Karamnya Kapal Cintaku

“Karamnya Kapal Cintaku” merupakan lagu kelima dari album Simfoni Senja karya Ical Mosh yang dirilis pada 14 Mei 2025. Lagu ini menyajikan kisah patah hati mendalam dengan sentuhan analog synth khas era 80-an, membalut perasaan putus asa dan pengkhianatan cinta dalam harmoni retro yang emosional. Ical Mosh menyelami lautan luka dan kehilangan dalam metafora pelayaran yang tragis.

Lirik Lagu Karamnya Kapal Cintaku

[Verse 1]
Sejambak mawar putih, yang kini sedang layu
Merayu sang mentari, pulangkanlah kembali
Sinar terang menerangi kamar hati yang dulu
Tak sanggup lagi nak memerangi
Hati ini kian membarah
Sungguh tergamak kau bunuh aku
Demi cinta orang lain, biarkan ku mati sendiri
Dan kau pergi, tinggalkan ku

[Chorus]
Harus sampai bila menunggu kau kembali
Dengan harapan kaulah penawar
Kapal cintaku rindukan pelayar
Kini karam dalam lautan cintamu

[Post-Chorus]
Cintamu yang karamkan aku (cintamu, cintamu, cintamu)
Cintamu (cintamu, cintamu)

[Verse 2]
Pelayaran dulu bagaikan di lautan pewangi
Harum mekar bunga yang di taman
Tapi sayang bunga layu yang di tangan
Harus apa lagi aku tuk menawan hati kamu
Tak sanggup lagi nak memerangi
Hati ini kian membarah
Sungguh tergamak kau bunuh aku
Demi cinta orang lain, biarkan ku mati sendiri
Dan kau pergi, tinggalkan ku

[Chorus]
Harus sampai bila menunggu kau kembali
Dengan harapan kaulah penawar
Kapal cintaku rindukan pelayar
Kini karam dalam lautan cintamu

[Post-Chorus]
Cintamu yang karamkan aku (cintamu, cintamu, cintamu)
Cintamu (cintamu, cintamu)
Dan cintamu, cintamu (cintamu, cintamu, cintamu)
Yang karamkan aku, yang karamkan aku (cintamu, cintamu, cintamu)

Deskripsi

Lirik “Karamnya Kapal Cintaku” adalah puisi kesedihan yang dituangkan dalam citra pelayaran dan laut. Pada verse pertama, penyanyi membandingkan dirinya dengan mawar putih yang layu—simbol ketulusan cinta yang ditinggalkan begitu saja. Ia memohon pada “sang mentari” untuk mengembalikan cahaya pada hatinya, yang kini gelap dan remuk karena dikhianati.

Perasaan dikhianati tergambar kuat dalam baris: “Sungguh tergamak kau bunuh aku / Demi cinta orang lain” – yang menunjukkan betapa dalamnya luka dari cinta yang berpaling arah.

Chorus lagu memperkuat metafora utama: kapal cinta yang kini karam, kehilangan pelayarnya. Ical Mosh menggunakan lautan sebagai simbol perasaan cinta yang luas, namun kini menenggelamkan dirinya karena tak lagi dijaga oleh kekasihnya.

Verse kedua mengenang masa-masa indah hubungan itu: “Pelayaran dulu bagaikan di lautan pewangi” Namun, kini segalanya berubah. Bunga cinta telah layu di tangan, menandakan upaya yang sia-sia untuk mempertahankan sesuatu yang sudah tidak bernyawa.

Di bagian Post-Chorus, pengulangan kata “cintamu” menjadi efek mantra emosional yang mempertegas: cintanya sendiri adalah sebab dari kehancuran ini.

Dengan nuansa synthwave yang melankolis dan melodi yang menyayat, lagu ini menjadi salah satu trek paling emosional dalam album Simfoni Senja.

FAQs

Apa arti dari judul “Karamnya Kapal Cintaku”?

Judul ini adalah metafora untuk hubungan cinta yang gagal dan berakhir menyakitkan, digambarkan seperti kapal yang tenggelam di lautan.

Apakah lagu ini berdasarkan pengalaman pribadi Ical Mosh?

Tidak dijelaskan secara langsung, namun liriknya terasa sangat personal dan bisa mewakili pengalaman banyak orang yang mengalami patah hati.

Genre musik apa yang digunakan dalam lagu ini?

Lagu ini bergenre 80s Pop Synthwave, memberikan nuansa nostalgia dan dramatis.

Apa keunikan lagu ini dibandingkan lagu cinta lainnya?

Penggunaan metafora pelayaran dan penyampaian emosional yang intens menjadikan lagu ini menonjol dalam tema patah hati.

Siapa produser dari lagu ini?

Diproduksi oleh Sang Kakala, yang juga menangani seluruh album Simfoni Senja.

You cannot copy content of this page