Lagu “Salut” karya Malique bersama Ariz merupakan pernyataan tegas tentang keyakinan diri, otoritas, dan pengaruh dalam dunia musik. Dengan lirik yang penuh metafora, punchline tajam, dan permainan kata yang kompleks, lagu ini menunjukkan kejeniusan Malique sebagai salah satu sosok paling berpengaruh dalam musik hip-hop. Beat yang enerjik dipadukan dengan chorus yang mudah diingat menjadikannya anthem yang kuat dan penuh gaya.
Lirik Lagu Malique – Salut
[Chorus: Ariz]
Aku ranking nombor satu tak perlu berburu
Gadis kenal nama datang pusu-pusu
Yang ada halkum walaupun cemburu
Bila jumpa aku mereka salut (salut)
Ku toleh ke kanan mereka salut (salut)
Ku toleh ke kiri mereka salut (salut)
Depan dan belakang mereka salut (salut)
Bila jumpa aku semua orang salut (salut)
[Verse 1: Malique]
Jangan panggil aku bro, panggil aku pro
Tolong buang senyum sila salut komando
Duo atau solo laju ataupun slow
Subjek dan predikatku kombo akal dan telor
Nyala balik mancis mantera belum habis
Sambung cakap dengan jin macam tamar jalis
Testosterone, testarossaku dipanggil
Untuk sapu rapper lembut berestrogen kancil hamil
Psikotik skizofrenik persisnya autistik
Gnostic dia sungguh mistik bila berlinguistik
Walau narcissistic dia artistik dan tulus
Qarma mista Malique kapla kultus pulus
Satu untuk bass, dua untuk treble
Tiga untuk duit buat dengan muzik rebel
Jangan tunjuk ajar aku tak akan setuju
Sudah hidup cukup lama sudah tau arah tuju
Aku ranking nombor satu (salut)
[Chorus: Ariz]
Aku ranking nombor satu tak perlu berburu
Gadis kenal nama datang pusu-pusu
Yang ada halkum walaupun cemburu
Bila jumpa aku mereka salut (salut)
Ku toleh ke kanan mereka salut (salut)
Ku toleh ke kiri mereka salut (salut)
Depan dan belakang mereka salut (salut)
Bila jumpa aku semua orang salut (salut)
[Verse 2: Ariz]
Salut sama General dan orang kanannya
Malique-Ariz macam Castro-Guevara
Jangan lari tapi tabik kalau gerun
Lagi bagus kalau tunduk macam askar jepun
Lepas tabik hormat jangan jeling, jangan pandang
Jangan nak biadap kang kusumbat dalam kandang
Tiada yang berani mahu cuba langgar pantang
Kerna Qarma kan sentiasa yang terbaik dari ladang
Ranking nombor satu nah siapa mau pangkah
Siapa mau sanggah siapa mau langkah
Makin hari pengikutku makin tambah
Pandapat kau bercanggah pendapatanku bercambah
Yeah peduli pancaroba
Semangat berkobar nah rapku bernarkoba
Jangan tunjuk ajar aku tak akan setuju
Sudah hidup suku abad, sudah tahu arah tuju
[Chorus: Ariz]
Aku ranking nombor satu tak perlu berburu
Gadis kenal nama datang pusu-pusu
Yang ada halkum walaupun cemburu
Bila jumpa aku mereka salut (salut)
Ku toleh ke kanan mereka salut (salut)
Ku toleh ke kiri mereka salut (salut)
Depan dan belakang mereka salut (salut)
Bila jumpa aku semua orang salut (salut)
[Verse 3: Malique]
Mereka suka yang tersirat tak suka yang zahir
Banyak mulut tapi tak cukup sirih dan gambir
Belum khatam ngaji lagak mahir mahu tafsir
Bila tersalah anasir persalahkan ku dan Nasir
Mereka suka simple sampai single bunyi jingle
Panggil diri bintang aku panggil mereka twinkle (twinkle)
Ku Eta Carinae atau Pistol Supernova
Janji letup sebelum hujung tahun fiskal
4 unit Pirelli bantu 8V menujah
Belakang 735 senyum kira moolah
Hadir asap ungu sama singa dari judah
Barulah segala gundah si penggubah lagu punah
Gosip persetankan kualiti pertahankan
Kalau jumpa yang kurang cerdik tolong terangkan
Lirik Malique bukan teks tapi kodeks macam Hammurabi
Atau Nag Hammadi jangan kupas mesti carigali
[Outro: Ariz]
Ku toleh ke kanan mereka salut (salut)
Ku toleh ke kiri mereka salut (salut)
Depan dan belakang mereka salut (salut)
Bila jumpa aku semua orang salut (salut)
Deskripsi
“Salut” adalah eksplorasi tentang dominasi, kepercayaan diri, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan. Malique memulai dengan penegasan statusnya sebagai “ranking nombor satu” yang tidak membutuhkan pengakuan formal karena pengaruhnya sudah terasa luas. Setiap bait sarat dengan metafora, seperti “subjek dan predikatku kombo akal dan telor,” yang menggambarkan kombinasi kreativitas dan keberanian yang menjadi ciri khasnya.
Di bagian chorus, Ariz menambahkan elemen kebanggaan dengan menguatkan narasi tentang penghormatan yang diterima dari berbagai pihak. Ayat seperti “Qarma mista Malique kapla kultus pulus” menunjukkan betapa musiknya memiliki dampak besar sebagai karya seni sekaligus budaya.
Lirik juga mengandung sindiran terhadap mereka yang hanya melihat permukaan tanpa memahami esensi, seperti “Mereka suka yang tersirat tak suka yang zahir.” Malique juga menyentuh topik kualitas, menunjukkan bahwa liriknya adalah karya seni yang tidak hanya untuk didengar tetapi juga dianalisis secara mendalam, layaknya “kodeks Hammurabi.”