Kembali

Lagu “Kembali” dari Bringin Home menghadirkan kisah cinta emosional yang dibalut dengan nuansa musik hip-hop melankolis khas musisi timur Indonesia. Dirilis pada 25 November 2025, lagu ini menyoroti pergulatan perasaan seseorang yang berjuang menghadapi penyesalan, kehilangan, dan kerinduan yang mendalam. Dengan lirik yang penuh emosional dan dialek daerah yang kuat, “Kembali” berhasil menciptakan kedekatan yang personal bagi pendengar yang pernah merasakan cinta yang tak lagi utuh.

Lirik Lagu Kembali

[Chorus]
Sa cari, love ko di
Baku cinta we-we, berharap ko lagi e
Sa cari, sayang ko boleh
Baku cinta lagi e, sa harap ko balik e, we-we-we-we

[Verse 1]
Ko bilang ko menetap dalam hati ko sa punya
Sa harap ko tra lupa torang dua pu cerita
Satu saja ko sa cinta setengah mati
Ko kembali hati ini ko tempati
Ko padam limit sungguh mati jantung kram
Ko kas tinggal sa pele ni sumpah ni paling seram
Sa putar otak lagi, ko yang sa gemari
Sa harap ko kembali sumpah sa su sesali
Karena ko (ko), semua ini tentang ko (ko)
Yang bikin luka dalam Qapi mama yo
Semua ini karena ko
Ma ko su bikin pa ni setengah mati
Hati pa su kunci mati-mati hati
Janji sa bawa balik pulang koe ya
Tarada lain-lain, pa tara bermain main-main

[Chorus]
Sa cari, love ko di
Baku cinta we-we, berharap ko lagi e
Sa cari, sayang ko boleh
Baku cinta lagi e, sa harap ko balik e, we-we-we-we

[Verse 2]
CT on the mic yo
Ko lepas kelapa lima dan
Ko senang tidak lama
We ko lupa ini rumah
Wah dengar ni katuk mama
Ko bikin sa su down sa panggil sa teman
Dan sa lampiaskan semua di minuman
Ko kembali ey, ey
Ko kembali (sa ni tarik pulang ko)
Sa ada ni jaga hati bae-bae
Ada ni jaga cinta bae-bae
Pele ko satu kali ini bikin batin stengah mati, mati-matian
Sa mau sa sendiri jangan gantian
Tra mau ada orang lain gantikan ko
Sa cuma mau dengan ko baby

[Chorus]
Sa cari, love ko di
Baku cinta we-we, berharap ko lagi e
Sa cari, sayang ko boleh
Baku cinta lagi e, sa harap ko balik e, we-we-we-we

[Verse 3]
Mandi-mandi menyesal mok pikiran ni dangkal
Sa kira ni sa bakal dapat yang masuk akal
Pikir yang kemarin itu sudah finally
Jadi family eh salah pilih baby
Air mata ini jatuh tara pikir sa pu love
Sa jalan cari-cari ko tu su sampe di boven
Sa patah yo fly kapa
Aiwa nana yo
Hati ini ko su miliki
Trakan ada lagi yang tempati
Ko sudah yah ko sudah tempat sa taruh ludah
Jadi jang takut sa pindah untuk ke lain hati
Sa sesali deng sa tingkah yang kurang dewasa
Hingga hilang semua ko pu rasa
Dimana lagi sa harus cari ko pele sayang
Sa tara bisa pele tanpa ko adoh sayang

[Chorus]
Sa cari, love ko di
Baku cinta we-we, berharap ko lagi e
Sa cari, sayang ko boleh
Baku cinta lagi e, sa harap ko balik e, we-we-we-we

Deskripsi

Secara keseluruhan, “Kembali” menggambarkan perjalanan seseorang yang merindukan kekasihnya yang telah pergi. Liriknya menonjolkan perasaan kehilangan, penyesalan akibat kesalahan di masa lalu, dan harapan agar sang kekasih mau membuka hati kembali. Repetisi pada bagian chorus menekankan betapa kuatnya keinginan untuk memulai ulang hubungan yang sudah retak, seolah seluruh hidupnya berfokus pada usaha menemukan kembali cinta yang hilang.

Di bagian verse pertama, penyanyi menggambarkan bagaimana janji-janji manis di masa lalu berubah menjadi luka yang mendalam. Ia merasa ditinggalkan begitu saja, namun tetap berharap kekasihnya kembali mengisi ruang hati yang pernah dipegang begitu erat. Lirik seperti “sa putar otak lagi, ko yang sa gemari” menunjukkan bahwa ia masih berusaha mencari jalan untuk memperbaiki hubungan, meski terlambat.

Verse kedua memperlihatkan sisi luka yang semakin dalam—ketika pasangan melupakan rumah dan memilih menjauh. Ada upaya untuk mengobati rasa sakit melalui pelarian sementara, seperti minuman dan teman, namun semuanya tetap terasa kosong. Tekanan emosional ini membuat ia semakin yakin bahwa hanya satu orang yang ia inginkan, bukan pengganti.

Pada verse terakhir, penyesalan menjadi inti cerita. Ia mengakui kesalahan yang membuat hubungan itu runtuh, menyadari bahwa kekasihnya adalah satu-satunya tempat di mana cintanya berlabuh. Metafora seperti “ko sudah tempat sa taruh ludah” memperkuat gambaran betapa dalamnya ikatan itu. Pencarian tak berujung ini menegaskan bahwa ia merasa tak bisa hidup tanpa cinta tersebut.

Secara keseluruhan, “Kembali” adalah kisah cinta yang menyayat—tentang menyesal, merindukan, dan berharap diberi kesempatan kedua.

FAQs