Cap Tikus

Lagu “Cap Tikus” dari Kenz adalah sebuah pernyataan identitas dan kebanggaan budaya, dibalut dalam beat hip hop modern dan lirik penuh semangat. Dirilis pada 2 Oktober 2022, lagu ini membawa nama Sulawesi dan Minahasa ke permukaan budaya pop melalui metafora kuat dari minuman tradisional legendaris: Cap Tikus. Dengan gaya rap yang tajam dan percaya diri, Kenz menyuarakan kekuatan, warisan, dan perjalanan pribadi menuju puncak.

Lirik Lagu Cap Tikus

[Chorus]
Goin hard like cap tikus, I don’t miss
I don’t listen to em’ need no guidance or assist (aah)
Sulawesi in my heart, I cannot switch
No, I ain’t sellin’ my soul sh-t ain’t for sale now go, go, go

[Verse 1]
Ay, it’s time to feast
I put my two palms together like I be a priest (woo)
Came with the money prepared for the fees
I’m out here tryna’ just balance my wants and my needs
My hunger the same (hunger the same)
F-ck do you mean? (f-ck do you mean?)
I’m on a wave (I’m on a wave)
Im feedin’ the streets (Im feedin’ the streets)
I can’t be tamed (I can’t be tamed) the tiger in me
They just be watchin’ my pocket like
“Jeez, whatchu need?” whatchu need?
All stars, no pictures, please, I’m with the gang
Man, you and I ain’t built the same
It’s do or die, that’s every day
I’m servin’ the pack to the fiends swervin’ and passin’ the weak
I’m goin’ back to the east
Takin’ my throne, then I leave vacay the Florida Keys
Money the motive, money the, uh
Movin’ fast, can you keep up? I’m a young fly p-ssy eater
Somebody better call PETA, he going dumb f-ck the beat up
She buggin’ me
Told me, “Baby, please, one time, could you just freestyle?”
Kicked her out the whip, but she still got my hits on rewind

[Bridge]
I need space
They ain’t seen me yet, but they gon’ recognize the face
Do this till the end, I swear that this ain’t just a phase
I’ll leave this place stained, put respect up on my name like ay

[Chorus]
Goin hard like cap tikus I don’t miss
I don’t listen to em’ need no guidance or assist (aah)
Sulawesi in my heart, I cannot switch
No, I ain’t sellin’ my soul sh-t ain’t for sale now go, go, go

[Verse 2]
Get it right, livin’ life fast, I attack it
Spark the fire, baby, go ahead and get ratchet
Day and night, takin’ notes, I stuff ’em in my jacket
I’m wildin’ out with the baddest, the baddest
It’s time to feast
Nah, f-ck that island been waitin’ on my comeback
Sharper than ever, like thumbtacks
She feels the leather she love that
I love the, I love the way that she bust that (uh)
Way too smooth with it
I ain’t felt this in a while glide in the building style
Pops done raised me right (yeah) I woke up like this
From Makassar to Manado, I’m the f-ckin’ prince
Wake up, throwin that shade, see you later
I got my nails done, I smell good, ain’t no way I’m a beta
Boy, get your cake up
Ay, torang hadir marijo
Di belakang kiapa ngoni panako?
Red and white representin’ all my, representin’ all my
Pour a shot and have a toast

[Bridge]
I need space
They ain’t seen me yet, but they gon’ recognize the face
Do this till the end, I swear that this ain’t just a phase
I’ll leave this place stained, put respect up on my name like ay

[Chorus]
Goin hard like cap tikus I don’t miss
I don’t listen to em’ need no guidance or assist (aah)
Sulawesi in my heart, I cannot switch
No, I ain’t sellin’ my soul sh-t ain’t for sale now go, go, go

Deskripsi

Lagu ini dibuka dengan chorus yang menegaskan sikap tak tergoyahkan: “Goin hard like cap tikus, I don’t miss.” Frasa ini bukan hanya tentang kerasnya semangat, tetapi juga mengangkat simbol budaya Minahasa—Cap Tikus—sebagai metafora ketangguhan. Kenz menolak kompromi, penyesuaian, atau bantuan eksternal; dia berjalan dengan keyakinan dan prinsip sendiri.

Pada verse pertama, ia menceritakan tentang perjuangannya, mulai dari menghadapi kelaparan hingga akhirnya “menyuapi jalanan”—mengisyaratkan bahwa ia kini berada di posisi memberi pengaruh. Kiasan seperti “they just be watchin’ my pocket” dan “from Makassar to Manado, I’m the prince” memperkuat statusnya sebagai figur representatif Sulawesi yang kini bersinar di panggung musik.

Bridge-nya menyiratkan bahwa meski wajahnya belum dikenal luas, waktunya akan datang, dan ia akan dikenang. Semangat untuk mencetak warisan dan menjaga nama baik keluarga sangat terasa kuat di lagu ini.

Verse kedua lebih agresif, dengan perpaduan bahasa Inggris dan Bahasa Manado/Makassar, seperti frasa “torang hadir marijo, di belakang kiapa ngoni panako?”—sebuah ajakan untuk tampil berani, tanpa bersembunyi. Lagu ini ditutup dengan kembali ke chorus, menegaskan lagi loyalitas pada akar dan keteguhan pada jati diri.

FAQs