Jogja Ora Didol

“Jogja Ora Didol” adalah lagu dari Jogja Hip Hop Foundation (JHF) yang membawa semangat kecintaan dan perlindungan terhadap Yogyakarta sebagai kota budaya. Lagu ini merupakan track ketiga dalam mini album Trilogy of Jogja dan menggambarkan keresahan atas modernisasi yang mengancam nilai-nilai tradisional dan harmoni Jogja. Dengan lirik berbahasa Jawa yang berpadu irama hip hop, JHF menyuarakan pentingnya menjaga identitas Jogja sebagai kota yang istimewa dan sederhana.

Lirik Lagu Jogja Ora Didol

[Intro]
Tembang iki tembang pepeleng
Ponco titi darma neng prabu
Podo rungokno ojo nutup kuping
Bulu bekti awujud lagu

[Chorus]
Jogja ora didol (ini kotaku, kotamu, kota kita)
Jogja ora didol (rumah bersama untuk kita semua)
Jogja ora didol (ini kotaku, kotamu, kota kita)
Jogja ora didol (Jogja istimewa, tetap sederhana)

[Verse 1]
Pasar-pasar padha ilang kumandange
Malah kalah karo mall sing padang lampune
Simbok-simbok kepekso nguculi jarike
Dha ganti katok gemes macak koyo SPG
Merapi gregetan, blegere ilang
Ketutupan iklan, dadi angel disawang
Neng duwur dalan, balihone malang
Sampah visual pancen kudu dibuang
Lan, lan, hotel, hotel bermunculan
Suk-suk pari ambruk karo pemukiman
Lahan hijau makin dihilangkan
Ruwet, macet, Jogja berhenti nyaman
(Hoe) balekno kuthoku
(Hoe) kuwi dudu nggonmu
Bukan hanya milik kalangan kapital saja
Rumah bersama untuk kita semua

[Chorus]
Jogja ora didol (ini kotaku, kotamu, kota kita)
Jogja ora didol (rumah bersama untuk kita semua)
Jogja ora didol (ini kotaku, kotamu, kota kita)
Jogja ora didol (Jogja istimewa, tetap sederhana)

[Verse 2]
Hamemayu, hayuning bawana
Ditata, dititi, ditentrem kerta raharja
Seiring dengan semangat jamannya
Apakah Jogja siap istimewa (horotoyoh)
Kemajuan tak terhindarkan
Nanging jati dirine aja nganti ilang
Kabudayan kudune tetep dadi gaman
Kanthi tansah ngugemi paugeran
Manunggal kawulaning gusti dadi siji
Bercermin di kalbu rakyatnya ojo lali
Gugur gunung akeh uwong tandang gawe
Holopis kuntul baris amrih becike
Sing neng nduwur aja leda-lede
Mundak luntur kinormatane
Warga wis golong-gilig nyambut gawe
Wujud tresna marang Jogja negrine
Telah kunyanyikan Jogja istimewa
Wujud perjuanganku dan tanda cinta
Tetaplah istimewa untuk warganya
Tetaplah istimewa dan sederhana

[Chorus]
Jogja ora didol (ini kotaku, kotamu, kota kita)
Jogja ora didol (rumah bersama untuk kita semua)
Jogja ora didol (ini kotaku, kotamu, kota kita)
Jogja ora didol (Jogja istimewa, tetap sederhana)

[Bridge]
Wong Jowo ilang Jawane
Lali marang budi pekertine
Esuk dele sore tempe
Suwe, suwe, ilang martabate

[Back to Chorus]

Deskripsi

Lirik “Jogja Ora Didol” menyuarakan kritik terhadap dampak modernisasi yang tidak terkendali di Yogyakarta. Lagu ini menyoroti maraknya pembangunan mall, hotel, dan iklan yang menggusur pasar tradisional, lahan hijau, dan ruang publik. Lirik seperti “Pasar-pasar padha ilang kumandange” menggambarkan hilangnya kearifan lokal akibat dominasi kapitalisme.

Selain kritik, lagu ini juga menekankan pentingnya menjaga tradisi dan jati diri, seperti dalam bait “Kabudayan kudune tetep dadi gaman”. Pesan moralnya jelas: kemajuan boleh diraih, tetapi identitas dan budaya tidak boleh tergadaikan. Chorus yang repetitif, “Jogja ora didol,” memperkuat pesan bahwa Yogyakarta adalah rumah bersama yang harus dijaga keistimewaannya.

FAQs

Apa pesan utama dari lagu “Jogja Ora Didol” oleh Jogja Hip Hop Foundation?

Pesan utama lagu ini adalah menjaga identitas, budaya, dan harmoni Yogyakarta di tengah modernisasi yang tak terkendali.

Apa arti dari “Jogja Ora Didol”?

“Jogja Ora Didol” berarti “Jogja Tidak Dijual,” sebuah seruan untuk menjaga keistimewaan Yogyakarta sebagai rumah bersama.

Apa kritik yang disampaikan dalam lirik “Jogja Ora Didol”?

Liriknya mengkritik hilangnya pasar tradisional, dominasi kapitalisme, pembangunan yang masif, serta ancaman terhadap tradisi dan lingkungan.

Dalam album apa lagu “Jogja Ora Didol” dirilis?

Lagu ini merupakan track ketiga dalam mini album Trilogy of Jogja oleh Jogja Hip Hop Foundation.

Mengapa Jogja Hip Hop Foundation menulis lagu ini?

JHF menulis lagu ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Yogyakarta, mengingatkan pendengar untuk melindungi budaya dan keistimewaan kota dari dampak modernisasi.

Latest Songs

You cannot copy content of this page