Lagu “Komprador” oleh Maderodog adalah sebuah kritik sosial tajam yang menggambarkan bagaimana elit ekonomi dan politik di Indonesia sering kali lebih mementingkan kepentingan pribadi dan investasi asing daripada kesejahteraan rakyat. Dalam liriknya, Maderodog mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap tindakan-tindakan yang diambil oleh para komprador untuk mendukung kebijakan neoliberal, seringkali dengan merugikan rakyat kecil.
Lirik Lagu Komprador
[Skit: Joko Widodo]
Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya, yang seluas-luasnya
Yang menghambat investasi akan saya kejar
[Intro: Maderodog]
Rima ini adalah plang selamat datang
Dan karpet merah yang terbentang
Di atas pematang pada lahan-lahan kerontang
Demi menyambut investor dari Mordor
Yang dibeking popor piaran mandor dan komprador
Siap nebar teror!
[Verse: Maderodog]
Satu nusa satu bangsa, satu masa buru mangsa
Satu kuasa cari pangsa, satu massa pun nelangsa
Bangun tangsi aneksasi, anekdot hak asasi
Di hadapan akumulasi modal dan privatisasi
Tabuh lonceng angkat beceng di lapangan banteng
Jelmaan a–ing pembonceng agenda IMF dan World Bank
Mendobrak benteng, centeng bertameng
Menggoreng regulasi penuh coreng dari koreng
Bongkar prostitusi Century, pajak yang diamnesti
Mucikari poros LPEM UI Berkeley University
Mengani kacung serupa Sri Mulyani
Dis-domi ekonomi pasar bebas diimani
Rezim gusur berfitur infrastruktur
Mengatur aparatur dengan sangkur siap tempur
Tak perlu nomenklatur, tuk ambil alih tanah yang gembur
Aksi petani digempur, Salim Kancil pun masuk kubur
Memutus faksi, panjang tali kendali
Sreng-wek bosan c-li, perempuan di jurnal tak bernyali
Gadis A. pun bungkam suara, CCF salah arah
Menuai bara prahara di rumah bordil Salihara
Balik susuri pusara Hamzah Fansuri
Kebiri eksponen yang semangat memuji diri sendiri
Rivai Apin dan Pramoedya bergaya
Sajak sastra diperdaya para buaya serupa Hilman dan Raditya
Kafiri Denny JA
Sirami mani-kebo Goen dio-ani Utami yang tak Ayu sama sekali
Muda-mudi dikadali pesona Grace Natali
Amany sok amanah dinanahi Guntur Romli
Geret seniman cupet serupa Butet
Gantung berderet di atas freeport punya sutet
Membangun panoptikon jargon Keraton
Dengan blangkon Mc-Tampon yang dimonon galon Danone
Rima Al Capone, saingi Nakir sortir takdir
Di hari akhir mc-lendir berotak pandir
Menyihir upeti lubang b-ol jadi partner
Rapper yang jilati k—-l Djarum, Trinity dan Warner
Deskripsi
Lirik lagu “Komprador” merinci bagaimana korupsi, privatisasi, dan upaya untuk memfasilitasi investasi asing sering kali menjadi prioritas di Indonesia, bahkan jika itu merugikan rakyat. Maderodog mengecam komprador yang bersekongkol dengan investasi asing, merendahkan nilai-nilai nasionalisme, dan mengeksploitasi tanah air.
FAQs
Dalam konteks lirik lagu ini, “komprador” mengacu pada individu atau kelompok yang bersekongkol dengan kepentingan asing atau korporasi untuk mendukung kebijakan yang merugikan masyarakat Indonesia.
Lagu ini mengkritik investasi asing karena dalam beberapa kasus, investasi asing dapat merugikan ekonomi lokal dan masyarakat sambil memberi keuntungan kepada investor asing. Ini seringkali menjadi perdebatan di banyak negara.
Lirik lagu mengecam pemerintah karena dianggap memfasilitasi kebijakan yang merugikan rakyat, seperti privatisasi, korupsi, dan kebijakan pro-investor asing.
Pesan utama lagu ini adalah untuk membangkitkan kesadaran tentang isu-isu sosial dan ekonomi yang memengaruhi masyarakat Indonesia. Lagu ini juga mengecam tindakan-tindakan yang merugikan rakyat dalam upaya untuk mendukung kepentingan ekonomi dan politik tertentu.
Skit awal dengan ucapan Joko Widodo mengindikasikan keprihatinan atas investasi yang menguntungkan. Ini digunakan dalam lagu sebagai pernyataan ironi tentang harapan dan realitas investasi asing di Indonesia.