Lagu “Sengkuni Dadu” dari kolektif hip hop Kajawi menghadirkan perpaduan musik modern dengan cerita klasik dari epos Mahabharata. Dengan lirik yang penuh simbol dan kritik sosial, lagu ini membawa pendengar untuk merenungi bagaimana keserakahan, tipu daya, dan nafsu duniawi bisa berujung pada kehancuran.
Lirik Lagu Sengkuni Dadu
[Intro]
Du doda dadu ditoto karo ngguyu
Besar opo kecil, menang mesti mecicil
Siji loro telu papat limo enem
Kalah dadi awu, menang mesti digunem
[Verse 1]
Sengkuni lungguh kursi ombenane whiski
Dadu disebuli atur strategi
Komat-kamit mateg aji kudu iso bati
Mergo menang kuwi bakal dadi solusi
Dursasono mlebu-metu aromane ciu
Pikirane saru ngumbar howo nepsu
Menang, menang, menang, bakal iso madhang
Madhang-madhang gedhen bakale oleh balen
[Chorus]
Ing Projo Ngastino
Dadi seksi nyoto laku durjono
Tumindak cidro bakal ciloko
Wus kaserat ing mohoboroto
[Verse 2]
Yudhistiro ngelus dodo, la kok kulak molo
Sak onone bondho, kabeh diudokno
Ora mung Ngamarto, opo maneh Pendowo
Panchali ugo kabeh diwenehno
Duryudono ngguyu kekel, sengkunine kendel
Kabeh do dibuntel, dadu dadi piandel
Dursasono tambah gatel, tangane goyal-gayel
Drupadi dicekel jarike tambah kandel
[Chorus]
Ing Projo Ngastino
Dadi seksi nyoto laku durjono
Tumindak cidro bakal ciloko
Sakabehing biso dadi tulodho
Ing Projo Ngastino
Dadi seksi nyoto laku durjono
Tumindak cidro bakal ciloko
Wus kaserat ing mohoboroto
[Outro]
Du doda dadu ditoto karo ngguyu
Besar opo kecil, menang mesti mecicil
Siji loro telu papat limo enem
Kalah dadi awu, menang mesti digunem
Deskripsi
“Sengkuni Dadu” mengangkat kisah legendaris permainan dadu di kerajaan Ngastina, di mana Sengkuni berperan sebagai dalang penuh tipu muslihat. Permainan ini bukan hanya tentang judi, tetapi juga simbol dari kerakusan, tipu daya, dan kehancuran moral yang bisa menjerumuskan siapa saja.
Pada bagian verse, lirik menggambarkan sosok Sengkuni yang lihai mengatur strategi dan memanfaatkan kelemahan lawan. Dadu menjadi simbol nasib yang dipermainkan dengan kelicikan, sementara minuman keras dan hawa nafsu mempertegas degradasi moral yang terjadi.
Reff atau chorus menekankan bahwa tindakan curang dan durjana akan membawa celaka. Pesan moral ini jelas mengingatkan bahwa segala bentuk pengkhianatan dan keserakahan telah lama tercatat dalam kisah besar Mahabharata sebagai pelajaran hidup.
Secara musikal, lagu ini menggabungkan gaya hip hop Jawa dengan nuansa tradisi, menghadirkan alunan yang tegas namun tetap sarat makna budaya. Lagu ini bukan hanya hiburan, tetapi juga kritik sosial dan refleksi moral yang relevan hingga saat ini.
FAQs
Kajawi adalah kolektif hip hop Jawa yang sering memadukan unsur budaya tradisional dengan musik modern.
Lagu ini mengisahkan tentang kelicikan, nafsu, dan keserakahan dalam permainan dadu di Mahabharata, sebagai simbol kehancuran moral.
Tokoh sentral adalah Sengkuni, yang dikenal sebagai sosok licik dan penuh tipu daya dalam cerita Mahabharata.
Pesan utamanya adalah bahwa pengkhianatan, kelicikan, dan keserakahan hanya akan berujung pada penderitaan dan kehancuran.
Lagu ini bergenre Hip Hop Jawa, menggabungkan rap modern dengan nuansa budaya Jawa tradisional.