Yang Abadi

Lagu “Yang Abadi” dari Fade2Black adalah refleksi mendalam tentang hidup, waktu, dan kefanaan. Lagu ini mengingatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara, sehingga penting bagi kita untuk menghargai setiap momen dan selalu bersyukur. Dengan lirik yang penuh filosofi, Fade2Black kembali menghadirkan karya yang menyentuh hati dan relevan dengan kehidupan.

Lirik Lagu Yang Abadi

[Intro: Titz]
Whoo
Yeah, what goes up, must come down
Stop flexin’, quit stressinโ€™, and appreciate life

[Verse 1: Titz]
Yeah, I know life’s never get tougher than this
better remember it’ll be gone sooner or later, menjadi garis
Tangan manusia yang tanpa bisa kau tepis
Dimana waktu kan berhenti tepat di garis finish

[Verse 2: Nizto]
Takkan selamanya tangan ini mampu mendekap
Takkan selamanya raga ini berdiri tegap
Ketika jiwa yang lama pergi menghadap
Ku harap, benih pengganti mengerti adab
Karenaโ€ฆ

[Bridge: Titz]
Roda pasti berputar, warna pasti memudar
Resapi nikmat hidup, bersyukurlah

[Chorus]
Takkan ada yang abadi
Semua pasti kan terganti
Takkan ada yang abadi
Semua kan ada waktunya

[Verse 3: Santoz]
Hampir tak pernah kuinginkan kembali
Keduniawian dan atau menguji nyali
Yakin di hati bahwa waktu tak terbeli
Dan tak ada robot terakhir seperti WALL-E

[Verse 4: Lezzano]
Dan pastikan untuk menghargai sangkala
Menebar jala, memancing diriku hindari bala
Badak yang mati, mati wariskan cula
Jiwa yang lama kan kembali ke teras Valhalla
Karenaโ€ฆ

[Bridge: Titz]
Roda pasti berputar, warna pasti memudar
Resapi nikmat hidup, bersyukurlah

[Chorus]
Takkan ada yang abadi
Semua pasti kan terganti
Takkan ada yang abadi
Semua kan ada waktunya

Deskripsi

Fade2Black menggunakan lirik dalam “Yang Abadi” untuk menyampaikan pesan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Intro oleh Titz membuka lagu dengan ajakan untuk menghargai hidup dan berhenti memaksakan ambisi berlebihan.

Verse pertama menegaskan kefanaan hidup, menggambarkan waktu sebagai garis finish yang tidak dapat dielakkan. Nizto di verse kedua menekankan bahwa tubuh fisik akan melemah, namun penting untuk menjaga nilai-nilai dan tradisi bagi generasi berikutnya.

Bridge yang dibawakan oleh Titz adalah pengingat bahwa roda kehidupan selalu berputar dan warna hidup memudar, sehingga nikmatilah setiap detiknya.

Verse ketiga dari Santoz menyiratkan kesadaran bahwa kehidupan duniawi tidak bisa menjadi fokus utama, karena waktu adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli. Sementara itu, Lezzano di verse keempat menggunakan metafora unik seperti “teras Valhalla” untuk mengilustrasikan akhir kehidupan sebagai bagian dari siklus alam.

Lagu ini menyatu dengan chorus yang menggema, menegaskan bahwa semua yang ada pasti tergantikan. Sebuah karya yang tak hanya enak didengar, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang berharga.

Latest Songs

You cannot copy content of this page