Lagu “Air Seni” dari K.O.I menghadirkan nuansa rap yang sarat dengan kritik sosial, simbolisme, dan permainan kata yang tajam. Dengan balutan lirik penuh metafora, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan realitas hidup yang keras, tipu daya dunia, hingga manipulasi kekuasaan. Dibawakan oleh Achoi, Hemo, Mya, dan Raflex, karya ini semakin kuat dengan produksi Fukika Music yang berani menyajikan warna baru dalam dunia hip hop Malaysia.
Lirik Lagu Air Seni
[Chorus: Mya]
Susuk besi dimungkari, air seni menakluki
Hitam gelap jadi putih, walau kotor tampak suci
Sang berbisa ular hitam, kadang dua kembar siam
Ada cuma bayang-bayang, hidup dalam lurah dendam
Diseru besi kursani ada rahsia
[Verse 1: Achoi]
Dunia kejam kau panggil siapa?
Pesta manusia hidup jadi gila
Semar bicara, bisa berbisa
Kau medampingku sudah bersatu
Nak diluah mati ayah
Nak ditelan mati umma
Sarung pekin golok cindai jaga-jaga ada landai
Ada ikut jadi keldai
Dah tersandung jadi bangkai
Maha besi, geliga ular
Jasad dikunci mereka berkata
Golongan mereka yang bijaksana
Kau mahu hidup sini jadi hamba
Saki baki nyawa yang ada di bumi
Mati pun meladar kealaman kami
Mewah di atas dipasakkan hiraki
Tuntut pabila di bawah nanti
[Chorus: Mya]
Susuk besi dimungkari, air seni menakluki
Hitam gelap jadi putih, walau kotor tampak suci
Sang berbisa ular hitam, kadang dua kembar siam
Ada cuma bayang-bayang, hidup dalam lurah dendam
Terbinasalah tubuh yang dulu sempurna
[Verse 2: Raflex]
Pandangan keliru atau pandangan itu yang tertipu
Tertumpu dengan angka dibentang jitu
Bahkan sebalik angka perlu ditiru
Sudah disediakan oleh siapa
Yang baik atau sebalik punya agenda
Yang rakus takkan habis menepiskan ditapis
Menentangkan digilis ditunggang pula hadis
Malah dipudarkan pada dunia
Di kaburkan soalan jawab si buta
Maka tubuh terima cecair dusta
Walau hingga ada yang tergadai nyawa
Berpaling tadah berdedam suka
Asalkan bisa turut tunjuknya
Walaupun ada tergadai nyawa
Turut telunjuk yang di suruhnya
Media menjadi peranan mereka
Sedia di dalam genggaman siapa
Siapa di dalam genggaman mereka
Menurut telunjuk belitan si ular
[Verse 3: Hemo]
Jap! mari kita imbau
Kenangan dihalau akibat merayau
Terasa dipantau macam seekor kerbau
Cuba duduk sebelah ada ke bau?
Kena ada sijil kalau tak kau di jail
Mata dah terkebil merontak di bebel
Pedih menyesali, sedih kenang diri
Cam gerimis mengundang zaman ni
The thing goes skrak, “kak bagi free nak tak?”
Tak perlu bayar datang acara keramaian
Berpasukan, sila tanda tangan
Bertuah boleh hidup lama
Macam saya memang istimewa
Saya bukan orang biasa
Separuh manusia, separuh kera
Kera apa, kerana, na apa, na sib
Sib apa, sib baikla, la apa, la ri!
[Chorus: Mya]
Susuk besi dimungkari, air seni menakluki
Hitam gelap jadi putih, walau kotor tampak suci
Sang berbisa ular hitam, kadang dua kembar siam
Ada cuma bayang-bayang, hidup dalam lurah dendam
Ikut dilapah dijajah sama agenda
Deskripsi
Lagu “Air Seni” dari K.O.I adalah sebuah karya rap yang tidak hanya menonjolkan kekuatan musikalitas, tetapi juga sarat dengan pesan sosial yang tajam. Dari awal hingga akhir, liriknya dipenuhi metafora, simbolisme, serta kritik terhadap kondisi masyarakat yang sering terjebak dalam kepalsuan. Pemilihan judul “Air Seni” sendiri sudah mengundang rasa penasaran, karena menghadirkan paradoks: sesuatu yang dianggap hina justru dipakai sebagai lambang dominasi dan penaklukan.
Bagian chorus yang dinyanyikan oleh Mya menegaskan kontras dalam kehidupan, bagaimana sesuatu yang hitam bisa dipoles menjadi putih, dan sesuatu yang kotor bisa terlihat suci. Ini menjadi kritik terhadap realitas sosial, di mana manipulasi sering membuat orang kehilangan kemampuan membedakan kebenaran dan kepalsuan. Metafora ular hitam berbisa dan bayang-bayang dendam memperkuat pesan tentang bahaya dari kekuasaan dan kepalsuan yang mengikat manusia.
Verse pertama yang dibawakan Achoi menggambarkan kerasnya dunia, penuh tipu daya dan tekanan sosial. Ia menyinggung bagaimana manusia bisa terjebak menjadi hamba dalam sistem yang tidak adil, serta bagaimana kekuasaan dan hirarki menekan kehidupan orang kecil. Lirik seperti “nak diluah mati ayah, nak ditelan mati umma” menggambarkan dilema dan keterjepitan hidup yang sulit dihindari.
Raflex dalam verse kedua menghadirkan kritik yang lebih tajam terhadap media, angka, dan narasi yang digunakan sebagai alat manipulasi. Ia menunjukkan bagaimana kepentingan tertentu disamarkan melalui retorika, bahkan sampai mengorbankan nyawa manusia. Lirik ini menyoroti betapa kuatnya peran media dalam membentuk persepsi, serta bagaimana masyarakat sering dijadikan objek permainan oleh pihak berkuasa.
Sementara itu, Hemo memberikan warna berbeda dengan verse yang lebih ekspresif dan satir. Ia menggunakan gaya rap yang penuh energi, seakan menertawakan absurditas dunia modern. Ungkapan-ungkapan nyeleneh yang ia lontarkan justru memperkuat kesan ironi dalam lagu ini, bahwa di tengah keseriusan isu sosial, manusia terkadang hanya bisa menanggapinya dengan humor getir.
Secara keseluruhan, “Air Seni” bukan sekadar lagu rap biasa. Ia adalah karya yang memadukan kritik sosial, satire, dan permainan kata yang penuh makna. Kekuatan lagu ini terletak pada keberaniannya menyingkap sisi gelap masyarakat dengan cara yang lugas namun tetap artistik, menjadikannya sebagai salah satu karya rap yang relevan dengan situasi sosial masa kini.
FAQs
Lagu ini berisi kritik sosial dengan simbolisme kuat tentang manipulasi, kebohongan, dan realitas hidup yang sering diselimuti kepalsuan.
Lagu ini dibawakan oleh Achoi, Hemo, Mya, dan Raflex, dengan produser Achoi Floor88 & Hemo Globin, serta dirilis di bawah label Fukika Music.
Lirik ini menggambarkan bagaimana sesuatu yang salah atau kotor bisa dipoles hingga terlihat benar dan diterima masyarakat.
Lagu ini masuk dalam genre rap/hip hop dengan sentuhan kritik sosial dan lirik puitis.
Lagu ini resmi dirilis pada 26 September 2025.