Lagu “Makuta” dari Kmy Kmo & Luca Sickta featuring Hazama merupakan karya penuh makna yang menggambarkan kondisi dunia modern melalui analogi yang puitis dan mendalam. Menggabungkan elemen hip hop dan vokal khas Hazama, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan realitas sosial dan spiritual yang kerap kali tersembunyi di balik ilusi duniawi.
Lirik Lagu Makuta
[Pre-Chorus: Hazama]
Dibentangkan papan catur landasannya drama
Bidaknya disusun yang utama
[Chorus: Hazama]
Selendang dunia hanya maya
Melindungi berjuta warganya
Berilusi jamahan matanya
Perhalusi jambatan matanya
[Verse 1: Kmy Kmo
Sihir di bibir hadir bersifir si modenisasi
Singkirkan zikir dan witir berdikir sindir komunikasi
Sitkom konflik pandemik panik pelan covid
Komitmen konkrit, eksperimen elemen komplit
Kompeten pada teknik semua skrip-skrip dalam zon-zon
Macam magis bola dan kon-kon
Tektik Gary dan teknik semua di praktik sama sedondon
Tragiknya makin panik lebih dramatik kita menonton
Jadikan nasi kandungan plastik, kumpulan klasik penuh bertong-tong
[Pre-Chorus: Hazama]
Dibentangkan papan catur landasannya drama
Bidaknya disusun yang utama
[Chorus: Hazama]
Selendang dunia hanya maya
Melindungi berjuta warganya
Berilusi jamahan matanya
Perhalusi jambatan matanya
[Verse 2: Hazama]
Bergelora jalanan hidup
Dipenjara jalanan hidup
Digembala aturan ini
Tanpa ruang suara ini
Seketika akur mengikut
Telunjuk yang tunjang pengikut
Haluannya dalam habuan
Tumpuan yang dalam tujuan
[Bridge: Hazama & Kmy, Luca]
Aku, engkau, dia, kita
Tahu, hanya, dasar, mahu
[Verse 3: Luca Sickta)
Perhatikan peranan bayang
Perhatikan kerahan wayang
Perhatikan serahan layang
Perhatian gerakan datang
Ey, kan muncul tiba
Disulam diam dalam senyum hiba
Berjuta risalah di atas riba
Yang sanjung mula dibalas kira
Bila, suara lenyap maka jiwa mati
Yang palsu, yang benar bersemadi
Da Vinci hidup diamati?
Namun tidak kan ia abadi
Maka terbuka segala kisah duka, buat ramai terluka
Segala yang dilafaz hanya janji percuma
Maka berita buruk terhadap si buta hati
[Pre-Chorus: Hazama]
Dibentangkan papan catur landasannya drama
Bidaknya disusun yang utama
[Chorus: Hazama]
Selendang dunia hanya maya
Melindungi berjuta warganya
Berilusi jamahan matanya
Perhalusi jambatan matanya
Deskripsi
“Makuta” adalah lagu yang kompleks, menyingkap sisi tersembunyi dari dinamika kehidupan modern. Dibuka dengan vokal Hazama, bagian pre-chorus dan chorus menggambarkan dunia sebagai papan catur, di mana kehidupan berjalan sesuai aturan yang ditentukan oleh “pemain” utama. Dalam lagu ini, dunia disebut hanya sebagai ilusi, tempat manusia terlena oleh permainan kekuasaan dan materialisme.
Verse pertama yang dibawakan oleh Kmy Kmo menyajikan kritik terhadap modernisasi yang sering mengabaikan nilai spiritual dan moral. Ia mengeksplorasi isu-isu seperti manipulasi sosial, konflik, dan dampak teknologi yang meresap dalam kehidupan sehari-hari.
Pada verse kedua, Hazama menambahkan dimensi emosional dengan menggambarkan bagaimana manusia terkadang kehilangan kebebasan dan hanya menjadi pengikut aturan tanpa ruang untuk bersuara. Sementara itu, verse ketiga dari Luca Sickta menyoroti bagaimana janji-janji kosong dari penguasa dan kealpaan manusia terhadap kebenaran menjadi penyebab dari banyak luka sosial.
Dengan lirik yang kaya metafora dan pesan mendalam, “Makuta” bukan hanya sebuah lagu, tetapi juga sebuah refleksi atas realitas yang kita hadapi di dunia ini.