Lagu “Palipua Jiwa Lara” adalah salah satu karya terbaru Diyah Agriana yang dirilis pada 20 Juni 2025. Dibawakan dalam genre Remix Minang, lagu ini menggabungkan kekuatan lirik tradisional yang puitis dengan nuansa musik modern yang mengalun tenang. Ditulis oleh Asben dan diproduksi oleh Kiki Acoustic, lagu ini menyampaikan kesedihan dan kerinduan yang mendalam dengan latar pesona Danau Maninjau, menjadikannya salah satu lagu Minang yang penuh makna sekaligus menyentuh.
Lirik Lagu Palipua Jiwa Lara
Oh, danau Maninjau, maninjau sagalo hati
Maninjau sagalo jiwa, izinkanlah denai mandi
Diriak danau nan tanang, di aia danau nan janiah
Kok untuang paubek risau, sarato luko di hati
Palipua jiwa nan lara, itulah pinto dalam hati
Lah lamo dirunduang malang, itulah pinto denai kok buliah
Angin barambuihlah baa, riakkan aia nan tanang
Lajukan lah parahu cinto, lajukanlah parahu cinto
Balahia sampai ka pulau, mancapai pantai tujuan
Manampuah karang nan curam, manampuah karanglah nan curam
Alang bangkeh tolonglah ambo, tabang kapuncak gunuang talang
Sampaikan hasrat denaiko, oi angin tolonglah saru
Katokan riak nan bapasan, katokan biduak bakirim salam
Deskripsi
Lagu ini membuka dengan sapaan lembut pada Danau Maninjau, sebuah tempat yang menjadi simbol ketenangan, keindahan, dan harapan akan penyembuhan batin:
“Oh, danau Maninjau, maninjau sagalo hati / Maninjau sagalo jiwa, izinkanlah denai mandi”
Danau dijadikan tempat pelarian dari luka batin dan nestapa yang telah lama dirasakan. Sosok dalam lagu berharap dengan mandi di riak danau yang jernih dan tenang, luka di hati pun akan larut bersama gelombang air.
“Palipua jiwa nan lara, itulah pinto dalam hati / Lah lamo dirunduang malang”
Simbolisme dalam lagu sangat kuat—perahu cinta, karang curam, angin yang menjadi pengantar pesan—semuanya menyampaikan perjalanan emosional seseorang yang mencoba menyeberangi lautan duka untuk sampai ke pantai harapan.
“Lajukan lah parahu cinto… Manampuah karang nan curam”
Kehadiran angin dan pegunungan menambah kesan bahwa alam menjadi tempat berkeluh kesah dan satu-satunya teman dalam kesepian:
“Oi angin tolonglah saru / Katokan riak nan bapasan”
Secara keseluruhan, lagu ini menjadi pelipur lara bagi mereka yang pernah kehilangan, dirundung malang, atau menanti datangnya penyembuhan batin. Irama remix Minang yang tenang justru memperkuat rasa syahdu yang dipancarkan liriknya.
FAQs
Secara harfiah, “palipua” berarti pengobat atau pelipur, sedangkan “jiwa lara” merujuk pada hati yang terluka. Jadi, frasa ini menggambarkan upaya menyembuhkan luka batin.
Lagu ini ditulis oleh Asben, yang dikenal dengan karya-karya Minang yang kental akan nuansa budaya dan makna mendalam.
Danau Maninjau dijadikan simbol alam yang tenang dan penuh makna spiritual, menjadi tempat berkeluh kesah dan harapan penyembuhan.
“Palipua Jiwa Lara” termasuk genre Remix Minang, perpaduan antara lagu daerah Minang dengan aransemen musik modern.
Lagu ini mengajak pendengarnya untuk mencari kedamaian, menghadapi duka dengan tabah, dan berharap pada pemulihan meski dalam kesendirian.