Lagu “Seorang Insan” karya Bang Yan merupakan potret sunyi tentang manusia yang terlalu sering mengalah, memendam luka, dan memilih diam demi orang lain. Dengan gaya slow rap yang puitis dan penuh peribahasa, lagu ini menyentuh tema kesepian batin, pengorbanan, dan keikhlasan yang jarang terlihat, namun nyata dirasakan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.
Lirik Lagu Seorang Insan
Dengarlah kisah seorang insan
Hidupnya sepi jiwanya rawan
Tak pandai berkata, tak pandai bicara
Hanya diam menanggung segala
Senyumnya hadir untuk menutup duka
Padahal hatinya parah terluka
Terlalu baik sanggup berkorban
Walau dirinya karam perlahan
Burung merpati terbang beriring
Hinggap sebentar di dahan jati
Luaran tenang tersenyum manis
Dalamnya runtuh tiada mengerti
Dia simpan derita dalam dada
Tak reti meluah biar jiwa yang berbicara
Bukan tak mahu, cuma tak tahu mula
Luka lama kuncikan suara
Mungkin sebab masa silam
Buat dia hilang tempat berteduh
Mungikin sebab janji dikhianat
Hingga bahagia terasa rapuh
Orang ketawa dia yang berlakon
Orang bahagia dia yang terkorban
Seorang insan yang terlalu setia
Namun hidupnya jadi nestapa
Patah galah di sungai dalam
Dibawa arus perlahan hilang
Kalbu luka tiada terluah
Hanya Tuhan tempatnya pulang
Inilah cerita insan di dunia
Terlalu baik hingga lupa dirinya
Di balik diam, di balik senyum
Ada derita yang tak pernah terhimpun
Padi menguning di tengah sawah
Burung pulang ke sarangnya
Jika derita tak mampu diluah
Biar terpendam jadi rahasianya
Diamnya doa yang tiada terucap
Lukanya rahasia yang tiada terjawab
Jika bahagia tak pernah singgah
Biarlah Tuhan jadi penawar segala
Patah sayap enggang terbang
Jatuh ke bumi rebah ke tanah
Jika bahagia tak pernah datang
Biarlah luka ini jadi madah
Deskripsi
Makna lagu “Seorang Insan” menggambarkan sosok manusia yang tampak kuat di luar, namun rapuh di dalam. Ia tidak pandai meluah perasaan, bukan karena tidak mau, melainkan karena luka lama telah membungkam suaranya. Diam menjadi pilihan, senyum menjadi topeng, dan Tuhan menjadi satu-satunya tempat pulang.
Sejak awal lagu, Bang Yan menegaskan karakter utama: seorang insan yang hidup dalam sepi, jiwanya rawan, dan memikul segalanya sendiri. Senyum yang ditampilkan bukan tanda bahagia, melainkan tameng untuk menutup duka yang parah. Kebaikannya justru membuat ia terus berkorban, bahkan saat dirinya sendiri perlahan tenggelam.
Penggunaan metafora seperti burung merpati, patah galah, padi menguning, dan enggang terbang memperkuat nuansa kesederhanaan hidup sekaligus kelelahan jiwa. Alam menjadi cermin batin: tenang di luar, namun menyimpan keruntuhan di dalam.
Bagian tengah lagu menyoroti luka masa silam dan pengkhianatan janji sebagai sebab hilangnya rasa aman. Bahagia terasa rapuh, seolah tak pernah benar-benar menjadi milik sang insan. Ia melihat orang lain tertawa, sementara dirinya berlakon; orang lain bahagia, dirinya yang berkorban.
Pada bagian akhir, pesan lagu menjadi semakin spiritual dan pasrah. Jika luka tak mampu diucap, biarlah ia menjadi doa dalam diam. Jika bahagia tak pernah datang, maka Tuhanlah penawar segala. Lagu ini menegaskan bahwa tidak semua luka perlu dipertontonkan—sebagian cukup diserahkan kepada Yang Maha Mengetahui.
Secara keseluruhan, “Seorang Insan” adalah lagu tentang kebaikan yang kesepian, tentang manusia yang lupa menjaga dirinya sendiri, dan tentang keikhlasan yang sering tak terlihat namun amat berat dijalani.
FAQs
Maknanya tentang seseorang yang terlalu baik, memendam luka sendiri, dan memilih diam meski hatinya hancur.
Tentang manusia yang hidup dalam kesepian batin, berkorban demi orang lain, dan menjadikan Tuhan sebagai tempat pulang.
Pesannya adalah pentingnya menyadari bahwa orang yang diam dan terlihat kuat sering kali menyimpan luka terdalam.
Karena liriknya jujur, penuh perumpamaan hidup, dan merepresentasikan banyak orang yang menanggung derita tanpa suara.
Lagu ini dirilis pada 20 Agustus 2025 dengan genre slow rap.
