Lagu “Ale Pung Sandiwara” oleh Carizo adalah sebuah karya yang mengungkapkan perasaan sakit hati dan kekecewaan yang mendalam akibat pengkhianatan dalam hubungan asmara. Liriknya yang penuh emosi dan kejujuran membawa pendengar merasakan setiap kekecewaan dan kesedihan yang dialami oleh penulis lagu. Dengan alunan musik yang menyentuh, lagu ini berhasil menciptakan suasana yang mampu menggugah hati.
Lirik Lagu Ale Pung Sandiwara
[Verse 1]
Nona kasih tampak lampu murah, dalam hati rasa muntah
Rasa garam, jilat gula lalu jangan tunduk muka
Sampe hati mar tapi mau biking bagaimana
Akan jalan carita seng bisa pungkiri cinta
Lalu kanapa musti se bilang cinta
Se umbar ragam bual yang seng ada fakta
Biking cilaka 12 karas seng bisa bakabas
Takunci dalam kas ramas mar seng ada ampas
Tarika mulu cili, padis di dalam hati
Lebe bae cepat pigi hati talalu saki
Beta kasih cinta tapi ale balas luka
Kanapa se kanapa musti parlente beta
Bilang rindu, bilang cinta mar itu bukang par beta
Samua rasa akang lenyap seketika
Hadir orang ke-3, itu beta seng sangka
Sampe beta su habis kata-kata par bicara
[Chorus]
Lalu mangapa dolo ale mau par bilang cinta
Kanapa nona cinta tabale par dia
[Verse 2]
Jang la minta bale, manyasal su seng bole
Dolo biking bae beta bungkus, ale robe
La barmaeng cobe, giling-giling cabe
Mulu su parlente, biji cili su tagae
Cukup satu kali, jang la ulang lai
Beta saki hati, seng bisa pungkiri
Robe muka mic, beta hati tairis padis takikis
Deng mic saki, beta manangis
Supaya se tau hati ini bukang batu
Manyasal balagu angka ambor talang paku
Su seng sama-sama, se pigi jua nona
Hati ini su lelah, ancor ale olah
Pola nyata beta goyah goda hati su talipa
Su seng bisa apa-apa, ancor cinta tar gairah
Se pi jua nona, la se lupa beta
Beta su seng suka dengar se suara
[Chorus]
Lalu mangapa dolo ale mau par bilang cinta
Kanapa nona cinta tabale par dia
[Chorus]
Lalu mangapa dolo ale mau par bilang cinta
Kanapa nona cinta tabale par dia
Lalu mangapa dolo ale mau par bilang cinta
Kanapa nona cinta tabale par dia
Deskripsi
“Ale Pung Sandiwara” mengisahkan tentang seseorang yang merasa dikhianati oleh pasangannya. Dari awal lagu, penulis mengungkapkan rasa kecewa terhadap kepura-puraan dan kebohongan dalam hubungan mereka. Lirik di bait pertama menggambarkan bagaimana pasangan penulis memperlihatkan cinta yang palsu dan berakhir dengan membawa rasa sakit yang mendalam.
Bait Pertama:
“Nona kasih tampak lampu murah, dalam hati rasa muntah
Rasa garam, jilat gula lalu jangan tunduk muka”
Baris ini menggambarkan bagaimana pasangan tersebut hanya memberikan janji-janji manis yang ternyata hanyalah kebohongan belaka. Penulis merasa muak dengan sandiwara cinta yang diperlihatkan.
Selanjutnya, penulis menyampaikan kebingungan dan rasa sakitnya karena cinta yang awalnya terlihat nyata ternyata hanya menjadi sumber kekecewaan. Kehadiran orang ketiga dalam hubungan mereka memperparah keadaan, membuat penulis merasa semakin hancur dan kehilangan kata-kata untuk mengekspresikan perasaannya.
Chorus:
“Lalu mangapa dolo ale mau par bilang cinta
Kanapa nona cinta tabale par dia”
Bagian chorus ini menunjukkan pertanyaan dan kebingungan yang mendalam. Penulis bertanya-tanya mengapa pasangannya dulu mengatakan cinta namun sekarang mengkhianati cinta tersebut dengan mencintai orang lain.
Bait Kedua:
“Jang la minta bale, manyasal su seng bole
Dolo biking bae beta bungkus, ale robe”
Bait kedua menekankan bahwa penulis tidak ingin kembali ke masa lalu yang penuh dengan kepalsuan. Penyesalan dan sakit hati sudah terlalu dalam, sehingga tak ada gunanya mencoba memperbaiki hubungan yang sudah hancur.
Secara keseluruhan, “Ale Pung Sandiwara” adalah lagu yang menggambarkan kisah klasik tentang cinta dan pengkhianatan. Liriknya yang lugas dan emosional membuat pendengar merasakan setiap perasaan yang disampaikan oleh penulis. Lagu ini menjadi pengingat bahwa tidak semua hubungan berakhir bahagia dan terkadang, kita harus melepaskan demi kebaikan diri sendiri.