Lagu “Nona Melanesia” dari Juan Reza adalah sebuah penghormatan untuk para perempuan dari wilayah Timur Indonesia, khususnya Melanesia. Dengan lirik yang tulus dan penuh kebanggaan, Juan Reza mengungkapkan kecintaannya pada sosok “nona Melanesia” yang dikenal akan kecantikan dan karakter unik mereka. Lagu ini merayakan keindahan alamiah serta pesona budaya yang dimiliki para perempuan dari Maluku, Papua, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lirik Lagu Nona Melanesia
Jujur sa paling suka, suka
Suka ade nona yang dari timur saja
Kawan-kawan dong tanya-tanya
Memang ada apa sampai sa suka dorang
Sa bilang dorang manis e
Dong itu gaga-gaga le
Sumpah tarada tanding e
Mo nona Jawa jua lewat le
Mo bilang cantik bagaimana
Ko mo bagus bagaimana
Hati tetap nona melanesia
Mo dari Maluku, Papua sampai ke tanah NTT
Nona dong gaga-gaga semua
Walau hitam-hitam, rambu kariting
Ade dong tetap andalan
Walau tukang bamara-mara sampai caci maki
Ko tetap yang terindah
Deskripsi
Dalam “Nona Melanesia,” Juan Reza menggambarkan sosok perempuan Melanesia sebagai sosok yang manis dan tak tertandingi. Di awal lagu, ia menyatakan kekagumannya yang dalam pada “nona-nona dari Timur,” menggambarkan betapa mereka istimewa di matanya. Lirik “Sumpah tarada tanding e, Mo nona Jawa jua lewat le” menunjukkan bahwa bagi Juan Reza, kecantikan nona Melanesia sangat berkesan dan tidak dapat dibandingkan dengan yang lain.
Lagu ini juga menyoroti ciri khas yang dimiliki perempuan Melanesia, seperti kulit yang hitam manis dan rambut kariting, yang menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri. Dengan lirik seperti “Nona dong gaga-gaga semua, Walau hitam-hitam, rambu kariting,” Juan Reza menekankan bahwa kecantikan bukan hanya soal penampilan, tetapi juga karakter yang kuat dan autentik. Ia menambahkan bahwa meskipun mereka bisa menjadi “tukang bamara-mara sampai caci maki,” nona-nona Melanesia tetap menjadi yang terindah baginya.
Secara keseluruhan, “Nona Melanesia” adalah lagu penuh apresiasi dan cinta pada budaya dan keindahan perempuan dari kawasan Melanesia. Dengan sentuhan musik khas Timur yang melodius, lagu ini menjadi pujian untuk para nona Melanesia yang bangga dengan identitas dan keunikannya.