Meta Dergama

Lagu Meta Dergama dari K.O.I menghadirkan eksplorasi mendalam tentang kritik sosial yang berlapis dengan pesan introspektif. Lagu ini menggabungkan lirik tajam dengan musik yang penuh emosi, menciptakan pengalaman mendengarkan yang menggugah dan sarat makna. Karya kolaborasi ini memperlihatkan sisi kreativitas Achoi Floor88, Hemo, Mya Nana, dan artis lainnya di bawah naungan K.O.I Records.

Lirik Lagu Meta Dergama

[Chorus: Mya Nana]
Si tari lenggang bertalung, mengalung
Madah tak bertumpang tapi dipecah pekung
Si gala rahsia terbungkam, tertundung
Nada yang disulam dusta menjadi kalung

[Verse 1: Khaza Raflex]
Si bongkak mencorak ngorak di bentang risalah bukti
Buktinya tiada inti, isi nya ilusinasi
Fikiran dinilai suci, ikutan dek anak rumi
Di Injab kan kitab ruhi, di kerahnya merahmati
Menuai sampai ke tua diajarkannya yang salah
Sedar punya yang maha dikejarnya cuma bila
Tahta dan kuasa yang cuma hanya dinilai suci
Gadainya maruah rela asalkan bisa
Memanupulasi mereka aksi nak mengatasi, menguasai
Merubah paksi dari hakiki bongkaknya diri pada illahi
Bila terkepung terbuka pekung bahkan tersadung, kini terlopong
Jalannya hujung baru melolong meminta tolong pada penghitung
Fikiran ku mulai fajar menilai ku susah bila
Seragamnya asli tampak sosok dek seakan sufi
Sebaliknya jauh terpesong itu nauzubillah
Semoga kalian sentiasa dilindungi yarabbi

[Chorus: Mya Nana]
Si tari lenggang bertalung, mengalung
Madah tak bertumpang tapi dipecah pekung
Si gala rahsia terbungkam, tertundung
Nada yang disulam dusta menjadi kalung

[Verse 2: Achoi]
Sadarul kalam serigala si dubuk liar
Asah samak senjata di lurah abaimana
Dhaif sadaya lul minhat yang telah terang nyata
Kerna nila setitik dipukul rata semesta
Warna kulit hitam, marga sawo matang
Putih pecah tembelang, manjapada bergoncang
Yang dipuja, yang memaksa, ritual cakra, jagatraya
Penyebaran propaganda, pegerakan bawah tanah
Engkau menghukum kami, menunding jari, ilmu kami tak setara
Tapi kau adalah manusia tercemar di pentas dunia
Bakarah, pendusta, balela, berakah, danawa
Pemusnah, serakah, jentaka, menjarah jiwa yang tak berdosa
Sebelum kau di depan ku bagi peringatan
Kalau tersesat jalan patah ke pemulaan
Yang benar, yang jujur, yang betul membujur
Yang salah, teralpa, terdampar ruginya

[Chorus: Mya Nana]
Si tari lenggang bertalung, mengalung
Madah tak bertumpang tapi dipecah pekung
Si gala rahsia terbungkam, tertundung
Nada yang disulam dusta menjadi kalung

[Verse 3: Hemo]
Luar bersih, pakaiannya putih, hakikatnya pedih (eh)
Muka sengih, buat baik gigih, bercakapnya fasih (eh)
Sembunyi bayang, orang semua sayang, itu cuma sikit (eh)
Memang perit, terdiam bila leaked, kantoi video a bit
Lu chill, usah nak buat kerja Tuhan
Kadang bila hujan, kayu basah akan tumbuh cendawan
Kadang dalam badan, ada tuan, dia cuba menawan
Memang normal akhir zaman banyak T.I.P.U, aksa aman
Belakang bising, di depan diam, ada dua alam
Malam jadi musang yang berbulu ayam
Punyalah berazam, tak pernah tenggelam
Kapal besar agam, sikit pon tak karam, tak main di kolam
Laut yang di idam, nak mencari ikan, hasilnya beribu
Meniaga ikan bakar takda abu
Ja sebenarnya, takkan ada manusia sempurna
Setiap kata dan komen semburlah, hidup serupa selalu sepenah
Ala sesumbar, dan semua, before kecam ingatlah semula
Jaga hati semoga sembuh la, simpan sikit peluru jangan bertempur la

[Chorus: Mya Nana]
Si tari lenggang bertalung, mengalung
Madah tak bertumpang tapi dipecah pekung
Si gala rahsia terbungkam, tertundung
Nada yang disulam dusta menjadi kalung

Deskripsi

Lagu Meta Dergama menyentuh isu-isu tentang moralitas, keadilan, dan kemunafikan dalam masyarakat. Setiap bagian lirik ditulis dengan cermat untuk menyampaikan kritik terhadap perilaku manusia yang sering kali menyimpang dari nilai-nilai luhur.

Chorus: Dibawakan oleh Mya Nana, bagian ini menjadi inti dari lagu yang menggambarkan kemunafikan dan kebohongan yang sering terselubung di balik tampilan indah. Madah-madah yang tampaknya jujur, ternyata adalah dusta yang menjadi “kalung” kehidupan.

Verse 1: Khaza Raflex menyentuh tentang kesalahan interpretasi ajaran dan manipulasi yang dilakukan oleh mereka yang mengejar kuasa dan kekuasaan, dengan pesan reflektif untuk tetap berpegang pada kebenaran.

Verse 2: Achoi membawa perspektif tentang stigma dan diskriminasi yang melibatkan warna kulit, status sosial, hingga propaganda yang mengakar di masyarakat. Liriknya menyindir bagaimana manusia terkadang lupa akan fitrah kebenaran.

Verse 3: Hemo menghadirkan perspektif lebih personal dengan kritik terhadap kemunafikan individu. Bagian ini menegaskan bahwa manusia tidak sempurna dan pentingnya refleksi diri untuk memperbaiki kesalahan.

Melalui lagu ini, K.O.I mengajak pendengarnya untuk merenungkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan di tengah tantangan kehidupan modern.

Latest Songs

You cannot copy content of this page