Fade2Black berkolaborasi dengan Kryptic dalam lagu “Aksara Dalam Irama,” sebuah karya yang penuh kritik sosial dengan gaya hip hop yang tajam dan sarkastik. Melalui lirik yang penuh metafora dan permainan kata, lagu ini mengungkapkan kegelisahan terhadap isu-isu kehidupan modern, termasuk kemunafikan, manipulasi, dan eksploitasi.
Lirik Lagu Aksara Dalam Irama
[Verse 1: Titz]
Rapalan rimaku ini adalah tanda
Bahwa ajalmu hampir segera tiba
Jadi stop bicara kontroversi basi
Apa bedanya kau dan Vicky?
Tak pantas saat ungkapkan simpati dengan menangis
Tragis, padahal kau yang menindas
Sarkas? wajar ini adalah eksploitasi
Aksara dalam irama
[Verse 2: Nizto]
Throw your sh-t in my face better talk behind
Jagoan jantan kelakuan seperti biduan
Racun infeksi manis dengan bumbu racikan
Layaknya eksekutif chef tak berlidah
Seketika berubah saat perangkap berhasil
Membawa harapan korban (hey, hey you)
Come and get me (yeah), give me your best shot
Bring all the noise, cause I served with the best
[Hook]
Ugh, yes yes yo now here we go
Aksara dalam irama
Ugh, yes yes yo now here we go
Aksara dalam irama
[Verse 3: Santoz]
Rentetan puisi sarkas sesaat mulai menjamah
Para pencentus hikmah di balik cerita
Idiom industri berlomba pola layak khalifah
Pujangga penjual udara di ruang hampa
Hidupmu lebih rumit dari sastra Franz Kafka
Menarik dengan sedikit intrik petik pujian meraja
Dunia sedang tidak baik-baik saja
Percuma bijaksana bila hanya di depan massa
[Verse 4: Lezzano]
Check sampai ke hilir dan sampai akar ke ranting
Persetan positivity, puah, tai kucing
Di depan mataku tak lebih majalah dinding
Oh apa yang kuperlukan, honestly?
A to the Z, A, A, A to the Z
Semua sama menjual positivity
Eazy eazy flow, eazy ah, eazy eazy flow
Oh my god thatโs the funky sh-t
[Hook]
Ugh, yes yes yo now here we go
Aksara dalam irama
Ugh, yes yes yo now here we go
Aksara dalam irama
Deskripsi
Lagu “Aksara Dalam Irama” menghadirkan lirik-lirik berlapis yang menyoroti berbagai isu sosial dengan gaya yang provokatif. Titz memulai lagu dengan kritik tajam terhadap kemunafikan dan kontroversi palsu, mengajak pendengar untuk berpikir lebih dalam tentang aksi dan konsekuensi.
Nizto melanjutkan dengan nada penuh tantangan, mengkritik sikap pengecut dan manipulasi yang sering terjadi di sekitar kita. Ia menggunakan metafora kuat yang menggambarkan bagaimana racun sosial dapat menyebar dengan mudah.
Pada verse ketiga, Santoz menyoroti kegagalan moral dalam masyarakat dengan referensi sastra, menggambarkan kehidupan yang rumit dan penuh tipu daya. Sementara itu, Lezzano mengakhiri dengan nada satir, menyentil budaya populer yang sering kali hanya berisi kepalsuan.
Hook lagu ini, “Aksara Dalam Irama,” menjadi pengingat bahwa setiap kata yang diucapkan dalam irama memiliki kekuatan besar untuk mengubah persepsi dan menyampaikan pesan.