Waktu Bicara

Album Waktu Bicara (2018) milik Laze ditutup dengan track berjudul sama, yaitu “Waktu Bicara”. Lagu ini menjadi pernyataan penutup yang kuat, menggambarkan perjalanan, keresahan, hingga refleksi personal seorang anak muda yang berusaha menyuarakan isi hati dan pikirannya lewat musik. Dengan gaya khasnya yang penuh permainan kata, Laze menyatukan rap dengan narasi introspektif, memberi kesan mendalam bagi para pendengarnya.

Lirik Lagu Waktu Bicara

[Intro]
Hey, anak muda
Apa yang sedang kau lakukan?
Kau masih muda
Tapi kelihatannya banyak sekali yang sedang kau pikirkan

[Verse 1]
Di bawah langit tak ada yang sempurna
Maaf bila aku buat kau terluka
Bukan paranormal tapi coba guna
Gunakan bakat tuk sampaikan pesan kepada dunia
Tak semua aturan bisa aku patuhi
Tak semua janji bisa aku penuhi
Keadaan selalu pengaruhi
Pendam dendam tak baik tapi ku akan balas budi
Aku ceroboh hendak jadi bijak
Lihat refleksi diri dan ku tak bicarakan pijat
Apa aku anak yang diharapkan?
Tapi buat mereka berkaca-kaca tanpa cermin di hadapan
Cap aku berandal macam film The Raid 2
Tak paham aku coba buat bangga orang tua
Walau belum aku coba teteskan sedikit parfum
Sedikit parfum untuk buat nama bangsa harum

[Verse 2]
Entah sumber kabar yang kau dengar
Karena tidak semua berita itu benar
Cari fakta sebelum yakin yang kau gagas
Percaya kabar burung macam bisa bahasa unggas
Gosip negatif bagaikan angka minus
Aku di dalam studio buat record macam Guinness
Keluar malam pulang pagi untuk bermusik
Kerja aku paling gigi(h) kalian hanya sampai gusi
Kau dan aku kita kejar mimpi
Rakit tangga sebab cita-cita tinggi
Jadi dokter, arsitek, ataupun selebriti
Tapi jangan lupa jadi diri sendiri
Hilang identitas walau KTP di dalam dompet
Demi meroket aku buat jeri(h) payah macam tomcat
Maka lebih teliti dengan karya yang kau beli
Makan banyak agar-agar tapi masih kurang jeli

Deskripsi

Sejak intro berupa skit, lagu ini langsung menekankan kegelisahan anak muda yang dipenuhi pertanyaan hidup dan masa depan. Laze kemudian masuk dengan verse yang merefleksikan kesalahan, ketidaksempurnaan, dan usaha untuk tetap berbuat baik meski tidak selalu sesuai ekspektasi orang lain. Ada semangat untuk membalas budi, walau di sisi lain ia menyadari kecerobohan masa mudanya.

Pada verse kedua, Laze menyoroti pentingnya kritis terhadap informasi, jangan mudah percaya gosip atau kabar burung. Ia menekankan bahwa kerja keras dan kejujuran dalam berkarya jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti tren atau menuruti tekanan sosial. Lirik tentang identitas diri—“Jadi dokter, arsitek, ataupun selebriti, tapi jangan lupa jadi diri sendiri”—menjadi pesan moral yang kuat, menegaskan pentingnya otentisitas di tengah tuntutan zaman.

Secara keseluruhan, “Waktu Bicara” bukan sekadar penutup album, tetapi juga sebuah manifesto Laze tentang arti hidup, perjuangan, dan kesadaran diri.

FAQs

Apa makna utama lagu “Waktu Bicara”?

Lagu ini merefleksikan keresahan anak muda, pentingnya kejujuran, serta usaha untuk tetap menjadi diri sendiri di tengah tekanan hidup.

Mengapa lagu ini dijadikan track penutup?

Karena liriknya menyatukan tema besar album Waktu Bicara: perjalanan hidup, refleksi, dan suara hati yang akhirnya menemukan ruang untuk disampaikan.

Apa yang menarik dari liriknya?

Selain penuh dengan rima cerdas dan referensi budaya, liriknya juga mengandung pesan moral yang membumi, membuatnya relevan bagi banyak pendengar.

Bagaimana nuansa musiknya?

Nuansanya lebih reflektif, dengan beat yang mendukung suasana introspektif tanpa kehilangan energi rap khas Laze.

Siapa penulis dan produser lagu ini?

Lirik ditulis oleh Havie Parkasya (Laze sendiri), dengan produksi musik juga ditangani oleh Laze.

You cannot copy content of this page