Laze, salah satu rapper muda berbakat di Indonesia, membuka album perdananya Waktu Bicara (2018) dengan track berjudul “Introgasi”. Lagu ini menjadi pintu masuk yang kuat, menampilkan realitas keras kehidupan di Jakarta melalui lirik yang lugas, tajam, dan penuh kritik sosial. Tidak hanya sekadar musik, “Introgasi” juga menjadi refleksi tentang perjuangan, adaptasi, dan tantangan bagi siapa saja yang mencoba bertahan di ibu kota.
Lirik Lagu Introgasi
[Intro]
“Knocking”
Siapa itu? (Laze)
Di Jakarta kamu tidak usah takut dan kuatir
Semua urusan akan berjalan lancar asal ada ini
Aku tahu Jakarta itu semua serba mahal
Jakarta memang hutan keras, kalah bersaing akan digilas
[Verse 1]
Buka mata banyak yang harus dilunasi
Kutuk Hitler tapi semua cari sesuap nasi
Bahkan sudi buat orang lain merugi
Halalkan segala cara tapi kau bukan MUI
Pengalaman pahit aku kecapi, bangun
Di dalam bis saat aku duduk di bangku
Hanya karena telefon genggam di dalam saku
Nyawaku di ujung pisau dan tak ada orang bantu
Tak ada simpati dan ini bukan simcard
Benar jadi salah dan salah jadi benar
Semua orang mengotot tapi mereka tidak kekar
Ahli membela diri dan mereka bukan pendekar
Dilindungi oleh Yang Satu, aku memohon
Doa ku panjatkan dan tak butuh pohon
Niatku lurus, ku harap lurus pula jalan
Niatmu bengkok, macam ibu kota Thailand (ha)
[Chorus]
Jakarta berapa lama? datang dari daerah mana?
Hendak kerja jadi apa? apa kau punya ijazah?
Apa kau ada saudara? jangan cari gara-gara
Karena ini kota keras, bila lunak balik rumah
Bila lunak balik rumah (go home)
Bila lunak balik rumah (go home)
[Verse 2]
(Jaga dirimu baik-baik)
Air susu dibalas tuba, dan bukan terompet
Kau coba meraih hati mereka ingin raih dompet
Bilang tuk pengganggu, tolong antri di loket
Karena mereka sama sekali tidak punya e-ticket
Mau jadi orang berada dengan beradab
Beradaptasi dengan yang biadab
Kadang dalam godaan aku tersesat
Tapi ingat hidup bukan akronim namun cukup singkat
Orang ingin bawa kita jatuh
Pesan lobster atas piring sebab ada udang balik batu
Dan aku hanya mencoba menjadi profesional
Maka musuh aku jamu macam obat tradisional
Semua mau cari laba, harap kita beda jaring
Saring teman karena musuh sudah sibuk tunjuk taring
Unjuk gigi dengan ijazah atau muka tebal
Maka hati-hati tergigit macam logo Apple
[Chorus]
Jakarta berapa lama? datang dari daerah mana?
Hendak kerja jadi apa? apa kau punya ijazah?
Apa kau ada saudara? jangan cari gara-gara
Karena ini kota keras, bila lunak balik rumah
Bila lunak balik rumah (go home)
Bila lunak balik rumah (go home)
Deskripsi
Lirik “Introgasi” menghadirkan gambaran otentik tentang Jakarta sebagai “hutan beton” yang penuh persaingan. Laze menceritakan pengalaman personal dan observasinya terhadap realitas sosial:
Verse 1 menggambarkan kerasnya bertahan hidup, di mana orang rela melakukan apa saja demi sesuap nasi, bahkan sampai merugikan orang lain. Laze juga menyisipkan kisah personal tentang pengalaman kriminal di jalanan Jakarta, menekankan bahwa simpati sering kali absen di kota besar.
Chorus berulang sebagai bentuk “interogasi” terhadap pendatang: siapa, dari mana, punya apa, dan bagaimana bertahan di kota keras. Pesan tersiratnya: jika tidak siap mental, lebih baik kembali ke kampung halaman.
Verse 2 mempertegas bahwa Jakarta menuntut orang untuk cerdik sekaligus berhati-hati. Ada kritik terhadap budaya materialistis, manipulasi sosial, hingga pentingnya profesionalisme. Laze juga mengingatkan pendengarnya untuk menyaring pergaulan, karena teman bisa jadi musuh yang menyamar.
Secara musikal, “Introgasi” diproduksi oleh Riza Rinanto, dengan beat yang tegas dan nuansa rap klasik yang menekankan kekuatan storytelling. Sebagai lagu pembuka, track ini berhasil memberikan tone yang relevan dengan tema besar album Waktu Bicara: suara, pengalaman, dan realita anak muda urban.
FAQs
Lagu ini menggambarkan kerasnya kehidupan di Jakarta, penuh persaingan, ketidakadilan, dan tantangan bertahan hidup bagi para pendatang maupun warga kota.
Lagu “Introgasi” dirilis pada 11 Maret 2018 sebagai track pembuka album Waktu Bicara.
Lirik lagu ditulis oleh Havie Parkasya (Laze) dan diproduksi oleh Riza Rinanto.
Pesan utamanya adalah tentang pentingnya mental yang kuat, kejujuran, dan kewaspadaan dalam menghadapi kerasnya kehidupan perkotaan, khususnya di Jakarta.
Karena lagu ini memperkenalkan tema besar album dengan sangat kuat—yakni suara realita, kritik sosial, dan pengalaman hidup yang ingin Laze bagikan kepada pendengarnya.