Netizen

“Lirik Lagu Netizen” oleh Explicit Verbal adalah sorotan tajam terhadap perilaku negatif dalam dunia maya, khususnya yang dilakukan oleh netizen. Dengan nada satir dan kritik, lagu ini menggambarkan bagaimana perilaku hakimi dan menyela di media sosial dapat merusak dan merendahkan martabat sesama.

Lirik Lagu Netizen

[Chorus]
Kalian bukanlah netizen yang budiman
Kenapa kelewatan mau menjadi Tuhan
Menghakimi kok jadi hobi, mengadili sepuas hati
Abis-abisan kalo mencela, kaca di rumah pecah semua (prank)

[Verse 1]
Gue heran sama sosmed belakangan
Predikat netizen kok berubah haluan
Jadi manusia rempong kurang kerjaan
Di kolom komentar banyak seliweran
Komenin artis punya urusan pribadi
Jari-jari sadis mereka semakin jadi
Ngetik celaan baru mikirnya nanti
Di internet bacot udah nggak hati-hati
Yang salah bapak ibunya, anak dicela
Atau orang tua dihina pas anak berulah
Kata apa saja dilempar seenak udel
Seolah dalam hidup nggak pernah bandel
Alasan public figure harus ditegur
Halah lo itu gatel nggak tahan ikut campur
Kalo nggak gitu berasa ada yang kurang
Hidup lo lebih hidup kalo ngatur lain orang

[Chorus]
Kalian bukanlah netizen yang budiman
Kenapa kelewatan mau menjadi Tuhan
Menghakimi kok jadi hobi, mengadili sepuas hati
Abis-abisan kalo mencela, kaca di rumah pecah semua (prank)

[Verse 2]
Mental emak-emak di gang rame rumpi
Gosipin pelakor pake daster belum mandi
Belum masak nasi, beras habis belum beli
Anak terlantar nangis emak gosip nggak peduli
Bapaknya sama saja sok-sokan ngeritik
Rokok sama kopi modal ngomongin politik
Semua sok peduli, paling tahu masalah
Tapi kena clickbait, emosi kepecah belah
Jadi tambah ngaur dengan gawai di tangan
T-lol makin jadi nggak becus jadi teladan
Ilmu pas-pasan kalo comment paling ngotot
Mau dianggap lebih tahu cara mikir bontot
Berguru di google sejam kayak seabad
Modal cuma nekat suka ngajakin debat
Otak paling kosong, protes paling nyaring
Di kolom komentar ketik-ketik nggak disaring

[Chorus]
Kalian bukanlah netizen yang budiman
Kenapa kelewatan mau menjadi Tuhan
Menghakimi kok jadi hobi, mengadili sepuas hati
Abis-abisan kalo mencela, kaca di rumah pecah semua (prank)

[Bridge]
Nyela selalu, ngatain melulu
Pas keciduk malu, lalu menangis pilu

[Chorus]
Kalian bukanlah netizen yang budiman
Kenapa kelewatan mau menjadi Tuhan
Menghakimi kok jadi hobi, mengadili sepuas hati
Abis-abisan kalo mencela, kaca di rumah pecah semua (prank)

Deskripsi

Lirik lagu “Netizen” menyajikan kritik terhadap perilaku netizen yang sering kali melampaui batas dengan menghakimi dan mencela tanpa memahami konteks yang sebenarnya. Dengan bahasa yang tajam dan ironis, Explicit Verbal menggambarkan kekacauan yang terjadi di dunia maya, tempat di mana kebencian dan kekerasan verbal sering kali merajalela.

FAQs

Apa yang mendorong Explicit Verbal untuk menciptakan lagu “Netizen”?

Lagu ini mungkin lahir sebagai respons terhadap pengamatan Explicit Verbal terhadap perilaku negatif netizen dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat.

Apa pesan utama yang ingin disampaikan melalui lagu ini?

Pesan utama lagu adalah mengajak refleksi terhadap perilaku netizen yang seringkali merugikan dan mendegradasi, serta perlunya kebijaksanaan dalam berinteraksi di dunia maya.

Bagaimana lagu ini mencerminkan realitas sosial di era media sosial?

Lagu ini mencerminkan realitas sosial di mana kebebasan berbicara di dunia maya sering disalahgunakan untuk menyakiti dan mencela sesama.

Apakah ada elemen humor atau sindiran dalam lirik lagu ini?

Ya, lagu ini menggunakan elemen humor dan sindiran untuk menggambarkan keironisan perilaku netizen yang sering kali menghakimi tanpa dasar.

Bagaimana pendengar diharapkan merespon lagu ini?

Explicit Verbal mungkin berharap agar pendengar merenung tentang dampak perilaku netizen, serta memotivasi mereka untuk berkomunikasi dengan lebih bijaksana dan empati di dunia maya.

Lagu ini dapat dianggap sebagai karya yang mengajak kita untuk berpikir kritis tentang dampak sosial media sosial dan bagaimana kita berinteraksi di dalamnya.