanusa menyuarakan jeritan mereka yang tertindas. Lagu ini menjadi penghubung antara cinta personal dan cinta sosial—menggambarkan bagaimana cinta yang sejati juga harus peka terhadap penderitaan sesama. Dengan narasi yang emosional dan politis, “Kepada Kekasih” menjadi refleksi kolektif tentang kemanusiaan yang nyaris dilupakan.

Lirik Lagu Kepada Kekasih

[Verse 1]
Kekasih hari ini aku ingin bercerita
Tentang tumpah ruah air mata di jalanan
Mengusik tidur nyenyak para tuan
Mengusir ketakutan
Kekasih hari ini aku ingin bercerita
Tentang puisi-puisi yang berserakan di ranjang
Tempat perayu menemukan kepuasan
Mengumpulkan luka-luka

[Chorus]
Maka ku harap jika kau punya cinta
Jangan lepas, tetap eratkan pelukan
Ku hanya ingin keluhkan segala sesak di dada
Mengertilah aku pun jua manusia
Yang ingin bebas jiwanya, ingin merdeka raganya

[Verse 2]
Kekasih hari ini aku ingin bercerita
Tentang perempuan tua yang penuh lumpur
Diseret keluar dari rumahnya
Dari hidupnya atas nama kemakmuran bersama
Kekasih dan hari ini aku ingin bercerita
Tentang bangsa yang dihujani peluru tak bertuan
Di kepala, di dadanya
Hanya sebab teriak merdeka

[Chorus]
Maka ku harap jika kau punya cinta
Jangan lepas, tetap eratkan pelukan
Ku hanya ingin keluhkan segala sesak di dada
Mengertilah aku pun jua manusia
Yang ingin bebas jiwanya, ingin merdeka raganya

[Verse 3]
Kekasih hari ini aku ingin bercerita
Tentang nelayan yang menjual perahunya
Merubah lajur hidupnya
Sebab terampas laut dan gelombangnya
Kekasih dan hari ini aku ingin bercerita
Tentang anak-anak kecil yang menjejal lelah
Di kedua bola matanya
Dipaksa menaklukkan dunia

[Outro]
Lalu lihatlah mereka saat menanak berita duka
Menjajakan kepedihan nurani dan air mata
Di perutnya bebatuan mengganjal kelaparannya
Di kepala sebelah mata manusia
Di kepala sebelah mata manusia
Di kepala sebelah mata manusia
Menganggap itu biasa

Deskripsi

Lagu ini dibuka dengan narasi yang mengesankan kelembutan: seseorang yang ingin bercerita pada kekasihnya. Namun, seiring bait-baitnya berjalan, cerita yang disampaikan bukan sekadar keluh kesah asmara, melainkan potret buram masyarakat—tentang air mata di jalanan, perempuan yang diusir dari rumahnya, nelayan yang kehilangan lautan, hingga anak-anak kecil yang dipaksa dewasa terlalu cepat.

Lirik seperti “tentang bangsa yang dihujani peluru tak bertuan hanya sebab teriak merdeka” memperjelas bahwa cinta dalam lagu ini adalah cinta yang tumbuh di tengah luka-luka sosial. Sombanusa menyuarakan bagaimana manusia yang ingin dicintai juga adalah manusia yang ingin bebas: bebas berpikir, bebas berjuang, bebas hidup.

Secara struktural, lagu ini dibagi dalam tiga bagian besar cerita, masing-masing ditutup oleh chorus yang sangat mengena: “Mengertilah aku pun jua manusia, yang ingin bebas jiwanya, ingin merdeka raganya.” Ini bukan permohonan biasa, melainkan pengakuan tentang identitas dan perjuangan dalam hidup yang tidak merata.

Bagian outro menutup lagu dengan ironi getir: manusia mulai menganggap derita sebagai hal biasa. Kritik yang tajam namun dibungkus dalam kelembutan, khas dari gaya penulisan Sombanusa.

FAQs

Apa pesan utama dari lagu ini?

Pesan utama lagu ini adalah bahwa cinta sejati tidak bisa buta terhadap penderitaan sosial. Cinta harus berjalan berdampingan dengan keadilan dan keberanian melawan ketidakadilan.

Siapa yang disimbolkan sebagai “kekasih” dalam lagu ini?

“Kekasih” bisa diartikan sebagai pasangan hidup, tetapi juga sebagai simbol harapan, empati, atau masyarakat yang masih memiliki nurani.

Apa hubungan lagu ini dengan isu sosial?

Lagu ini mengangkat berbagai bentuk ketidakadilan sosial seperti penggusuran, perampasan ruang hidup, dan penindasan terhadap rakyat kecil. Liriknya merupakan bentuk perlawanan.

Mengapa lagu ini dianggap politis?

Karena lagu ini menyuarakan realitas pahit rakyat kecil dan menyindir sistem yang menyebabkan penderitaan tersebut, termasuk aparat dan penguasa.

Siapa yang akan paling tersentuh oleh lagu ini?

Siapa pun yang memiliki empati terhadap ketidakadilan dan memiliki kepekaan sosial akan sangat tersentuh, terlebih mereka yang juga merasakan atau menyaksikan ketimpangan hidup secara langsung.

You cannot copy content of this page