Lagu “Bagong Macung” dari kolektif hip hop Kajawi merupakan karya satir yang mengkritik fenomena politik, khususnya perilaku calon pemimpin yang gemar menebar janji manis namun sering kali menipu rakyat. Dengan gaya khas hip hop Jawa yang lugas dan penuh sindiran, lagu ini menjadi refleksi sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Lirik Lagu Bagong Macung
[Chorus]
Iki sing dikarepne, bagong lungguh kursi kene
Dadi wakil pemudane
Jare Bagong mbangun projo, kari ngatur duit negoro
Iso katon kerjo nyoto
Bagonge munggah podium
Gowo amplop andum-andum
[Verse 1]
Iki bukti, ra mung omong kosong
Wani ngrogoh kantong masio rodok bolong
Coblosen gambar Bagong, ojo sampek podo ngeblong
Pingin biso ngemong, kudu pinter omong
Ngelus dalan jeglong, janjine Bagong
Rambut kelimis, lambene lamis
Klambine necis, gawean ibas-ibis
Macake koyo artis, wedangan kudu gratis
Temu wong cilik, gaya nangis-nangis
Opo maneh rondo, ayu kinyis-kinyis
[Bridge]
Bagonge mendhem sepirtus
Ngalor ngidul apus-apus
[Interlude]
Halo, perkenalkan saya Bagong
Sarjana ekonomi dari partai Godhong Jati
Saya mau mancung loo, jadi dukung saya ya
Saya akan mensejahterakan semua (hahahaha)
[Chorus]
Iki sing dikarepne, bagong lungguh kursi kene
Dadi wakil pemudane
Jare Bagong mbangun projo, kari ngatur duit negoro
Iso katon kerjo nyoto
Bagonge munggah podium
Gowo amplop andum-andum
[Verse 2]
Wektu kampanye kumpul relawan
Bagong sadar jaga penampilan
Bagong nganggo sepatu, lambe ngemut cerutu
Kudu tenanan ben meyakinkan
Sering ngutip ayat ben ora konangan
Mlaku neng dalan, dikawal preman
Neng pasar blusukan, pasang kode eseman
Kecik ditoto tenan, arak jowo nggo pancingan
Baliho kono-kene, tebar pesonane
Akeh programe, Bagong seje dewe
[Bridge]
Bagong nganggo ketu kaji
Adol dalil nggo ngapusi
[Chorus]
Iki sing dikarepne, bagong lungguh kursi kene
Dadi wakil pemudane
Jare Bagong mbangun projo, kari ngatur duit negoro
Iso katon kerjo nyoto
Bagonge munggah podium
Gowo amplop andum-andum
Bagonge mendhem sepirtus
Ngalor ngidul apus-apus
Deskripsi
“Bagong Macung” menghadirkan sosok Bagong sebagai simbol pemimpin atau calon wakil rakyat yang penuh kepalsuan. Dalam liriknya, Bagong digambarkan pandai bersandiwara, berpura-pura dekat dengan rakyat kecil, hingga menggunakan dalil agama untuk kepentingan politik.
Bagian chorus menyoroti bagaimana Bagong naik ke kursi kekuasaan, berbicara tentang membangun negeri, tetapi pada akhirnya hanya mengatur uang negara dan membagi amplop sebagai modus kampanye. Verse-verse dalam lagu ini penuh dengan sindiran tajam tentang pencitraan politik: mulai dari rambut rapi, pakaian necis, hingga kebiasaan blusukan yang hanya sebatas pencitraan.
Lagu ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bentuk kritik terhadap praktik politik uang, janji palsu, dan penyalahgunaan agama untuk kepentingan pribadi. Dengan balutan musik hip hop Jawa yang energik, “Bagong Macung” mampu menyampaikan pesan moral yang kuat: rakyat harus lebih kritis dalam memilih pemimpin.
FAQs
Lagu ini merupakan kritik sosial terhadap praktik politik uang, pencitraan, dan janji palsu para calon pemimpin.
Bagong adalah simbol satir dari figur politisi oportunis yang lebih mementingkan citra dan kepentingan pribadi.
Pesannya adalah agar masyarakat tidak mudah terbuai janji politik dan lebih kritis dalam menentukan pilihan.
Lagu ini bergenre Hip Hop Jawa, memadukan rap modern dengan bahasa dan nuansa budaya Jawa.
Lagu ini ditulis oleh Andry Arista Ramadona dan diproduksi oleh Artblenk Music.