“Senigma” adalah kolaborasi antara Drewgon dan Tuan Tigabelas yang menghadirkan refleksi mendalam tentang kehidupan, perbedaan, dan pentingnya memahami sesama. Dengan lirik yang penuh makna, lagu ini menggali kompleksitas pikiran manusia serta stigma yang sering kali melekat pada individu yang dianggap berbeda. Melalui perpaduan seni dan emosi, “Senigma” menyampaikan pesan tentang keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Lirik Lagu Senigma
[Verse 1: Drewgon]
Yang sa rasa
Hidup semakin abstrak di saat kita semakin dewasa
Kadang sa ingin terbang ke angkasa dengan leluasa
Kadang juga sa tenggelam dalam lautan putus asa
It kinda feels like the mind has a mind of it’s own
Sitting on the throne with no crown we’re just clown
Sometimes show all different tone
We’re just rolling in the zone
Ada teka-teki dalam pikiran
Yang kadang sangat susah dijelaskan
Dan tak semua orang merasakan
Sudah terlalu lama diabaikan
Kita biarkan dan anggap remeh karena kita tidak mengerti
Sekarang waktunya mulai pahami hingga nanti
Kau bisa lihat seni pikiran dan juga hati
Kan hasilkan keindahan penuh arti
[Bridge: Drewgon]
Mereka yang berbeda, tetap adalah manusia
Walau jiwa kita tidak dalam 1 nada
Janganlah kita terjebak dalam inersia
Perbedaan buat kita semua indah
Ini bagai seni dalam enigma
Kita diciptakan tidak sempurna
Bersinar dengan warna tiap fana
[Chorus: Drewgon]
Ubah stigma
Kita semua manusia
Harus ubah stigma
Kita hanya manusia biasa
[Verse 2: Tuan Tigabelas]
(Yo drew, I got this)
Ku pernah ada di satu titik dimana ku terpuruk
Tiap detik kualami bagai mimpi buruk
Broken home sedari kecil jadi trauma menusuk
Hati dan otakku perlahan mulai menjadi busuk
Marah karena ku tak bisa ubah ini f-ck it
Benci pada dunia karena ku rasa sakit
Mereka menghakimi dengan sudut pandang sempit
Melihat ku berbeda seakan terjangkit penyakit ini bullsh-t
Yo aku butuh terapi
Untuk hilangkan semua negativity
Lalu musik datang memberikan frekuensi
Seakan membawaku pergi jauh dari bumi
Aku pun mulai tenang, cahaya mulai menerang
Seperti temukan air di tengah padang gersang
Seni dan enigma bagai sebuah kombinasi
Bahwa setiap masalah kan hasilkan keindahan penuh arti
[Bridge: Drewgon]
Mereka yang berbeda, tetap adalah manusia
Walau jiwa kita tidak dalam 1 nada
Janganlah kita terjebak dalam inersia
Perbedaan buat kita semua indah
Ini bagai seni dalam enigma
Kita diciptakan tidak sempurna
Bersinar dengan warna tiap fana
[Chorus: Drewgon]
Ubah stigma
Kita semua manusia
Harus ubah stigma
Kita hanya manusia biasa
Deskripsi
Lirik “Senigma” membawa pendengar ke perjalanan introspektif tentang pergulatan batin dan pencarian makna di tengah realitas yang kadang penuh stigma.
Verse pertama oleh Drewgon membuka lagu dengan penggambaran kompleksitas pikiran manusia. Lirik seperti “Kadang sa ingin terbang ke angkasa… kadang juga sa tenggelam dalam lautan putus asa” menunjukkan dualitas emosi yang sering dialami manusia. Ia mengajak pendengar untuk memahami teka-teki pikiran dan hati, yang meski sulit dijelaskan, dapat menghasilkan keindahan jika diterima dengan lapang dada.
Bridge melanjutkan tema perbedaan sebagai keindahan. Lirik “Mereka yang berbeda, tetap adalah manusia” mengingatkan bahwa setiap orang memiliki keunikan yang harus dihargai, meskipun tidak selalu sesuai dengan standar umum. Bagian ini menegaskan pentingnya menerima perbedaan sebagai seni dalam kehidupan.
Pada Verse kedua, Tuan Tigabelas membagikan pengalaman pribadinya yang penuh perjuangan, termasuk trauma masa kecil dan bagaimana ia menemukan pelipur dalam seni dan musik. Lirik seperti “Seni dan enigma bagai sebuah kombinasi, bahwa setiap masalah kan hasilkan keindahan penuh arti” memperkuat pesan bahwa kesulitan hidup dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan sesuatu yang bermakna.
Chorus mengajak pendengar untuk mengubah stigma yang sering melekat pada individu yang dianggap berbeda. Frasa “Kita hanya manusia biasa” menekankan bahwa setiap orang memiliki keunikan dan nilai yang sama, tanpa perlu dibedakan berdasarkan standar sosial yang sempit.
Dengan perpaduan lirik reflektif dan alunan musik yang menyentuh, “Senigma” adalah ajakan untuk menerima perbedaan, menghilangkan stigma, dan melihat keindahan di balik setiap tantangan.