Lagu Sifar merupakan karya reflektif yang mengajak pendengarnya untuk merenung tentang hidup, dosa, dan pencarian makna sejati. Kolaborasi antara Kmy Kmo, Asfan Shah, dan Tripdisz ini membawa pesan yang mendalam tentang kesadaran diri, pentingnya keimanan, dan bagaimana kita sering kali terlambat untuk menyadari nilai-nilai tersebut hingga segalanya hilang. Dengan lirik yang penuh makna dan kontemplasi, lagu ini menyuarakan pentingnya kembali kepada asal usul dan memperbaiki diri dalam menghadapi ujian hidup.
Lirik Lagu Sifar
[Intro: Asfan Shah]
Andainya aku tahu
Betapa diriku hilang tiada mu
[Verse 1: Kmy Kmo]
Seperti biasa selepas bangkit dari beradu
Sudah terbiasa nafas dan degup diatur dulu
Dah pun selesai yang itu terusku rujuk
Kelengkapan di diri serba-serbi harus cukup
Penglihatan yang mana kabur dilekapkan kanta
Tenaga badan makin uzur dilengkapkan herba
Dan pada minda, minda yang makin bebal nak dikental
Zikir dan wirid cukup mujarabnya paras kebal
Nah bekal, kan semuanya bila berjalan
Biar berpayung sebelum berhujan sesalan
Walau dilambung ombak dunia menguji iman
Dan taqwa ku kekal teguh tiap kali diuji Tuhan
Kenali pintu halal, pagar yang mana haram
Bijak perlu di akal, tak sekadar melaram
Kembali pada asal, fahami hukum alam
Dugaan tak disangkal, datang bermacam ragam
[Chorus: Asfan Shah]
Usah bertanya pada yang duka
Pandangan dunia yang tak mungkin sama
Usah bertanya pada yang alpa
Apa mungkin bahagia jika hilang segalanya
[Verse 2: Kmy Kmo]
Persoalan ku kerap singgah di bibir ramai
Apakah dah ditetapkan manusia mudah mamai
Yang lalai jauh dari jadi khalifah
Kemudi kapal karam dihanyutkan laut khilaf
Dan insaf, Nya datang pun jarang sekali
Saat diri dihempas rugi baru kucup bumi
Kan sunyi bila tiada nikmat dipuji, dicuci
Nikmat yang selama ni dikunci, dan suci
Kan lubuk hati dengan ikhlas
Jauhkan dari sombong riak saat kau dikipas
Yang rimas, yang lemas, yang dikilas, dibidas
Semuanya akan hadir bila iman hanya bias
Harus diakur, makin jauh, makin hancur
Bila tanpa-Mu luluh hati lebur dari luhur
Jadi ku jujur, saat bersama-Mu tak teratur
Hidup rapi tak serapi seperti asal kau dilentur
[Bridge: Asfan Shah]
Andaikan saja ku tahu
Betapa diriku hilang tiadamu
Maafkanku yang tak pernah tahu
Berikanlah ku waktu
Untuk aku, untuk kamu
[Chorus: Asfan Shah]
Usah bertanya pada yang duka
Pandangan dunia yang tak mungkin sama
Usah bertanya pada yang alpa
Apa mungkin bahagia jika hilang segalanya
[Verse 3: Kmy Kmo]
Sifarkan dosa tuk sifarkan segala musibah
Muhibah akan hadir tanpa henti berturut-turut
Minda jumud diselaputi lumut di setiap sudut
Maksum yang semakin susut pulang ke bermukim zuhud
Hud ayat enam kan yakinkan titik soal
Bila mana pasti datang besar ataupun setimpal
Lut pada kalam maka yang rugi ditinggal
Hubungan semanusia lestari takkan kritikal
Deskripsi
Lagu Sifar dimulai dengan Asfan Shah yang menyanyikan intro penuh penyesalan, seolah-olah mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam, menyadari betapa pentingnya sesuatu yang hilang. Kmy Kmo kemudian mengungkapkan perjalanan hidup yang dipenuhi dengan usaha untuk menjaga keseimbangan, baik fisik maupun spiritual. Dalam bait-baitnya, ia mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga akal dan keimanan, serta selalu bersiap menghadapi ujian yang datang dalam hidup. Penggunaan metafora “payung sebelum berhujan” menggambarkan kesiapan untuk menghadapi kesulitan sebelum terlambat.
Pada bagian chorus, Asfan Shah menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan jika kita telah kehilangan segalanya, baik secara materi maupun spiritual. Lirik ini mengajak pendengar untuk lebih menghargai apa yang mereka miliki, terutama nilai-nilai kehidupan yang sering diabaikan.
Kmy Kmo dalam verse keduanya lebih dalam mengkritik perilaku manusia yang sering kali lalai dalam menjalani hidup. Ia menyarankan untuk kembali pada nilai-nilai luhur dan mengingatkan bahwa kehidupan tanpa iman dan ketulusan akan menghancurkan diri. Dalam bagian ini, terdapat ajakan untuk kembali kepada Tuhan dan hidup dengan lebih ikhlas, jauh dari sifat sombong dan riya.
Asfan Shah kembali dalam bridge untuk mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam dan permohonan untuk diberikan waktu, baik untuk dirinya maupun orang lain, dalam mencari jalan yang benar.
Akhirnya, lagu ini mengajak pendengarnya untuk membersihkan dosa dan kesalahan yang telah lalu (sifarkan dosa) agar bisa meraih kebahagiaan sejati yang hadir dari dalam hati dan keimanan.