Musik daerah terus berkembang melalui interpretasi kreatif dari para musisinya. Lagu “Bakucak” yang dibawakan oleh Wita Sofi merupakan salah satu lagu remix Minang modern yang menyampaikan kisah cinta penuh haru dalam balutan nuansa budaya Minangkabau. Dirilis pada 12 Oktober 2024 oleh Minang Timur Production, lagu ini menggabungkan lirik puitis berbahasa Minang dengan aransemen musik remix yang kekinian.
Lirik Lagu Bakucak
Oi uda cubo dangakan bana
Datak jantuang di dado denai
Lah bakucak badan sabalah
Cinto bak raso ndak ka sampai
Lah denai cubo nak manyuruakan da
Hati ko icak-icak ndak suko
Tapi katiko batamu pandang da
Indaklah tantu nan ka dikato
Bialah denai jaik muluik ko
Bataruih tarang raso ndak talok
Eloklah dijago jarak kito
Dek uda siriah denai karako
Tapi jodoh ko indak jaleh da
Antah kok elok ratak tangan
Garam di lauik, asam di gunuang da
Tumah batamu juo di pinggan
Garam di lauik asam di gunuang da
Tumah batamu juo di pinggan
Deskripsi
Lagu “Bakucak” berkisah tentang cinta yang penuh keraguan dan ketidakpastian. Istilah “bakucak” sendiri menggambarkan kondisi fisik dan emosional yang tidak seimbang, seolah cinta yang dijalani goyah dan sulit mencapai tujuan.
Lirik seperti: “Lah bakucak badan sabalah, cinto bak raso ndak ka sampai”, menggambarkan perasaan cinta yang berat sebelah dan kemungkinan tidak akan bersatu.
Meski sang tokoh telah mencoba untuk menghindari perasaan itu, dia tetap terjebak dalam daya tarik ketika bertatap muka. “Tapi katiko batamu pandang da, indaklah tantu nan ka dikato”, menunjukkan kebimbangan antara hati dan logika.
Pesan moral yang dalam muncul di bagian akhir lagu: “Garam di lauik, asam di gunuang, tumah batamu juo di pinggan”, yang mengandung filosofi Minang bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan akan bertemu pada akhirnya, meski terpisah sejauh apapun.
Dengan nuansa remix yang mendalam namun tetap ringan, lagu ini menyentuh perasaan dan cocok untuk menggambarkan perjuangan cinta yang rumit namun penuh harap.
FAQs
Lagu ini menggambarkan cinta yang sulit diwujudkan karena keraguan dan kondisi yang tak mendukung, meskipun hati tetap berharap.
Ini adalah pepatah Minang yang berarti takdir akan mempertemukan dua hal, meskipun mereka berasal dari tempat yang jauh berbeda.
Lagu ini ditulis oleh Erwin Agam, sosok yang dikenal dalam dunia musik Minang sebagai penulis lirik-lirik puitis.
Lagu “Bakucak” resmi dirilis pada 12 Oktober 2024.
Lagu ini bergenre Remix Minang, memadukan musik tradisional Minangkabau dengan aransemen modern yang khas.