Lagu “Gitu Saja Koq Repot” adalah salah satu karya Jogja Hip Hop Foundation (JHF) yang dirilis pada 26 Desember 2022. Lagu ini merupakan penghormatan kepada almarhum Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), tokoh besar Indonesia yang dikenal dengan sikap toleransi, keberanian, dan kemanusiaannya. Dengan sentuhan musik hip hop Jawa khas JHF, lagu ini menyampaikan pesan kebersamaan, keberagaman, dan pentingnya menjaga harmoni dalam masyarakat. Judul lagu ini terinspirasi dari salah satu kutipan ikonik Gus Dur, yang mencerminkan sikap santai namun penuh makna.
Lirik Lagu Gitu Saja Koq Repot
[Chorus]
Membela minoritas, menjunjung toleransi
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
Menjadi muslimin, menjadi Indonesia
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
[Verse 1]
Hanya orang bijaksana yang berani berkata
Bahwa Tuhan tidak perlu dibela
Karena Dia Yang Maha Kuasa
Jihadmu sungguh akbar, memberi inspirasi
Karena kau adalah humanis sejati
Menyapa kawan, sambangi lawan
Silaturahmi tanpa pandang golongan
Islam rahmatan lil alamin bagimu
Adalah welas asih tanpa pandang bulu
Tak gentar pasang badan tanpa ragu
Telah kau berikan jiwa-ragamu, guru bangsaku
[Chorus]
Membela minoritas, menjunjung toleransi
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
Menjadi muslimin, menjadi Indonesia
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
[Verse 2]
Kalau aku jadi orang toleran
Karena ayahku menjadi panutan
Kalau aku jadi orang rendah hati
Karena ayahku yang menginspirasi
Dulu kau sering dilecehkan
Presiden kok gak bisa jalan?
Dari kursi roda kau tuntun bangsa
Menuju demokrasi sesungguhnya
Dulu kau dihina, jadi presiden kok buta?
Sebenarnya kau telah ajari kita
Untuk melihat manusia seutuhnya
[Chorus]
Membela minoritas, menjunjung toleransi
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
Menjadi muslimin, menjadi Indonesia
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
[Verse 3]
Di malam yang sunyi
Gus Dur menyanyikan Tombo Ati
Zikir seluruh malaikat mengiringi
Gus Dur hanya pulang, bukan pergi
Bulan bundar di atas Senayan
Semar terbang di kahyangan
Bercelana pendek dan guyonan
Menendang bola di taman Tuhan
Welas asih telah kau sebarkan
Menjadi api yang tak akan padam
Semoga kami bisa mengamalkan
Kemanusiaan yang telah kauajarkan
[Chorus]
Membela minoritas, menjunjung toleransi
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
Menjadi muslimin, menjadi Indonesia
(Gitu saja kok repot? gitu saja kok repot?)
Deskripsi
Lagu ini dibuka dengan chorus yang menegaskan nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan: โMembela minoritas, menjunjung toleransi, gitu saja kok repot?โ, Lirik ini mencerminkan pandangan Gus Dur tentang kesetaraan, bahwa menjadi manusia yang peduli terhadap sesama seharusnya tidak menjadi hal yang sulit.
Verse pertama menonjolkan keberanian dan kebijaksanaan Gus Dur. Ungkapan seperti “Tuhan tidak perlu dibela karena Dia Yang Maha Kuasa” menggambarkan pemikiran Gus Dur yang mendalam, bahwa cinta kasih lebih penting daripada perdebatan teologis. Lirik ini juga menyoroti perjuangannya sebagai humanis sejati, yang melampaui batas golongan.
Verse kedua menyentuh sisi personal dengan menceritakan bagaimana Gus Dur, meskipun sering direndahkan, tetap menjadi teladan melalui tindakan nyata. “Dulu kau sering dilecehkan, presiden kok gak bisa jalan?” adalah sindiran terhadap stigma fisik yang ia hadapi. Namun, justru dari kursi rodanya, ia memimpin bangsa menuju demokrasi sejati.
Verse ketiga menjadi pengingat akan warisan Gus Dur yang abadi. Dengan metafora seperti “Bulan bundar di atas Senayan” dan “Semar terbang di kahyangan”, lirik ini menggambarkan kebesaran jiwa Gus Dur yang melampaui batas kehidupan. Pesan utama pada bagian ini adalah tentang warisan welas asih yang harus terus dilanjutkan oleh generasi penerus.
FAQs
Lagu ini mengangkat nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan kemanusiaan yang diajarkan oleh Gus Dur, serta mengingatkan pentingnya menjaga harmoni dalam masyarakat.
Gus Dur dikenal sebagai tokoh besar yang memperjuangkan hak-hak minoritas, toleransi, dan demokrasi. Warisannya menjadi inspirasi dalam lirik lagu ini.
Lagu ini bergenre Hip Hop Jawa, dengan sentuhan lirik yang sarat makna serta melodi khas yang mencerminkan identitas Jogja Hip Hop Foundation.
Kutipan ini mencerminkan sikap santai Gus Dur dalam menghadapi masalah, mengingatkan bahwa tindakan kebaikan tidak perlu dirumitkan.
Lagu ini dirilis pada 26 Desember 2022 sebagai penghormatan kepada Gus Dur.