Fasa Ke 3

NOK37, singkatan dari No One Knows 37, dikenal sebagai unit hip-hop yang mengusung subgenre Raw Rap di Indonesia. Mereka dikenal dengan musik yang kasar, lirik yang dalam, dan sering kali mengandung pesan-pesan subliminal. “Fasa Ke 3” adalah salah satu karya NOK37 yang menggambarkan kekuatan lirik dan musik mereka dalam mengkritik dan menyampaikan pandangan tentang kehidupan sosial dan politik. Lagu ini membawa pendengar pada perjalanan yang penuh makna melalui frasa dan metafora yang kuat.

Lirik Lagu Fasa Ke 3

[Verse 1]
Fasa ketiga kini kucoba hadir
Setelah semua frasa ku anggap takdir
Bar demi bar tertuang tergambar
Jam demi jam rotasi berputar
Dasar arahku terpola tanpa sadar
Sarkas murahan, terkubur, terbakar
Tawazun NOK baraku berapi
Pahammu terbakar microphone belati
Tiga buronan bagaikan disetir
Metafora serigala serupa rentenir
Berbeda berpola intruksi berkata
Warna garis dalam koloni berkasta
Respect palsu tertunduk diruang respon
Hormat dalam kopian kertas berkarbon
Eskalasi bertambah di celah piston
NOK terjerat strata garis kolong

[Hook]
Kami hadir di hadapanmu frasa kalasnikov hitamkan dunia baru
Kami hadir di atas semua kutukan stigma pola pikir warisan batu
Kami hadir di hadapanmu frasa kalasnikov hitamkan dunia baru
Kami hadir di atas semua kutukan stigma pola pikir warisan batu

[Verse 2]
Membakar api arena silih berganti
Membantah isu satu persatu berpaham kiri
Kata-kata tersusun rapi bagai senjata deck berputar
Iringi trasendensi prosa solidarita melawan raja berfatwa haram
Oportunis najis idealis sakit jiwa
Menganggap lebih tinggi ikrarmu telah kami kebiri
Karena kita memang setara tak ada yang lebih hina di mata yang lainnya
Berfikir sebelum berkata, kata-kata menjelma frasa bukan senjata
Prosamu berbahaya kami hadir tanpa disparitas warna dan strata

[Hook]
Kami hadir di hadapanmu frasa kalasnikov hitamkan dunia baru
Kami hadir di atas semua kutukan stigma pola pikir warisan batu
Kami hadir di hadapanmu frasa kalasnikov hitamkan dunia baru
Kami hadir di atas semua kutukan stigma pola pikir warisan batu

Deskripsi

Bait pertama dalam “Fasa Ke 3” mencerminkan perjalanan NOK37 yang telah memasuki fase ketiga dalam karya mereka. Lirik “Fasa ketiga kini kucoba hadir, Setelah semua frasa ku anggap takdir” menunjukkan bahwa mereka melihat karya-karya sebelumnya sebagai bagian dari takdir yang membawa mereka ke fase ini. Bar demi bar, jam demi jam, mereka terus menciptakan musik yang menggambarkan rotasi kehidupan yang berputar tanpa henti.

Sarkasme dan kritik sosial yang mereka sampaikan melalui lirik-lirik seperti “Sarkas murahan, terkubur, terbakar” dan “Respect palsu tertunduk diruang respon” menunjukkan ketidaksukaan mereka terhadap kemunafikan dan penghormatan palsu yang ada di masyarakat. Mereka menggambarkan diri mereka sebagai tiga buronan yang berbeda dari yang lain, menggunakan metafora serigala untuk menunjukkan keberanian dan ketangguhan mereka dalam menghadapi dunia yang keras.

Refrain dalam lagu ini menegaskan kehadiran NOK37 di tengah masyarakat dengan lirik “Kami hadir di hadapanmu frasa kalasnikov hitamkan dunia baru”. Kalasnikov, yang merupakan senjata otomatis, digunakan sebagai metafora untuk kekuatan lirik mereka yang menghantam keras dan mengubah pandangan dunia. Mereka menganggap diri mereka sebagai kekuatan yang menantang stigma dan pola pikir lama yang diwariskan turun-temurun.

Bait kedua melanjutkan tema perlawanan dan kritik sosial. Lirik seperti “Membakar api arena silih berganti, Membantah isu satu persatu berpaham kiri” menunjukkan bahwa mereka terus berjuang melawan isu-isu yang ada, mempertahankan pandangan yang kritis dan independen. Kata-kata mereka diibaratkan sebagai senjata yang berputar dan menyerang, seperti dalam frasa “Kata-kata tersusun rapi bagai senjata deck berputar”.

Mereka juga menyoroti pentingnya kesetaraan dan kritik terhadap opportunis yang hanya mementingkan diri sendiri. “Karena kita memang setara tak ada yang lebih hina di mata yang lainnya” menunjukkan pandangan mereka tentang kesetaraan manusia. Mereka menegaskan bahwa kata-kata memiliki kekuatan besar dan harus digunakan dengan bijak, sebagaimana tercermin dalam lirik “Berfikir sebelum berkata, kata-kata menjelma frasa bukan senjata”.

Penutup

“Fasa Ke 3” oleh NOK37 adalah lagu yang penuh dengan kritik sosial dan pesan-pesan mendalam. Melalui lirik yang kuat dan penuh makna, NOK37 mengajak pendengarnya untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan dan tantangan yang ada. Lagu ini menegaskan posisi mereka sebagai unit hip-hop yang berani dan kritis, selalu siap untuk menghadapi dan mengubah pandangan dunia dengan musik dan lirik mereka.