Frasa Klausa

NOK37, akronim dari No One Knows 37, dikenal sebagai unit hip-hop pertama di Indonesia yang membawa subgenre Raw Rap. Musik mereka terkenal dengan karakteristik sound yang kasar, lirik yang retorik, dan sering menyelipkan pesan subliminal. Dengan musik yang gelap dan penuh makna, NOK37 selalu berhasil menyentuh aspek emosional dan intelektual pendengarnya. Lagu mereka, “Frasa Klausa”, adalah salah satu contoh kuat dari kemampuan mereka untuk menggabungkan elemen-elemen ini dalam karya mereka.

Lirik Lagu Frasa Klausa

[Verse 1]
Katakan saja, katakan bara ini sudah mulai redup nyaris padam
Kepulan asap merintih dari dalam bilik tumpukan sekam
Patriot telah kalah dalam hitungan matrix penghakiman
Meja penghabisan anestesi kombatan pesakitan
Lewat coretan rajah yang tertuang
Dalam tabel evokasi narasi hitungan kertas lubangi tikam dengan nurani
Tanya hati lupa diri rebut dalam teriakan mesin satu misi
Menjadi drama ciptakan antagonis terjebak dalam bentuk lakon manis
Kala senyum silih jadi gulita
Tudung tercium najis aroma amis
Tunduk isak menangis
Menatap barisan pasal kontrak tanpa premis
Kalah datang tanpa permisi menang hadirkan congkak tanpa kendali

[Hook]
Katakan (katakan) dogma ini warisan usang
Lalu salah tujuan mencari lawan, menjadi kawan
Lalu tikam dari belakang, tikam dari belakang
Katakan saja (katakan) dogma ini warisan usang
Lalu salah tujuan mencari lawan, menjadi kawan
Lalu tikam dari belakang, tikam dari belakang

[Verse 2]
Kenali lawan, kenali musuh, tak ada yang abadi hari ini
Mencaci lalu memaki oposisi habis subtitusi
Kawan kau hakimi sendiri
Dalam drama ini semua bisa berbalik lalu putar arah kemudi
Coba hormati respect dari hati yang penuh duri
Pintah atur strategi konsekuensi menjadi hamba kawula mungkin dihina
Jadi musuh berdiri tegak di luar pola pikir pasti binasa
Mencari definisi dalam notulasi doktrin koalisi injeksi
Dengan asupan infus gizi manifest ideologi
Hari ini serigala berbekal sabda menjadi domba
Teman tersungkur ditinggalkan
Musuh bersinar mengemis iba
Kejamnya rasa mafia
Hitamnya propaganda terjebak dalam poster-poster restu durhaka

[Hook]
Katakan (katakan) dogma ini warisan usang
Lalu salah tujuan mencari lawan, menjadi kawan
Lalu tikam dari belakang, tikam dari belakang
Katakan saja (katakan) dogma ini warisan usang
Lalu salah tujuan mencari lawan, menjadi kawan
Lalu tikam dari belakang, tikam dari belakang

Deskripsi

Lagu “Frasa Klausa” dimulai dengan gambaran yang penuh metafora dan simbolisme. Dalam bait pertama, NOK37 menggunakan istilah “bara ini sudah mulai redup nyaris padam” untuk menggambarkan semangat atau perjuangan yang hampir padam. Kepulan asap dari tumpukan sekam menggambarkan sisa-sisa perjuangan yang terus merintih, meskipun sudah hampir habis. Mereka mencerminkan situasi seorang patriot yang kalah dalam penghakiman, terjebak dalam drama kehidupan yang penuh dengan antagonis.

Baris seperti “Meja penghabisan anestesi kombatan pesakitan” dan “tanya hati lupa diri rebut dalam teriakan mesin satu misi” mencerminkan kekacauan dan ketidakpastian dalam perjuangan. Sang penyair mempertanyakan moralitas dan motivasi di balik setiap tindakan, menyoroti betapa mudahnya seseorang dapat terjebak dalam konflik dan drama yang diciptakan oleh masyarakat.

Refrain lagu ini menggambarkan dogma lama yang diwariskan dan sering kali salah dipahami atau disalahgunakan. Kata “dogma ini warisan usang” merujuk pada keyakinan dan tradisi lama yang mungkin sudah tidak relevan lagi, namun tetap dipertahankan. Kritik terhadap pengkhianatan, “tikam dari belakang”, menggarisbawahi betapa seringnya kepercayaan dikhianati dalam perjalanan mencari kawan atau lawan.

Di bait kedua, NOK37 menekankan pentingnya mengenali lawan dan musuh. Mereka menyatakan bahwa tidak ada yang abadi, dan dalam drama kehidupan ini, peran dapat dengan mudah berbalik. Penghormatan harus datang dari hati, meskipun penuh duri. Mereka juga mengingatkan bahwa dalam mengejar definisi dan doktrin, kita sering kali terjebak dalam permainan kekuasaan dan propaganda.

Bait ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti transformasi dan pengkhianatan, dengan referensi kepada serigala yang berpura-pura menjadi domba dan teman yang ditinggalkan. Simbolisme ini menggarisbawahi betapa rumit dan kejamnya politik dan hubungan kekuasaan dalam masyarakat.

Penutup

“Frasa Klausa” oleh NOK37 adalah lagu yang kaya akan simbolisme dan pesan mendalam. Melalui lirik yang penuh makna dan sound yang gelap, NOK37 berhasil menggambarkan kompleksitas perjuangan, pengkhianatan, dan transformasi dalam kehidupan manusia. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan dogma-dogma usang dan konsekuensi dari tindakan kita dalam mengejar tujuan dan kekuasaan.