MOP

Lagu “MOP (Menghibur Orang Papua)” dari Rhosy Snap adalah sebuah track yang penuh dengan kritik tajam dan sindiran pedas. Dirilis pada 8 Agustus 2024, lagu ini diproduksi oleh GMR Studio dan menampilkan lirik yang tidak segan-segan mengungkapkan pandangan Rhosy terhadap berbagai isu yang melibatkan beberapa individu dan fenomena di Papua. Dengan gaya rap yang penuh energi dan lirikal yang kuat, Rhosy Snap kembali menunjukkan keahliannya dalam menyampaikan pesan yang kontroversial dan provokatif.

Lirik Lagu MOP (Menghibur Orang Papua)

[Verse 1]
Tikus kecil cari makan di Papua
Lapis ko pu ide timur sa ludah semua
Jacson dengan Toton kawin dapat Jhaka Pati
Jalan pagi-pagi ketemu Zabran di parigi
Tuang ala, anak itu lahir dari lutut
Muka macam tungku mo balaga ikut-ikut
Main jauh sudah sa ini setara ko pu abang
Ecko Show mungkin jarang kasi anak ini duit
Biar kalau lapar tinggal pi beli biskuit
Cake masuk dalam poro la kanyang tinggal stup-d
Jual diri dari de pu kampung sampai sorong
Kasasar macam apa ini baru omong kosong

[Chorus]
Gabung jadi satu lapis kam punya Mace Purba
Jhaka tiru Jacson nanti Toton jadi bapa
Piara itu Zabran dengan Michael yang kam dapat
Di cabu-cabu nomor tiga, kam semua m-thaf-ck

[Verse 2]
Sa baru tau kalau Jhaka Pati ini toh
Hidup di Jayapura cuma jual parampuang
Ose tadampar kah macam tikus Al Zabran
Yang pu kapala lia pigi macam timba-timba ruang
Biar trending tempel mace bombat jadi babu
Lapis ko pu Stekenhendle Gank sa bidik jatuh
Kam pu apa yang mo bandingkan deng sa pu skill
Silahkan hitung dari satu, kalau tara sampai lima beta pakal (tampar)
Rakus model apa itu Zabran kaki tebu
Melanesia stengah-stengah nama tara laku
Hidup kasasar datang di Sorong Kabupaten
Jadi beban keluarga di rumahnya sudah paten

[Chorus]
Gabung jadi satu lapis kam punya Mace Purba
Jhaka tiru Jacson nanti Toton jadi bapa
Piara itu Zabran dengan Michael yang kam dapat
Di cabu-cabu nomor tiga, kam semua m-thaf-ck

Deskripsi

Lirik “MOP (Menghibur Orang Papua) (Diss)” dimulai dengan gambaran tikus kecil yang mencari makan di Papua, yang menjadi metafora untuk individu atau kelompok yang dianggap mengeksploitasi wilayah tersebut untuk kepentingan pribadi. Dalam bait pertama, Rhosy Snap meluncurkan serangan verbal terhadap beberapa orang yang ia sebutkan dengan jelas, mengkritik mereka karena dianggap tidak memiliki integritas dan hanya mengejar keuntungan tanpa memikirkan dampaknya.

Chorus dari lagu ini menggambarkan bagaimana beberapa orang yang disebutkan oleh Rhosy Snap bergabung menjadi satu, namun tetap dianggap lemah dan tidak berharga dalam pandangannya.

Bait kedua melanjutkan serangan dengan lebih tajam, di mana Rhosy Snap menyindir cara hidup dan pilihan hidup orang-orang yang ia kritik. Ia menuduh mereka sebagai individu yang tidak berguna dan hanya menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Dengan lirik yang penuh emosi dan sindiran tajam, Rhosy Snap sekali lagi menegaskan posisinya sebagai rapper yang berani dan tidak takut untuk menyuarakan pendapatnya, meskipun itu mungkin kontroversial.

FAQs