Malapetaka

“Malapetaka” adalah lagu ke-6 dalam album “Hurje!: Maka Merapallah Zarathustra” oleh Pangalo!. Dalam lagu ini, Pangalo! menggambarkan perubahan dan pembebasan diri dari batasan-batasan sosial dan agama. Liriknya menciptakan gambaran tentang kebebasan dan pemahaman yang mendalam. Berikut adalah lirik lengkap dan analisis dari lagu ini.

Lirik Lagu Malapetaka

Kubakar dupa pada malam saat kugelisah
Kala kuberubah dari wujud manusia
Kumenjelma jadi dusta kembang tujuh rupa
Tuhanmu tersiksa kala mulutku merapalkan mantra
Surgamu berduka namun tawaku menyala tak terkira
Kau pikir kitabmu mampu mengutukku jadi domba?
Karena kugila, diriku telah merdeka
Untuk jadi tawananmu aku terlalu gila
Kuberkuasa atas raga juga akalku yang kini telah membara
Kau petaka namun diriku malapetaka
Buyarkan segala omong kosong yang telah kau cipta
Kupilih dosa sebagai jembatan agar kupurna
Karena adimanusia berdansa dalam bahaya
Manakala pulau yang kutuju berakhir tiada
Setidaknya hidup ini telah kuisi sepenuhnya
Sejak amarah bercampur dengan cinta di pagi buta
Siang kubersumpah, malam ajar ku merangkai gulita
Dengan kamboja, kepalan dan juga nada
Dunia ini kan kuubah menjadi arena dansa
Pada arwah pembangkang ku panjatkan doa
Sulaplah neraka menjadi kuburan Allah
Asa pena dengan merah darah dalam sejarah
Atas nama bapa, putra, juga tentara
Kehendak kuasa hajar noumena juga mitos moksa dalam senjakala
Berhala atas kawanan para pembaca yang matanya buta
Terkungkung oleh batasan benar dan salah
Katakan tidak pada setiap ayat yang membudak
Hidup kusematkan dengan cinta dan berontak
Kan kusikat segala sebab dan akibat yang mengikat
Sabut aku sang pemurtad karena akalku yang sehat
Hancurkan diri lalu lahir lagi, jalani hari-harimu dengan amorfati
Tanam imaji dalam hati, terapkan anarki sejak bangun pagi

Deskripsi

“Malapetaka” adalah lagu yang menghadirkan tema pembebasan diri dan pengambilalihan kendali atas hidup. Liriknya mencerminkan perubahan drastis dalam pemikiran dan kehidupan seseorang, yang berani mengejar kebebasan dari konformitas sosial dan norma agama. Musiknya yang kuat dan lirik yang provokatif menciptakan atmosfer keberanian dan transformasi.

FAQs

Apa yang mengilhami Pangalo! untuk menciptakan lagu “Malapetaka”?

Lagu “Malapetaka” terinspirasi oleh perubahan dan pembebasan diri dari batasan sosial dan agama. Liriknya menciptakan gambaran tentang proses transformasi dan pemahaman diri yang mendalam.

Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh lirik “Malapetaka”?

Pesan utama dari lagu ini adalah tentang kebebasan, pembebasan diri, dan pengambilalihan kendali atas hidup. Liriknya mengajak pendengar untuk menjelajahi kebebasan kreatif sebagai sarana pemahaman diri yang lebih dalam.

Siapa yang berkontribusi dalam menciptakan lagu “Malapetaka”?

Lagu ini dinyanyikan oleh Pangalo! dan ditulis oleh Suparto Lumban Raja. Produksi lagu ini dilakukan oleh Senartogok, dan proses mixing & mastering oleh Densky9.

Apa yang membuat lagu “Malapetaka” unik dalam konteks album ini?

“Malapetaka” menonjol karena tema pembebasan diri dan transformasi yang mendalam. Lagu ini adalah refleksi perubahan yang kuat dalam album ini.

Lagu “Malapetaka” mengajak pendengar untuk merenungkan kebebasan kreatif, pemahaman diri yang mendalam, dan perubahan drastis dalam pemikiran dan kehidupan.

Credits

Performed By
Pangalo!/10
Written By
Suparto Lumban Raja/10
Produced By
Senartogok/10
Mixed & Mastered By
Densky9/10
Composed By
Sibolis/10
Samples
Yekermo Sew by Mulatu Astatke/10
Release Date
December 4, 2018/10

Lirik Lagu Terbaru

Easy

“Easy” adalah lagu kolaborasi dari Rhe MAC dan Anadok yang

Baku Bawa

“Baku Bawa” adalah lagu dari Amster Gank yang menggambarkan kisah

Purna Manusia

“Purna Manusia (Kausmonaut Remix)” adalah karya kolaboratif antara Senartogok dan

Kopi Darurat

“Kopi Darurat” adalah kolaborasi eksplosif dari JuTa, Rand Slam, HDR,

Tuhan Pinggiran

“Tuhan Pinggiran” adalah lagu yang penuh dengan kritik sosial, politik,

Tragedi Komedi

“Tragedi Komedi” adalah lagu yang memadukan humor dan kejujuran brutal