“Lawan” adalah kolaborasi antara Explicit Verbal dan Sena yang menyoroti berbagai isu sosial dan politik di Indonesia. Lirik lagu ini menggambarkan kekecewaan terhadap para pemimpin yang dianggap tidak memenuhi janji dan melukai kepentingan rakyat. Dengan nada kritis, lagu ini mengajak pendengar untuk bersama-sama menghadapi ketidakadilan dan mengecam perilaku para elit politik.
Lirik Lagu Lawan
[Verse 1: Explicit Verbal]
Bingung siapa yang kini pro kepada rakyat
Kepentingan berat sebelah memihak korporat
Dulu waktu ingin dipilih manis berjanji
Sampai sadar yang kau incar tunjangan dan gaji
Masa kampanyemu program terperinci
Lalu terpilih disumpah dengan kitab suci
Tapi semua berani kau nodai
Kejahatan makin jelas dinahkodai
Dengan pemodal teken kontrak
Konflik soal lahanpun semakin marak
Bela yang lemah cuma lip service
Semua ada harga tanah air tak gratis
Pundi yang miskin makin menipis
Kau berfoya-foya dalam jumlah fantastis
Cerita miris yang selalu ditepis
Tak sedikitpun bergeming ini sungguh tragis
[Chorus: Sena]
Semakin panjang sejarah, yang ditoreh tinta darah
Kami pun tak bisa marah, dipaksa harus menyerah
Naluriku resah, tak bisa dibungkam
Hatiku gelisah, tak ingin hanya diam
[Verse 2: Explicit Verbal]
Kawan turun ke jalan, kumandang perjuangan
Meski ada yang datang menjilat bersalaman
Demi citra saja, tapi nihil amanat
Omong kosong kau bawa, pesan dari rakyat
Lihat kendaraan berat melindas
Okupasi lahan orang lemah ditindas
Apakah ini harga pantas tuk harapan baru?
Yang membela tanahnya dipukul sampai biru
Peraturan janggal ingin disahkan
Menjerat siapapun yang melawan
Dipaksa bungkam, dipaksa diam
Semua keluhan harus simpan didalam
Sementara kau tidur siang saat sidang
Di luar gedung kami sedang meradang
Kami lebih pantas di depanmu interupsi
Jangan pikir uang saja untuk dikorupsi
[Chorus: Sena]
Semakin panjang sejarah, yang ditoreh tinta darah
Kami pun tak bisa marah, dipaksa harus menyerah
Naluriku resah, tak bisa dibungkam
Hatiku gelisah, tak ingin hanya diam
Deskripsi
Lirik lagu “Lawan” menciptakan narasi yang tajam dan kritis terkait keadaan politik dan sosial di Indonesia. Explicit Verbal dengan lugas mengekspresikan kekecewaannya terhadap pemimpin yang dinilainya mengabaikan kepentingan rakyat dan melibatkan diri dalam tindakan korupsi. Sena kemudian menyuarakan ketidakpuasan dan kegelisahan hati sebagai respons terhadap situasi yang sulit. Keseluruhan, lagu ini membangkitkan semangat perlawanan dan keprihatinan terhadap berbagai ketidakadilan.
FAQs
Lagu ini terinspirasi oleh ketidakpuasan terhadap situasi politik dan sosial di Indonesia, di mana para artis mengekspresikan keprihatinan mereka melalui lirik yang tajam.
Kata “Lawan” dipilih untuk menekankan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan dan ketidakpuasan terhadap pemerintah yang dianggap tidak memenuhi janji.
“Tinta darah” digunakan sebagai metafora untuk menyoroti pengorbanan dan perjuangan, menyiratkan bahwa sejarah ditulis dengan pengorbanan dan perjuangan yang berdarah.
Penekanan pada panjangnya sejarah menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi telah berlangsung lama dan belum mendapat solusi, menciptakan rasa frustrasi.
Ya, lagu ini mengajak pendengar untuk tidak diam terhadap ketidakadilan dan untuk bersama-sama melawan korupsi serta ketidakpuasan terhadap sistem politik.
Melalui lirik yang tajam dan perasaan yang kuat, “Lawan” menjadi sebuah karya yang mengajak refleksi dan perlawanan terhadap realitas sosial dan politik di Indonesia.