Lagu “Dia” oleh Armanusa, sebuah trio yang terdiri dari Mister Nobody, Manutized, dan Sun D, adalah karya yang menyentuh tentang hubungan manusia dengan Pencipta dan pergulatan batin dalam menghadapi kesalahan serta pengampunan. Dengan produksi musik dari Buana Tara Manggala dan Manutized serta sentuhan mixing dan mastering oleh Vava, lagu ini menyampaikan emosi mendalam dengan lirik reflektif dan melodi yang menghanyutkan.
Lirik Lagu Armanusa – Dia
[Verse 1: Sun D]
Sejenak tertunduk diam, takut dosa masa kelam
Kala doa tak dibalas berharap tak akan tenggelam
Raga tak mampu bertindak, tapi hati merasa tercekam
Ego selalu mengahantuiku saat mataku terpejam
Mampu selami doa, rapuh tiap ada duka
Tersungkur mencoba berdiri walau banyak luka
Menahan malu berulang kali akibat serakah
Tapi kau selalu melindungiku dari celaka
Segera buka mata sembari nikmati dunia
Di saat pagi, siang, malam semua karunia
Ku terus banyak berharap kepada pencipta
Tiap kali ucap syukur, hati tak lagi gelisah
[Bridge: Manutized]
Apakah ku kan berubah?
[Chorus: Manutized, Mister Nobody & Sun D]
Tak paham, tak pernah kau meninggalkanku
(Aku hanya manusia, dosa dan doaku pernah jalan satu arah)
Tak paham, tetap kau ada menjagaku
(Kau terus melindungi ku dari segala cobaan yang kau berikan padaku)
[Bridge: Manutized]
Tak akan pernah berubah
[Verse 2: Mister Nobody]
Aku hanya manusia tak luput dari dosa dan amarah
Ku masih punya salah, ku tuang dalam prosa
Lalu pena dan tinta mengalir ikuti irama
Dan masih temani ku jejaki jalan tangga berliku, ku berkaca
Dosa dan doa ku pernah jalan satu arah
Ketika salah, ketika kita beda cara, hanya bisa bilang iya
Ketika jalan hidup cuma punya satu arah
Jangan sampai sia-sia
Hingga mata tertutup
Modalku hanya siku juga lutut dalam doa
Sujudku dalam segala karunia
Kau beri cara beda untuk ending bahagia
[Chorus: Manutized, Mister Nobody & Sun D]
Tak paham, tak pernah kau meninggalkanku
(Aku hanya manusia, dosa dan doaku pernah jalan satu arah)
Tak paham, tetap kau ada menjagaku
(Kau terus melindungi ku dari segala cobaan yang kau berikan padaku)
Tak paham, tak pernah kau meninggalkan
Tak paham, tetap kau ada menjaga
Tak paham, tak pernah kau meninggalkan
Tak paham, tetap kau ada menjagaku
[Interlude: Manutized]
Dimabuki dunia, kulupakan arti setia
Janji hanya sebatas kata-kata
Sumpahku berujung sumpah serapah
Tak akan pernah berubah
Tapi bagimu tak begitu
Sejati kau mengenaliku
Lebih dari, aku yang lupa diri
Tetaplah diriku yang kau cintai
Tetaplah diriku datang berlari
Kau terima ku kembali
Tetaplah tak bisa kupahami
[Chorus: Manutized, Mister Nobody & Sun D]
Tak paham, tak pernah kau meninggalkanku
(Aku hanya manusia, dosa dan doaku pernah jalan satu arah)
Tak paham, tetap kau ada menjagaku
(Kau terus melindungi ku dari segala cobaan yang kau berikan padaku)
Tak paham, tak pernah kau meninggalkan
Tak paham, tetap kau ada menjaga
Tak paham, tak pernah kau meninggalkan
Tak paham, tetap kau ada menjagaku
Deskripsi
“Dia” menggambarkan perjalanan spiritual dan perenungan tentang dosa, penyesalan, serta perlindungan yang selalu hadir dari Pencipta. Pada verse pertama, Sun D mengutarakan konflik batin tentang rasa bersalah dan ketakutan akan masa lalu yang kelam. Ia mencurahkan hatinya tentang rasa syukur dan keyakinan bahwa selalu ada perlindungan, meski kerap terhantui oleh ego dan ketidaksempurnaan.
Pada bridge, Manutized mengajukan pertanyaan introspektif, โApakah ku kan berubah?โ yang menggambarkan perenungan mendalam tentang usaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Chorus yang dinyanyikan oleh Manutized, Mister Nobody, dan Sun D menekankan keheranan mereka akan pengampunan dan perlindungan yang tak pernah hilang, meski diri penuh kekurangan. Dalam verse kedua, Mister Nobody melanjutkan tema dosa dan doa yang pernah berjalan seiring. Ia merefleksikan bagaimana kesalahan menjadi pelajaran dalam perjalanan spiritual, dengan sujud dan doa sebagai pengingat akan kekuatan serta pengampunan dari Sang Pencipta.
Interlude dari Manutized memberikan tambahan emosi yang mendalam, menyatakan betapa Pencipta tetap setia dan menerima meski manusia sering kali tersesat. Dengan kombinasi lirik yang reflektif dan musikalitas yang mengesankan, lagu ini menjadi pengingat akan cinta ilahi yang tak terhingga.