“Kami Adalah Tuhan” adalah lagu ke-5 dalam album “Hurje!: Maka Merapallah Zarathustra” oleh Pangalo!. Dalam lagu ini, Pangalo! menyampaikan pesan tentang ketidaksetaraan sosial, penguasaan, dan ketidakpuasan terhadap kekuasaan yang memegang kendali. Liriknya menggambarkan kritik terhadap struktur sosial dan politik yang memihak kepada elitenya. Berikut adalah lirik lengkap dan analisis dari lagu ini.
Lirik Lagu Kami Adalah Tuhan
[Intro: James Brown, The J.B.’s]
Can we do it again? (Yeah, yeah)
Can we do it again? (Yeah, yeah)
Can we do it again? (Yeah, yeah)
I need to do it again (Yeah, yeah)
Do it!
[Verse 1]
Kami penguasa dari Sumatera hingga Papua
Sejak merdeka kami gantikan Belanda
Sebagai penjajah atau pemerintah
Itu sama saja selagi kami tetap kaya
Cobalah ingat, apa yang kau lihat?
Kinerja akalmu telah kami ikat
Dengan segala cara dari sejarah
Sejak kau masih sekolah hingga dewasa
Kaupun percaya pada retorika hukum Pancasila
Kami tertawa dalam mobil mewah
Sementara kau lapar dan tak punya rumah
Tanahmu disita, gusur, gusur, gusur, seperti mengusir gusdur
Sebelum darah berlumur, masyarakat harus mundur
Kembalilah kau ke lumpur atau masuk lubang dubur, berakhir di liang kubur
Dengarkanlah pemuka agama, mereka berkhotbah โmelawan kami adalah dosaโ
Ingin masuk ke surga? daftarkan dirimu jadi tentara, sekarang juga
[Interlude]
Kami adalah penguasa
Bahkan kuburmupun milik kami
Hey makan tai kalian semua
Siapakah kami?
[Verse 2]
Sejak reformasi, kau harapkan demokrasi
Itu hanya ilusi, kritik sampai kau mati, orang tak peduli
Karena media telah kami manipulasi
Siaran telivisi dengan konsumsi yang kami monitori
Kau hanya seorang petani
Dengan omong kosong filosofi nenek moyang yang sudah basi
Kini jaman akumulasi modal dan energi
Pelihara Basuki dan FPI
Lanjutkan slogan pembangunan, untuk rakyat beri keadilan
Itu kau percaya? kau pikir kami gila?
Mana mungkin kami mau rakyat sejahtera
Lantas, kami beli berlian dan emas pakai apa?
Apakah kau sudah lupa? kami ahli sandiwara, gembongnya para pendusta
Lihat dirimu, hanyalah buruh, seharga asu
Bila berontak di buang ke pulau buru
Dar-dar, dasar proletar
Telah kami rampas lahanmu berhektar-hektar, semua kami bakar
[Outro]
Berhentilah bermimpi perihal keadilan
Karena kalian adalah budak dan kami adalah tuan
Kau pikir kami punya belas kasihan?
Kalian akan terus kami awasi
Dari buyut kalian hingga cucu kalian
Sekali lagi kalian pasti bertanya
Siapakah kami? siapakah kami? kami adalah tuhan
Kamilah yang menentukan takdir kalian
Dan kami adalah tuhan tanpa ampunan
Kami tentukan hidup kalian, sesuai selera kami
Haha, mampus kalian semua
Deskripsi
“Kami Adalah Tuhan” adalah sebuah lagu yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap ketidaksetaraan sosial dan pemerintahan yang otoriter. Liriknya memprovokasi pemikiran tentang kekuasaan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi masyarakat. Musiknya yang kuat dan lirik yang kontroversial menciptakan suasana kritis.
FAQs
Lagu “Kami Adalah Tuhan” terinspirasi oleh ketidaksetaraan sosial, kritik terhadap struktur pemerintahan, dan ketidakpuasan terhadap kekuasaan yang memegang kendali.
Pesan utama dari lagu ini adalah kritik terhadap struktur sosial yang menguntungkan elitenya, serta penguasaan dan pengendalian yang dilakukan oleh pihak berkuasa. Liriknya mengajak pendengar untuk mempertanyakan ketidaksetaraan tersebut.
Lagu ini dinyanyikan oleh Pangalo! dan ditulis oleh Suparto Lumban Raja. Produksi lagu ini dilakukan oleh Senartogok, dan proses mixing & mastering oleh Densky9.
“Kami Adalah Tuhan” menonjol karena kritik sosial yang kuat dan kontroversial. Lagu ini merupakan ekspresi perasaan ketidakpuasan terhadap kekuasaan.
Lagu “Kami Adalah Tuhan” mengajak pendengar untuk merenungkan ketidaksetaraan sosial, ketidakpuasan terhadap pemerintahan, dan kritik terhadap struktur kekuasaan yang ada.