Hakikat & Kias

Lagu “Hakikat & Kias” yang dibawakan oleh Pensil Langit merupakan karya bernuansa reflektif dan spiritual dengan lirik puitis yang dalam. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungi makna kehidupan, posisi manusia di hadapan takdir, serta perjalanan batin dalam mencari kebenaran sejati.

Melalui penggunaan metafora alam, peribahasa, dan simbol keislaman, Hakikat & Kias hadir sebagai lagu yang tidak hanya didengar, tetapi juga direnungkan. Karya ini cocok bagi pendengar yang menyukai lagu dengan tema ketuhanan, pencarian makna hidup, dan kesadaran diri.

Lirik Lagu Hakikat & Kias

[Intro]
Bayangku hanyut di balik cahaya
Lautan jiwa bergelora
Tersirat hikmah pada debu
Pada tiap hela nafas, ada rahsia-Mu

[Verse 1]
Di hujung senja, aku mencari suara
Tak kudengar melainkan gema diri sendiri
Hidup ibarat pelita dalam tempurung
Cahayanya samar, tertiup angin takdir
Sesungguhnya dalam jasad manusia ada segumpal daging
Jika baik ia, baiklah seluruh jasad
Jika rosak ia, maka rosaklah seluruh jasad
Itulah hati

[Chorus]
Ke mana harus ku bawa
Bayang di cermin takdir ini?
Antara hakikat dan kias
Aku tunduk, aku sujud, aku pasrah

[Verse 2]
Aku menyusur arus deras alif, lam, mim
Tinta rahsia jatuh ke dasar kitab
Jiwa ini papan catur, bidak terikat
Langkahku hanya bayang pada cahaya hakikat
Air tenang jangan disangka tiada buaya
Aku karam bukan kerana badai, tapi kerana leka
Seperti padi, makin tunduk makin berisi
Tapi aku berdiri angkuh rebah sendiri
Kupikul peribahasa di bahu yang rapuh
Bagai aur dengan tebing, aku perlu sandaran
Namun bayangku sering melawan arah
Menjadi saksi luka di dada zaman

[Bridge]
Adakah aku burung yang kehilangan langit?
Atau ombak yang tak mengenal pantai?
Jika dunia ini persinggahan
Kenapa aku dirantai pada khayalan?

[Verse 3]
Lalu ku tanya pada malam yang bisu
Adakah aku debu, atau bintang yang jatuh?
Adakah aku ombak, atau pasir yang rapuh?
Atau hanya nama di nisan tanpa roh?
Aku mendengar suara, dunia ini ladang, akhirat itu tuaian
Aku menunduk, tapi hatiku masih berjalan
Menggali makna dalam diam
Menemui Tuhan dalam ketiadaan
Bagai padi makin tunduk makin berisi
Aku sujud, biarlah rebah jadi saksi
Kerana hakikat hidup bukan milikku
Aku hanya bayang di cermin takdir-Mu

[Outro]
Langkahku fana, suara-Mu kekal
Aku bayang, Kau cahaya
Aku bertanya, Kau jawapan
Aku hina, Kau Maha Mulia

Deskripsi

Secara garis besar, lirik lagu “Hakikat & Kias” karya Pensil Langit menggambarkan pergulatan batin seorang insan yang menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah bayangan dari kehendak Tuhan. Manusia digambarkan sebagai makhluk fana yang sering terjebak dalam kias (simbol dan ilusi dunia), sementara hakikat sejati berada di luar jangkauan ego manusia.

Pada bagian awal lagu, suasana kontemplatif langsung terasa. Lirik menekankan bahwa dalam setiap napas dan perjalanan hidup, terdapat rahasia Tuhan yang tidak selalu dapat dipahami oleh akal manusia. Perenungan tentang hati sebagai pusat kebaikan dan keburukan menjadi pengingat bahwa perubahan sejati bermula dari dalam diri.

Bagian chorus menampilkan kepasrahan total kepada takdir. Tokoh dalam lagu mempertanyakan arah hidupnya, namun akhirnya memilih tunduk, sujud, dan pasrah kepada kehendak Ilahi. Ini menggambarkan konflik antara keinginan pribadi dan kesadaran spiritual.

Pada bait-bait selanjutnya, lirik dipenuhi perumpamaan dan peribahasa yang menggambarkan sifat manusia: mudah lalai, mudah angkuh, dan sering karam bukan karena ujian besar, melainkan karena kelengahan diri sendiri. Pesan tentang kerendahan hati disampaikan melalui simbol padi yang semakin berisi semakin menunduk.

Menjelang akhir lagu, makna spiritual semakin kuat. Dunia digambarkan sebagai ladang, sementara akhirat adalah tempat menuai hasil. Lagu ini menegaskan bahwa manusia hanyalah bayangan, sedangkan Tuhan adalah cahaya sejati yang memberi arah dan makna kehidupan.

Banner

Seedbacklink affiliate

You cannot copy content of this page