Maafkanku

Lagu “Maafkanku” oleh Man Kinabalu adalah sebuah karya yang penuh emosi dan penyesalan. Lagu ini menyentuh hati dan mengingatkan kita akan pentingnya menghargai dan berbakti kepada orang tua. Melalui lirik yang jujur dan penuh pengakuan, Man Kinabalu mengajak pendengar untuk merenungkan kembali hubungan dengan orang tua dan betapa mudahnya kita terjebak dalam kesibukan dunia hingga melupakan mereka yang telah membesarkan kita.

Lirik Lagu Maafkanku

[Chorus]
Tolong maafkanku ibu, tolong maafkanku ayah
Kadang ku terlupa kamu, terlalu ku kejar dunia
Hingga ku lupa semua, masa ku kecil kau jaga
Sekarang ku telah dewasa, tiba masa tuk berjasa

[Verse 1]
Sembilan bulan dalam kandungan
Ibu menjaga penuh halangan
Kadang mengidam yang bukan-bukan
Ayah mencari tetap bertahan
Setelah ibu dah melahirkan
Jaga kita penuh kesabaran
Ayah beri apa yang kita mau
Kerja lebih masa kita tak tau
Sudah kita meningkat remaja
Apa alasan untuk melawan?
Apakah kita sudah terlupa?
Siapa yang suap di waktu makan?
Sudah kita meningkat dewasa
Tanggung jawab kita jangan lupa
Dulu bergantung dengan orang tua
Sekarang tiba kita balas jasa

[Chorus]
Tolong maafkanku ibu, tolong maafkanku ayah
Kadang ku terlupa kamu, terlalu ku kejar dunia
Hingga ku lupa semua, masa ku kecil kau jaga
Sekarang ku telah dewasa, tiba masa tuk berjasa

[Post-Chorus]
Masa ku lapar ibu suapkan aku
Bila ku nangis ayah hiburkan aku
Bila teringat air mata ku jatuh
Oh ibu ayah tolong maafkan aku

[Bridge]
Nikmat dunia kadang buatku hanyut
Mengejar duit rakus ku kelam-kabut
Hingga ku lupa masa tuk orang tua
Ku sini mewah, sana mereka susah

[Verse 2]
Kejar-kejar ku kejar uang
Kerje selalu ku berulang-ulang
Otak serabut macam tiada ruang
Bersama mereka ku tiada luang
Luka-luka mereka terluka
Dengan gaya aku yang tak ambik kesah
Terlalu keras aku mengumpul harta
Hingga lupa mereka paling berharga
Kekasih aku ku sangat jaga
Terlalu sayang dan terlalu cinta
Apa dia mahu semua ku beri
Bila dia sakit ku bersedih hati
Tapi bila ibu ayah sakit
mereka diam walau berpenyakit
Ku pula diam tidak bertanya
Seperti mereka bukan siapa-siapa
Aku bodoh, aku gila
Aku anak yang durhaka
Sampai masa bila mereka tiada
Menyesal pun tidak dah berguna
Waktu itu baru mau menangis
Waktu itu baru mau menyesal
Waktu itu baru aku sedar
Tapi sayang semua dah terlambat

[Chorus]
Tolong maafkanku ibu, tolong maafkanku ayah
Kadang ku terlupa kamu, terlalu ku kejar dunia
Hingga ku lupa semua, masa ku kecil kau jaga
Sekarang ku telah dewasa, tiba masa tuk berjasa

[Post-Chorus]
Masa ku lapar ibu suapkan aku
Bila ku nangis ayah hiburkan aku
Bila teringat air mata ku jatuh
Oh ibu ayah tolong maafkan aku

[Bridge]
Nikmat dunia kadang buatku hanyut
Mengejar duit rakus ku kelam-kabut
Hingga ku lupa masa tuk orang tua
Ku sini mewah, sana mereka susah

[Back to Verse 2]

Deskripsi

Lagu ini dimulai dengan Chorus yang menjadi inti dari keseluruhan pesan lagu. Man Kinabalu meminta maaf kepada ibu dan ayahnya, mengakui bahwa dalam upaya mengejar dunia dan ambisi pribadi, sering kali dia melupakan orang tua yang telah merawatnya sejak kecil. Chorus ini menggambarkan perasaan bersalah dan penyesalan yang mendalam karena telah mengabaikan orang tua.

Verse 1 membawa kita kembali ke masa kecil Man Kinabalu, mengingatkan pendengar akan pengorbanan besar yang dilakukan oleh orang tua. Ibu menjaga penuh kesabaran selama sembilan bulan kehamilan dan ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Lirik ini mengingatkan bahwa saat kita tumbuh menjadi remaja dan dewasa, sering kali kita melupakan semua pengorbanan ini dan malah melawan atau tidak menghargai mereka.

Post-Chorus adalah refleksi yang mendalam, mengingat saat-saat ibu menyuapkan makanan dan ayah menghibur saat menangis. Kenangan ini membawa air mata, menunjukkan betapa besar cinta dan kasih sayang yang telah diberikan oleh orang tua.

Bridge menyoroti bagaimana kenikmatan dunia dan keserakahan sering membuat kita hanyut, melupakan orang tua yang mungkin sedang kesulitan sementara kita hidup dalam kemewahan. Lirik ini menggambarkan konflik batin antara mengejar materi dan kewajiban moral terhadap orang tua.

Verse 2 lebih mendalam mengeksplorasi perasaan bersalah dan penyesalan. Man Kinabalu menggambarkan bagaimana dia sibuk mengejar uang dan kekasih, sementara orang tuanya terluka dan sakit tanpa perhatian darinya. Lirik ini mencerminkan betapa mudahnya kita terjebak dalam kehidupan pribadi hingga melupakan hal yang benar-benar penting.

Keseluruhan lirik lagu “Maafkanku” adalah sebuah pengakuan jujur dari seorang anak yang merasa bersalah karena telah mengabaikan orang tuanya. Lagu ini menjadi pengingat yang kuat bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada keluarga dan bahwa waktu untuk berbakti dan menunjukkan kasih sayang kepada orang tua tidak boleh diabaikan atau ditunda. Man Kinabalu melalui lagu ini mengajak pendengar untuk menghargai dan berterima kasih kepada orang tua sebelum semuanya terlambat.

Latest from Man Kinabalu

You cannot copy content of this page