Mochamad Havie Parkasyaputra, atau yang lebih dikenal dengan nama Laze, adalah seorang rapper dan penyanyi berkebangsaan Indonesia yang telah lama dikenal dalam industri musik. Lahir pada 20 Maret 1992, Laze telah menciptakan karya-karya yang menginspirasi banyak penggemar musik hip-hop. Salah satu karyanya yang paling baru adalah album ketiganya yang berjudul “Digdaya.”
Deskripsi
“Digdaya” merupakan album rap bahasa Indonesia ketiga dari Laze, yang dirilis di bawah naungan Preachja Records. Album ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan esensi dari kata “digdaya” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang berarti tidak terkalahkan atau sakti. Bagi Laze, “Digdaya” adalah sebuah proses penggalian kekuatan melalui pelampiasan dan perlawanan terhadap diri sendiri, serta keraguan internal dan eksternal. Dig dalam bahasa Inggris berarti menggali, sedangkan Daya adalah kekuatan, sehingga “Digdaya” juga berarti menggali kekuatan.
Album ini menghadirkan berbagai kolaborator yang memberikan nuansa beragam pada setiap lagu. Diantaranya, Ayub John dalam lagu “Porsi Curah,” Dzulfahmi dan Rand Slam dalam “Tanpa Perayaan,” Liam Amadeo dari duo Livingeroom dalam “Digdaya” dan “Merah Muda Biru,” Akara dalam “Menciptakan Hening,” serta Wicigo Shawty dalam “Di Pinggir Jurang.”
Salah satu hal menarik adalah peran Laze sebagai produser untuk sebagian besar lagu-lagu dalam album ini. Dia bekerja sama dengan kolaborator lama, Marcellino Aditya, menciptakan perpaduan unik antara instrumentasi klasik Indonesia dengan beat drum modern.
Tracklist
- Tipu Diri
- Porsi Curah (feat. Ayub John)
- Tanpa Perayaan (feat. Dzulfahmi & Rand Slam)
- Belati Belati
- Kebal Ejekan
- Merah Muda Biru (feat. Liam Amadeo)
- Menciptakan Hening (feat. Akara)
- Kabur (Interlude)
- Di Pinggir Jurang (feat. Wicigo Shawty)
- Yang Lebih
- Geppetto
- Tabah/Gubahanku
- Digdaya (feat. Liam Amadeo)
Album “Digdaya” oleh Laze adalah sebuah karya yang penuh makna dan beragam dalam setiap lagunya. Dengan penggalian kekuatan sebagai tema sentral, album ini menghadirkan pengalaman musik yang mendalam dan memberikan nuansa khas hip-hop Indonesia. Dengan berbagai kolaborasi yang memperkaya setiap lagu, “Digdaya” menawarkan sesuatu yang istimewa bagi para pecinta musik. Album ini telah dirilis dan dapat dinikmati melalui berbagai platform streaming digital. Jika Anda adalah penggemar musik hip-hop, album ini patut untuk dijelajahi.
FAQs
Digdaya dalam bahasa Indonesia berarti tidak terkalahkan atau sakti. Dalam album ini, Laze menginterpretasikan Digdaya sebagai sebuah proses penggalian kekuatan lewat perlawanan terhadap diri sendiri dan keraguan internal dan eksternal.
Album “Digdaya” menghadirkan berbagai kolaborator yang memberikan nuansa beragam pada setiap lagu. Laze juga berperan sebagai produser utama, menciptakan perpaduan antara instrumentasi klasik Indonesia dengan beat drum modern.
Album ini menghadirkan sejumlah kolaborator, termasuk Ayub John, Dzulfahmi, Rand Slam, Liam Amadeo, Akara, dan Wicigo Shawty. Mereka memberikan kontribusi yang beragam dalam berbagai lagu.
Tema utama dalam album ini adalah penggalian kekuatan dan perlawanan terhadap diri sendiri. Laze ingin menginspirasi pendengarnya untuk mengatasi perjuangan dalam kehidupan dengan memperkuat jiwa mereka.
Album “Digdaya” dapat didengar melalui berbagai platform streaming musik. Pastikan untuk mengecek platform favorit Anda seperti Spotify, Apple Music, atau platform lainnya.
Semua lagu dalam album “Digdaya” memiliki keunikan dan pesan tersendiri. Namun, Anda mungkin ingin mendengarkan lagu-lagu yang menarik minat Anda, seperti “Porsi Curah,” “Tanpa Perayaan,” “Digdaya,” dan lainnya.
Video/film musik “Digdaya” adalah karya visual yang mendukung tema album dan dapat memberikan perspektif tambahan tentang pesan dan makna lagu-lagu dalam album.
Laze menyampaikan harapannya agar “Digdaya” menjadi soundtrack perjuangan bagi pendengar dalam menghadapi naik-turunnya kehidupan, sambil memperkuat jiwa mereka.