Lagu “Puritan” dari Molukka Hip Hop Community merupakan salah satu karya penting yang menjadi bagian dari soundtrack film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku. Dibawakan oleh Morika Tetelepta dan Franz Hayaka, lagu ini merefleksikan nilai persatuan, sejarah, dan jati diri masyarakat Maluku. Dengan lirik yang penuh makna dan beat khas hip hop, Puritan berhasil menghadirkan nuansa emosional sekaligus semangat kebersamaan.
Lirik Lagu Puritan
[Verse 1: Morika Tetelepta]
Apa itu Maluku? apa itu satu?
Apa Nunusaku? apa hati batu?
Apalai guling sudara bikin jatuh
Pica sambilang lima jadi sapuluh satu
Dari bermula tolak sekolah
Sambunyi hidup bae macam deng lola
Merdu game-game panggil para maueng
Lebe parcaya orang laeng buang tali kaeng
Pameri jalang bikin bae par maraya nae
Sapa yang mo nae lae kele nae bikin bae
Bikin bae jang tarbae jangang bikin rusak
Kalo laeng deng laeng su baku gae
Sei hale hatu, hatu lisa pei
Sei lesi sou, sou lisa ei
Sapa bale batu, batu gepe dia
Sapa langgar sumpah, sumpah bunu dia
[Hook]
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
[Verse 2: Franz Hayaka]
Patasiwa, patalima
Siwalima akang ada bukang par cuma-cuma
Dolo akang rasa, sakarang seng sama
Lupa siwalima, lupa ina ama
Donci kas hidup hati barsih yang su mati
Bacari-cari arti kas nae poro kamboti
Ba lur kiri kanan simpan dalang tangan
Tar mau tau loko babuang sagu satumang
Rabe biji mata, buka la lia
Tar bisa ilang malakat batu deng bia
Lalu kanapa? la ada apa?
Sungsang sandiri seng mau tau sapa-sapa
La bataria leka heka-leka
Bunu la lahir baru suka ganti duka
Moyang bataria samua sia-sia
Lebe bae Nunusaku ilang dari dunia
[Hook]
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Lawamena (resi-resi o), lounusa (resi-resi o)
Deskripsi
Lirik Puritan menggambarkan pergulatan identitas serta pentingnya menjaga nilai-nilai luhur Maluku. Pada bait pertama, Morika Tetelepta mengangkat pertanyaan mendasar tentang arti Maluku, Nunusaku, dan ikatan persaudaraan yang kerap diuji oleh perpecahan. Ungkapan-ungkapan seperti “sapa bale batu, batu gepe dia” memberi pesan kuat mengenai konsekuensi ketika seseorang mengkhianati sumpah persatuan.
Franz Hayaka dalam bait kedua menekankan pentingnya nilai Siwalima—falsafah hidup orang Maluku yang menekankan persaudaraan dan kebersamaan. Ia menyoroti realita modern yang sering melupakan nilai leluhur, menghadirkan kritik sosial terhadap lunturnya rasa persaudaraan. Repetisi hook “Lawamena, Lounusa” menguatkan identitas budaya Maluku sekaligus menegaskan pesan solidaritas yang tidak boleh pudar.
Secara musikal, Puritan memadukan energi hip hop dengan kekuatan narasi budaya. Lagu ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga pengingat kolektif tentang pentingnya menjaga persatuan dan warisan leluhur Maluku.
FAQs
Lagu ini mengangkat tema persatuan, nilai budaya Maluku, dan kritik sosial terhadap lunturnya tradisi leluhur.
Puritan menjadi salah satu soundtrack film tersebut, mendukung narasi film tentang semangat persatuan dan perdamaian di Maluku.
Lagu ini dibawakan oleh Morika Tetelepta dan Franz Hayaka dari Molukka Hip Hop Community.
Siwalima adalah falsafah hidup orang Maluku yang menekankan persaudaraan, solidaritas, dan kebersamaan antar masyarakat.
Karena selain menjadi ekspresi seni, Puritan juga mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga nilai budaya, persatuan, serta identitas Maluku.