Lagu “Desember” dari Bongsostory menghadirkan nuansa sendu tentang akhir sebuah hubungan yang tak lagi bisa diselamatkan. Dengan lirik yang puitis dan emosional, lagu ini menggambarkan perpisahan yang dingin namun penuh penerimaan. Dirilis pada 2 Oktober 2025, “Desember” menjadi salah satu karya paling melankolis dari Bongsostory, menandai babak akhir dari cinta yang pernah hangat.
Lirik Lagu Desember
[Verse 1]
Coba mangarti iko se pung mau
Tapi beta musti bagaimana?
Se barmaeng di balakang beta tau
Sio sayang, su bagaimana?
[Bridge]
Tawa deng tangis di ujung senja
Se bilang sampe di sini jua
Saki tatikam barenti bicara
Patah di dalam lapis deng manara
[Chorus]
Mau apa kalau cinta su seng ada
Mau tulis apa pena su abis tinta
Langkah su patah di ujung kalender
Se minta cukup sudah kasi abis di Desember
[Verse 2]
Mungkin ini yang se mau dari beta
Sio nona, beta coba tarima
Kalau memang ini biking se tatawa
Beta jua seng mangapa
[Bridge]
Tawa deng tangis di ujung senja
Se bilang sampe di sini jua
Saki tatikam barenti bicara
Patah di dalam lapis deng manara
[Chorus]
Mau apa kalau cinta su seng ada
Mau tulis apa pena su abis tinta
Langkah su patah di ujung kalender
Se minta cukup sudah kasi abis di Desember
Deskripsi
Lagu “Desember” adalah potret perasaan seseorang yang mencoba memahami dan menerima akhir dari hubungan yang telah kehilangan maknanya. Liriknya sarat metafora dan menggunakan bahasa daerah timur Indonesia yang khas, menjadikannya terasa jujur, natural, dan penuh keindahan lokal.
Pada verse pertama, penyanyi berusaha memahami keinginan kekasihnya yang sudah berubah: “Coba mangarti iko se pung mau, tapi beta musti bagaimana?”. Kalimat ini menunjukkan kebingungan dan kepasrahan saat cinta mulai memudar.
Bagian bridge menampilkan suasana perpisahan yang tenang tapi menyakitkan: “Tawa deng tangis di ujung senja, se bilang sampe di sini jua”. Momen senja menjadi simbol waktu yang memudar — pertanda bahwa segalanya telah sampai di ujung perjalanan.
Sementara di chorus, Bongsostory menggunakan metafora kuat: “Mau tulis apa pena su abis tinta, langkah su patah di ujung kalender” — menandakan habisnya kisah cinta, tepat seperti tahun yang berakhir di bulan Desember. Kalimat “Se minta cukup sudah kasi abis di Desember” menggambarkan keputusan akhir: hubungan ini harus ditutup, dan cinta itu selesai di penghujung waktu.
Verse kedua menunjukkan sisi ikhlas dari tokoh utama. Ia mencoba menerima bahwa mungkin kebahagiaan kekasihnya bukan lagi bersamanya. Di sini, “Beta jua seng mangapa” menjadi bentuk kedewasaan — melepaskan tanpa dendam, meski hati masih sakit.
Secara keseluruhan, “Desember” adalah lagu tentang melepaskan cinta yang telah mati dengan penuh keikhlasan. Bongsostory berhasil mengemas rasa kehilangan dalam puisi musikal yang lembut, menjadikannya lagu yang relatable bagi siapa pun yang pernah menghadapi perpisahan di ujung tahun — dan di ujung cinta.
FAQs
Lagu ini ditulis oleh Bayu Smilir Sia, yang dikenal karena kemampuan menulis lirik dengan makna mendalam dan emosional.
Lagu ini dirilis pada 2 Oktober 2025 oleh Bongsostory.
Maknanya adalah tentang akhir sebuah hubungan yang tak bisa dipertahankan, dan keikhlasan seseorang dalam menerima kenyataan bahwa cinta telah berakhir.
“Desember” dipilih sebagai simbol akhir dari perjalanan cinta, seperti bulan terakhir dalam kalender yang menandakan penutupan cerita.
Karena liriknya sederhana tapi penuh makna, menggambarkan perasaan universal tentang perpisahan dan penerimaan dengan cara yang puitis dan tulus.