Lagu “Nekad” oleh Kmy Kmo dan Luca Sickta mengisahkan perjalanan hidup yang penuh tekad, perjuangan, dan tantangan. Dengan lirik yang padat makna, lagu ini mengangkat tema keberanian untuk menghadapi hambatan dan keyakinan dalam mencapai tujuan. Melalui narasi puitis dan musikalitas yang khas, “Nekad” menjadi gambaran tentang semangat untuk tidak menyerah dalam kehidupan.

Lirik Lagu Nekad

[Pre-Chorus]
Tapak-tapak makan hari tunggu masa putus tali
Biar luar kaki ayam dalam berbekalkan taji
Lepas purnama mengambang naik merah itu pasti
Mahu ikut nafsu sama atau sambung tidur lagi

[Chorus]
Taji nak dituju, perlukan aturan
Tak nak salah hala pekaka yang dihunuskan
Tidur ku bertapa, berlayar satu dekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad

[Verse 1: Kmy Kmo]
Sedekad dah belayar, berbakul trapi dah dihadap
Bagaikan kudrat sepuluh gajah meresap masuk tuk mengadap
Adaptasi sejengkal sarap, permudahkan kau ke perangkap
Emosi si nafsu nafsi lahap, adap asal yang dah ke Arab
Aku rabiah daripada Enam, bawa rabiah dalam Bunga Tujuh
Aku tarbiah siapa berani pejam, dengan tarbiah ramai kena suluh
Mamai miang buluh perindunya ramai, dilibas bak badai Buluh tumpat sadai
Yang tersadai abai dek memandai, kaki intai perangainya murai
Sidai muka, asal pandai dulu muda wangsa
Sukar intai talam ribu rupa, bawa cindai ke muda berbangsa,
Lalu, hey, sidai rupa, pura-pura talam dua muka,
Dari muda dia mudah lupa, bila sukar boleh bagi suka, dia suka

[Chorus]
Taji nak dituju, perlukan aturan
Tak nak salah hala pekaka yang dihunuskan
Tidur ku bertapa, berlayar satu dekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad

[Post-Chorus]
Jadi nekad, jadi nekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad
Jadi nekad, jadi nekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad

[Verse 2: Luca Sickta]
Tujuh petala bumi dan langit
Dari gunung ke lautan dalam
Pesuruh turun membawa salam
Kalam berkisah segala silam
Uh, dari lautan ke lembah curam, kembara bekalnya setia sumpah
Seri iring kemenyan dan setanggi membara darah walau titis tumpah
Dendam, di pendam nafsu, nahu buta, nawaitu palsu
Genggam, di rejam amarah bagai keris tanpa arah
Yah, pantang undur, dicabar jangan
Lantang jurus, dijabar tangan
Hulubalang dampingnya rapat
Salah tuju akhirnya ke liang lahad

[Chorus]
Taji nak dituju, perlukan aturan
Tak nak salah hala pekaka yang dihunuskan
Tidur ku bertapa, berlayar satu dekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad

[Post-Chorus]
Jadi nekad, jadi nekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad
Jadi nekad, jadi nekad
Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad

[Bridge]
Kapal layarku tak sangkut tengkujuh
Layar ke samudra berkurung kan tubuh
Senaman rasa jiwa
Fahami rasa jiwa

[Back to Chorus]

Deskripsi

Lirik “Nekad” menggambarkan kisah perjuangan yang intens, penuh liku, dan ditenagai oleh semangat yang tak tergoyahkan.

Pre-Chorus menjadi pembuka yang menggambarkan persiapan dan penantian sebelum melangkah ke medan kehidupan. Frasa seperti “Biar luar kaki ayam dalam berbekalkan taji” melambangkan ketangguhan meskipun dalam kondisi sederhana.

Chorus mempertegas pesan utama lagu: fokus dan tekad yang kokoh diperlukan untuk mencapai tujuan. Kalimat “Bila cukup lapar semua jalan jadi nekad” menunjukkan bagaimana rasa lapar akan kesuksesan mendorong seseorang untuk bertindak tanpa keraguan.

Verse 1 yang dibawakan oleh Kmy Kmo memadukan cerita tentang perjalanan panjang penuh rintangan dengan refleksi spiritual. Lirik seperti “Berbakul trapi dah dihadap, bagaikan kudrat sepuluh gajah” menggambarkan betapa besar tantangan yang telah dihadapi. Kmy juga menyoroti fenomena manusia yang mudah terlena oleh kenyamanan, seperti dalam “Dari muda dia mudah lupa, bila sukar boleh bagi suka, dia suka”.

Verse 2 oleh Luca Sickta melanjutkan tema perjuangan dengan eksplorasi yang lebih mendalam tentang nilai moral dan spiritual. Lirik “Pesuruh turun membawa salam, kalam berkisah segala silam” menunjukkan penghormatan terhadap sejarah dan ajaran yang menjadi pedoman dalam menghadapi kehidupan. Namun, ia juga menekankan risiko dari ambisi yang tak terkendali, seperti dalam “Genggam, di rejam amarah bagai keris tanpa arah”.

Post-Chorus dan Bridge menjadi seruan semangat untuk tetap melangkah maju. Bagian ini menegaskan bahwa meskipun badai menghadang, perjalanan hidup tetap harus dilanjutkan dengan jiwa yang kuat.

Latest Songs

You cannot copy content of this page