Lirik lagu “Polutan” oleh Pangalo! merupakan pernyataan tajam terhadap politik, korupsi, dan kelemahan sistem yang merusak lingkungan dan masyarakat. Lagu ini mengeksplorasi pengkhianatan dalam berpolitik dan ketidakpedulian terhadap masalah sosial. Mari kita selami lirik-lirik yang penuh pesan ini.
Lirik Lagu Polutan
Cobalah dengar air dangkal beriak
Percis tong kosong bacotmu berteriak
Kau terjebak di dalam rak konsumsi korporat, kau hanya budak
Besok tanah moyangmu kan digusur si tengkulak
Kau berjibaku memilih dalam pemilu
Memuja kandidat yang kan menggorok kepalamu
Kau tak paham hak hidupmu, baca bukupun tak mau
Buta wacana, buang sajalah otakmu
Patriot usang, kau bergerak karena uang
Turun ke jalan, menyebut diri pejuang
Kau ditunggangi pemodal, kompromi dengan pembual
Para intelektual militan di dalam vocal
Organisasi hiruk pikuk dalam aksi
Minim esensi, lebih baik aku sendiri
Memilih merangkul petani dengan caraku sendiri
Menanam benih perlahan runtuhkan tirani
Apa kabar kawananmu yang menipuku di lapangan
Pedesaan tanah para bebuyutku, dengan margaku juga margamu
Kau bilang Batak kan bersatu, ternyata dirimu adalah musuh
Sahabat k-nt-l yang menjual nama suku, demi mobil baru dan wanitamu
Kau menelan semua candu, berharap jabatan tanganku tuk maafkanmu
Mendekatlah padaku kuratakan kepalamu
Menjilat para bangsawan, s-domi sesama kawan
Obral kampung halaman, meng-ral dompet wisatawan
Dengan harapan investor segera datang
Agar kau duduk di pangkuan pembangunan menjadi tuan
Mengaku kiri kau mengutip Chomsky
Namun tindak tandukmu percis seperti Bakrie juga TB Silalahi
Nasionalis tengik jual bangsa dengan batik
Saat Papua dan Porsea di rampas oleh politik
Mulutmu penuh kritik
Namun isi batok kepalamu sangat kapitalistik dan penuh intrik
Maka hari ini kuputuskan tuk meludah
Memaksa hulubalang tenggelam di danau toba
Deskripsi
“Polutan” menggambarkan betapa kecewanya penyanyi terhadap para politisi dan pemimpin yang mengkhianati rakyat dan lingkungan demi keuntungan pribadi. Lirik-liriknya mencatat betapa mudahnya politisi melakukan kompromi dengan pemodal dan bagaimana tindakan mereka seringkali bertentangan dengan ucapan mereka sendiri. Lagu ini menyuarakan perasaan kemarahan terhadap penghancuran lingkungan dan ketidakadilan sosial yang sering kali disebabkan oleh para pemimpin yang tidak setia pada prinsip mereka.
FAQs
Pesan utama lagu ini adalah ketidakpuasan terhadap pemimpin yang mengkhianati rakyat dan lingkungan, serta perasaan kemarahan terhadap politik korup.
Lirik lagu mencatat bahwa politisi seringkali ditunggangi oleh pemodal dan melakukan kompromi yang bertentangan dengan kepentingan rakyat.
Ya, lirik lagu ini menyuarakan keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh politik yang tidak berkelanjutan.
Penyanyi merasa bahwa banyak pemimpin lebih peduli pada kepentingan pribadi dan keuntungan daripada pada rakyat dan prinsip-prinsip politik yang mereka klaim anut.
Baris tersebut mengkritik ketidaksetiaan dan ketidakjelasan dalam sikap politik seseorang yang mungkin mengklaim diri mereka sebagai pemikir kiri sementara tindakan mereka sebenarnya lebih mendukung kebijakan yang kapitalis.